"Kyaa!!" Suara pekikan dari seorang gadis jatuh terdengar akibat sebuah lubang hitam seperti Rabbit Hole."
"Astaga, seluncuran apa ini? Apakah sejenis prank!? Sialan, padahal aku ada jadwal kencan dengan pejabat!"
Korban dari Rabbit Hole tersebut bernama (Name) Mizuhara. Seorang siswi SMA jepang biasa yang memiliki pekerjaan sebagai pacar sewaan.
Hal tersebut dilakukan nya demi mencukupi kebutuhan sehari-hari dan membayar biaya pengobatan nenek nya di rumah sakit.
(Name) sewaktu kecil, saat dia berusia lima tahun. Kedua orang tua sudah melakukan gugatan cerai dan hak asuh (Name) jatuh kepada ibunya. Kemudian ibunya menikah lagi dan meninggalkan (Name) dan neneknya.
Ibu (Name) disini biadap. Enggak kayak di book sebelah dih.
"Kapan ini selesai!?" Geram (Name) ketika seluncuran Rabbit Hole terlalu panjang seakan tidak ada habis-habis nya. "Awas saja, bagi kalian melakukan prank ini padaku. Akan ku adukan pada sugar daddy ku!!"
Disekolah, (Name) sering menyembunyikan penampilan aslinya dengan berpenampilan culun. Misalnya, seperti mengepang dua rambutnya dan memakai kacamata besar dengan kaca terlalu mengilap.
Hal itu sukses 100% membuat dirinya berbeda. Tapi, ada saja beberapa lelaki melirik nya. (Name) tau itu, mungkin karena tubuhnya.
Ekhem, (Name) bukannya mau tebar pesona tapi memang (Name) pubertas nya agak lebih cepat di antara perempuan lain.
"Apa itu? Kota!? Apa jangan-jangan aku dijatuhkan dari langit?"
(Name) bisa melihat ujung terowongan Rabbit Hole yang terlihat seperti jejeran perumahan. Segera, dia mempersiapkan posisi agar saat jatuh CD nya gak keliatan ( ͡° ͜ʖ ͡°).
"Kyaa! Orang kaya gabut apa ini? Bikin seluncuran sampai ke langit!?"
Cari duit itu susah tau ngga. Bukannya dipakai baik-baik malah memakai nya dengan hal sia-sia. Contoh nya seluncuran maut ini!!
"Ayolah, aku masih belum bertemu nenek. Masa aku mati duluan!?"
(Name) masih komat-kamit padahal dirinya sedang dalam bahaya yaitu jatuh dari ketinggian. "Emang ya, umur gak ada yang tau..."
(Name) pasrah.
Tidak apa-apa dia mati karena prank, asal dia tidak mati konyol karena di keroyok ibu-ibu akibat kencan dengan suami mereka.
Hei, itu jangan salahkan (Name)! Salahkan suami kalian yang bilang masih jomblo dan duda beranak dua!
Tap.
"Tertangkap kau, malaikat."
"-Eeh?"
(Name) terdiam bingung menatap lelaki tampan yang menangkap nya dari langit. Kini, dia sedang digendong gaya putri oleh lelaki tersebut. 'Apa ini!? Ini prankterniatsepanjang masa! Aku jatuh dari langit lalu ditangkap oleh pria tampan, seperti mimpi saja.'
Ditambah lagi, lelaki tersebut baru saja memanggil (Name) dengan sebutan Tenshi! Berbunga-bunga lah hati (Name).
"Maaf tuan, tapi aku ini manusia."
Namun, tetap jika ini prank. (Name) masih marah, gara-gara ini dia melewatkan jadwal kencan sewaan nya.
"Oh ya? Apakah kau yakin?"
Lelaki itu menurun kan (Name) dari gendongan nya perlahan. 'Aura memikat luar biasa, aku yakin banyak gadis akan berebut jadi pacarnya.'
Batin (Name) menatap kagum dengan lelaki menolong nya dari balik kacamata.
"Ibu, ayo bawa dia pulang." Tiba-tiba laki-laki itu berbicara sambil menepuk bahu (Name). "--Eeh?"
"A-Anos-chan. Padahal kau baru saja dilahirkan dan anakku sudah ingin memilih istri nya!"
Di depan mereka ada seorang wanita dengan surai coklat panjang gelombang. Sorot mata hijau emerald sedikit meneteskan air mata kemudian dia berteriak histeris.
"Eh?" (Name) masih kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Ada apa ini?" Tiba-tiba datang seorang pria dewasa dengan tubuh tegap dan memiliki luka kecil di mata kanannya.
"Ah sayang! Lihat anak kita Anos. Dia sudah ingin membawa pulang seorang wanita!"
Wanita yang berteriak histeris tadi langsung menerjang pria baru saja datang. "Tidak mungkin! Anos kita terlalu cepat tumbuh dewasa, ayah bangga pada mu nak."
Kemudian dua orang itu melakukan tari aneh atau biar lebih sopan sebut saja tari kebahagian. "Maaf, kau harus meyaksikan hal seperti ini."
"Eeh?" (Name) melirik pria yang merangkul nya kembali lagi bersuara. "Saat pulang nanti, banyak hal kutanyakan pada mu."
"Kau siapa?"
Banyak situasi membuat (Name) bingung. Tapi, (Name) berusaha tenang dulu untuk memahami segala situasi. Pertama, mari tanyakan dulu siapa nama orang merangkul nya.
Mendengar suara (Name). Lelaki itu tersenyum menoleh pada (Name).
Mata mereka berdua bertemu dan saling menatap. "Nama ku...
Anos Voldigoad."
"Eh?" Eeh!?
Eeeh!?!!?!?!?!?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
