.
."DEMI APA!?" Pekik Sara saking terkejutnya. Gadis itu menatap Nanda dengan horor. "Apaan dah Nda, bedain yang namanya kagum sama suka elah, di sini kita lagi bahas tentang cinta bukannya tentang kekaguman antara penggemar sama idola." Kekehnya dengan wajah masam.
Nanda menggeleng "Gue serius Sar! Gue emang beneran suka sama Revil." Jawab Nanda jujur.
"Revil selebgram itu?" Tanya Disa memastikan.
"Iya! Revil Eleano Kenzo."
Oke! Nanda berhasil membuat ketiga temannya takjub dengan jawabannya. Syia yang sedari tadi berpangku tangan bahkan sampai tersedak mendengar perkataannya.
"Gila!! Revil bahkan nggak ada di indonesia Nda! Kalau Revil mah banyak yang suka mau dari dalam negeri maupun luar negeri, buktinya followers dia di instagram aja bejibun anjir..... jutaan! Bayangin aja seberapa banyak saingan lo di luar sana. Di indonesia aja saingan lo jutaan apalagi di negaranya sekarang. Eh, tapi seriusan lo suka sama Revil?" Tanya kembali Sara seolah masih tidak percaya.
"Iya Sara gue suka sama Revil, kenapa sih nggak percayaan amat."
"Bukannya kita nggak percaya Nda, tapi ini itu kabar mengejutkan lo tau itu kagak? Revil sekolah di luar negeri tepatnya di london, dan kita sekolah di indonesia, jakarta? Hmm... setelah di pikir-pikir emang sulit di percaya sih ini." Keluh Syia.
Sara mengangguk setuju "Tapi bener nggak sih kalau Revil itu asli orang indo? Soalnya banyak yang bahas di instagram kalau Revil lahir di indonesia, cuman dari umur 3 tahunan dia mulai tinggal di London sampai sekarang." Jelas nya.
Nanda menganggukkan kepalanya "Hm, dia emang orang indo asli meskipun mukanya rada ke bule-bulean, tapi tetep aja kesan lokalnya masih ada."
Syia terkekeh pelan "Gue masih kaget sih kalau yang Nanda suka tuh Revil, nggak kebayang gimana patah hatinya lo nanti."
Nanda mendengus mendengar perkataan Syia yang jelas-jelas sedang mengejeknya "Udah mendingan gue masih nyata, lah lo? Karakter anime kasian..." Balasnya mengejek.
Syia berdecak "Gak papa Anime, yang penting happy."
Nanda mendelik saja.
"Eh, tapi ngomong-ngomong soal Revil, bukannya kita seumuran dia yah?"
Sara mengangguk yakin "Dia emang seumuran sama kita, tapi sumpah Nda gue masih nggak nyangka juga kalau lo sukanya sama Revil, gimana pun Revil itu tipe cowok idaman kan? Mana udah jadi model, Ganteng, tajir, beuhh... anak bangsawan real mah kalau dia."
Nanda menghela napas "Gue tau, tapi gue gak peduli dia mau orang luar kek orang dalam kek dia kenal gue apa enggak, gue tetep cinta sama dia."
Sara, Syia, dan Disa sontak meringis mendengarnya.
"Suka sama seseorang tuh wajar Nda, tapi pikir-pikir juga dong sukanya sama siapa, bedain suka sama cowok asli dengan suka sama idola. Lo suka idola lo wajar juga, tapi cinta? Keknya lo mesti mikir dua kali dulu deh..." Kata Syia menasehati.
"Nggak peduli, bodo amat! Yang penting gue suka nya Revil, mau apa lo bertiga?"
"Udah gila nih anak."
※※※※※※
Langkah kaki panjang seorang pemuda itu sontak saja menjadi pusat perhatian orang-orang yang saat ini berada di Bandara Soekarno Hatta. Tubuh tinggi tegap, mata tajam dengan sorot dingin itu sesekali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Banyak pasang mata yang ada di sana menatapnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope Not Reality
Teen FictionMungkin kisah ini akan terdengar klasik bagi kalian. Siswa-siswi SMA yang berusaha mengejar mimpi dan kisah cintanya. Mempertahankan senyuman orang lain meski diri sendiri sudah lebih dulu terluka. Berjalan di atas duri-duri dan rela menampung banya...