s e m b i l a n b e l a s

1.3K 140 53
                                    

5 bulan berlalu, Jean memutuskan untuk tinggal di rumah kedua orang tuanya setelah benar-benar resmi bercerai dengan Jake, dan mengatakan kepada kedua orang tuanya jika ia sudah bercerai dengan Jake.

Setelah mengatakan alasannya, orang tua Jean pun akhirnya hanya bisa mengikuti apa yang akan di jalankan anaknya, yang terpenting anak dan cucunya bahagia.

"Dokter, silahkan masuk" ucap Jean pada heeseung yang kini bertamu kekediaman nya.

"Dokter mau minum apa, biar saya buat kan" tawar Jean.

"Ga usah repot-repot Jean, saya kesini mau ngajak main areum"

"Yaudah saya panggil dulu areum nya" Jean lantas berjalan menuju kamar anaknya.

Tak lama areum keluar dari kamar nya dan berlari menuju heeseung.

"Om dokter, areum kangen banget sama om dokter" ucap areum sembari duduk di pangkuan heeseung.

"Om dokter juga kangen sama princess areum" heeseung mengecup pipi areum tanpa sadar.

"Om dokter sibuk ya?" Tanya areum dengan menatap mata heeseung sendu.

"Iya nih, om dokter sibuk harus nanganin orang sakit" areum pun mengangguk.

"Kirain om dokter udah lupa sama areum"

Heeseung tertawa kecil, "ngga dong, masa bisa lupa sih"

Areum Hanya tertawa, Sembari memainkan kancing kemeja heeseung.

"Jean kamu ikut ya, sekalian saya mau ngobrol" pinta heeseung.

Jean yang sedari tadi berdiri menyaksikan keduanya pun mengangguk.












Di taman kini Jean dan heeseung tengah terduduk di bangku taman, areum dan jino kini tengah bermain tak jauh dari jangkauan mereka.

"Bagaimana keseharian kamu setelah berpisah dengan mantan suami kamu, apakah lebih baik?" Tanya heeseung.

Jean lantas tersenyum,"saya bahagia dok, saya menjalankan hidup saya setelah bercerai dengan Jake dengan bahagia, apalagi saya menjalani hari-hari saya dengan kedua anak saya"

Heeseung pun mengangguk.

"Bagaimana dengan anak-anak kamu, apakah mereka mencari papa nya?" Tanya heeseung.

"Kalau areum... sepertinya sudah mengerti apa yang terjadi dengan saya dan Jake, waktu itu kami pergi ke supermarket dan tak sengaja bertemu dengan Jake dan cilla beserta anak mereka, Areum mengerti sepertinya papa nya itu mempunyai kehidupan baru dengan perempuan lain, dari situ areum sudah tak pernah lagi mencari-cari papa nya, namun walaupun begitu ia tak pernah benci dengan Jake, kalau jino sama sekali tak mencari papa nya karena dia sudah dari kecil di tinggal-tinggal terus oleh papa nya"

Heeseung mengangguk dan tersenyum
"Saya ingin cerita ke kamu jean" ucap heeseung tiba-tiba.

Lantas Jean menoleh memperhatikan wajah heeseung yang kini mulai menyendu.

"Silahkan dok, akan saya dengar kan"

"Saya sebenarnya mempunyai istri" ucap nya yang membuat Jean kaget.

Jean tak menyangka jika heeseung memiliki seorang istri, ah bagaimana jika istrinya memergoki mereka Disini, Jean takut dikira berselingkuh dengan suami orang.

"Dok, saya jadi takut, bagaimana kalau istri dokter memergoki kita berdua seperti ini?" Sungguh Jean benar-benar takut.

Bukannya takut, heeseung malah terkekeh melihat wajah ketakutan Jean.

"Tenang Jean, istri saya sudah berada di tempat yang jauh dan tak akan mungkin memergoki kita" ucapnya yang sama sekali tidak dapat di mengerti oleh Jean.

"Maksud dokter?"

"Istri saya sudah pergi meninggalkan saya, dia pergi menghadap pada Tuhan dengan membawa calon bayi saya di dalam kandungan nya" ucap heeseung berat.

Dapat Jean lihat heeseung menghela nafasnya kasar, dengan reflek Jean mengelus punggung heeseung agar pria itu tabah.

"pada waktu itu kandungan nya sudah berumur 8 bulan, hari itu istri saya meminta saya agar cepat pulang karena ia ngidam makan teokkpokki bersama saya, waktu itu saya mengiyakan, dan hendak pulang dari rumah sakit, namun tiba-tiba ada seorang pasien kritis dan harus segera saya tangani, dan saya menelfon istri saya jika saya tidak bisa pulang cepat, dan akhirnya dia pergi sendiri ke luar untuk mencari teokkpokki, sesaat di jalan ia hendak mencari kedai yang menjual teokkpokki, tiba-tiba saja ada sebuah mobil truk menabrak tubuh istri saya , dan istri saya langsung meninggal di tempat bersama dengan anak kami yang di kandung nya pun ikut tidak selamat, orang yang menabrak istri saya di jatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda 5 juta karena menyetir dalam keadaan mabuk"

Heeseung menangis setelah selesai menceritakan nya, ia pun mengelap air matanya itu mengunakan lengan bajunya.

"Saya sangat menyalahkan diri saya ketika dia pergi, itu semua karena saya" ucapnya.

"Dokter jangan seperti itu, dokter harus tabah ya, saya yakin istri dokter pasti sudah bahagia dia atas sana"

Dokter heeseung pun tersenyum dan mengangguk, ia langsung menggenggam tangan Jean.

Jean sedikit terkesiap, saat tangannya di genggam oleh heeseung.

"Kamu benar, pasti dia sudah bahagia di atas sana"

"Iya dok, jadi dokter juga harus ikhlas agar istri dokter bahagia, jika dokter masih menyalahkan diri dokter atas kematian nya, maka istri dokter akan sedih"

Heeseung pun mengangguk.

"Ngomong -ngomong, jangan panggil saya dokter panggil saja heeseung saya lebih suka di panggil nama"

"Baiklah" ucap Jean mengerti.

Tak lama datang areum dan juga jino yang di gandeng oleh areum.

"Loh om dokter kok kaya abis nangis?" Tanya areum melihat mata sembab heeseung.

"Papa doktel angis kenapa?" Tanya jino sembari merentangkan tangannya pada heeseung minta di gendong.

Heeseung langsung menggendong jino.

Fyi, jino memang memanggil heeseung dengan sebutan papa dokter karena memang anak itu menganggap heeseung papa nya, dia menganggap seperti itu karena heeseung selalu meluangkan waktu untuk dirinya bermain bersama kakak nya juga, seperti seorang ayah.

Kalau areum memang tak memanggil heeseung dengan sebutan papa, karena bagi areum papa nya hanya Jake dan hanya Jake walaupun ia sangat akrab dengan Heeseung.

"Om dokter habis kelilipan doang kok, iyakan mama Jean?" Tanya heeseung pada Jean yang langsung Jean angguki.

"Om dokter bohong ya" selidiki bocah perempuan itu.

"Ngga kok, sini om dokter pengen peluk areum" areum pun mendekat dan memeluk heeseung.

Heeseung memeluk kedua anak Jean dengan sangat bahagia, seolah-olah kedua anak itu anak kandungnya.

"Om dokter sayang kalian berdua..."

"Areum juga sayang om dokter" ucap areum menanggapi.

"Adek juga cayang papa doktel" jino pun takalh untuk menimbrung.

Hingga akhirnya mereka tertawa kecil, karena merasa lucu dengan apa yang terjadi waktu itu, detik itu dan hari itu juga.[]


































TBC
Mana nih yang nungguin cerita ini dari kemarin-kemarin?

Btw kalo begitu dokter Lee heeseung bisa di bilang duda kan ya?

REGRET OF LIFE | JAKE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang