Beomgyu bergetar, tak kalah jauh dengan kondisi yang dialami taehyun disampingnya. Keduanya terlihat cukup gelisah.
"Papi sudah cerita kesemua teman arisan papi loh kalau taehyun bakal segera nikah. Papi juga udah pengen punya cucu."
Baik Taehyun maupun Beomgyu hanya menanggapi dengan kekehan garing. Tak paham lagi dengan keadaan yang semakin mendesak keduanya.
"S-sayang, m-aunya kapan?" tanya Taehyun agak terbata, salah satu kakinya menginjak kaki pria disampingnya.
Meringis. Cukup keras injakan pada kakinya, "a-aku terserah kamu, sayang."
Sebenarnya Beomgyu bingung mau memanggil taehyun dengan sebutan apa, sempat ingin memanggil namanya namun otak ceteknya langsung lupa dengan nama pria yang padahal sedari tadi terus menerus disebut oleh pria yang ia yakini adalah orang yang melahirkan pria menyebalkan disampingnya.
Mencari aman pakai 'sayang' saja, sebab sedari tadi pria disampingnya juga menggunakan penggilan itu. Pastinya karena lupa juga dengan nama orang yang dijadikan tumbal sialannya.
"Kalau begitu besok kami akan kerumah nak Beomgyu dan membuat rencana dengan keluarga besar nak Beomgyu."
Inilah ketakutan utama keduanya. Baiklah lebih baik menghindar.
"S-sayang, sepertinya aku harus segera pulang. Daddy menanyakan keberadaanku lewat chat," tutur Beomgyu sembari menunjukkan layar ponselnya kepada taehyun yang sebenarnya hitam tak ada aktivitas apapun disana.
"Ah benar sekali, kalau begitu kami pamit dulu. Apa papi ingin pulang sekalian?" tanya Taehyun dengan lembut. Bagaimanapun ia amat sangat menyayangi papinya.
"Tidak perlu, papi juga sudah buat janji dengan teman. Kalian nikmati perjalanan saja berdua." Jungkook tersenyum tulus kepada sang anak dan calon mantunya.
"Jangan ngebut-ngebut! Pastikan calon menantu papi selamat sampai tujuan tanpa ada lecet sedikitpun. Awas aja sampai terjadi apa-apa pada Beomgyu, kamu papi kurung di kandangnya hobak!"
Taehyun merotasikan mata malas. Papinya kalau sudah suka dengan sesuatu jadi agak overprotektif, menyebalkan.
Setelah taehyun mengecup kening sang papi, dan diikuti cipika cipiki yang papinya lakukan terhadap si calon mantu, keduanya melenggang pergi menuju tempat parkir.
"Gue bisa pulang sendiri, makasih," tutur Beomgyu yang kini melepaskan genggaman tangan yang melingkar apik sedari perjalanan keduanya dari kafe menuju tempat parkir.
"Kenapa lo gak bilang kalo lo itu cowok?" tanya Taehyun yang merasa sangat miris dengan takdir yang ia rangkai sendiri. Bisa-bisanya ia tidak teliti.
"Pengen dislepet ye? Gimana gue mau bilang kalo lo nya aja ngebet peluk gue?" Beomgyu juga ikut emosi. Ya gimana, dia yang gak tau apa-apa dijadikan pelaku pembohongan dan kini dia juga yang disalahkan. Taehyun tampak frustasi dengan dirinya yang mengacak rambut dengan kasar.
"Terus sekarang gimana?" cicit Beomgyu. Jujur ia tak ingin terlibat, tapi sudah terlanjur terlibat.
Taehyun terlihat membuang nafas berat, "kita lanjutkan."
Apa? Gak salah dengar kan?
"Ntar dulu, tadi siapa nama lo? Taegur? Pokoknya gue gak bisa dan gue gak mau masuk kedalam drama gadungan yang lo buat. Ini masalah lo dan lo yang harus selesein!"
"Gak gitu Beongkok, masalahnya lo denger sendiri papi gue udah cerita ke temen-temennya. Kalau tiba-tiba gue gak jadi nikah lo bisa bayangin sendiri bakal jadi apa papi gue."
"Itu urusan lo bukan gue! Lagian kenapa sih gak punya calon tapi masih berani ngaku mau seriusin anak orang? Beli aja pacar di toko online!"
"Gue baru putus satu jam yang lalu, tepat sebelum papi dateng."
Ucapan penuh rasa pilu yang terdengar menyayat hati itu mampu meluluhkan hati si manis. Dirinya yang tadi hendak meninggalkan si pelaku perusak mood dengan seketika mengurungkan niatnya. Kembali menghadap Taehyun yang sedari tadi menunduk.
"Gue bisa aja bilang kalau gue baru putus, tapi sebelumnya pas gue cerita ke papi kalau mau ngenalin pacar gue, gue bisa liat segimana bahagianya papi cuma karena hal itu. Gue gak tega kalau harus menghancurkan harapan papi."
Benar. Beomgyu yang pada dasarnya baik hati meskipun kadang--setiap hari--ngeselin, akhirnya luluh pula. Kini ia yang bergantian mendekap hangat tubuh taehyun, memberikan ketenangan sembari mengelus pundak bergetar tersebut.
"Kita nikah secara hukum aja, tapi enggak dikehidupan nyata. Gue bakal berusaha keras buat jadi aktor yang baik," ujar Beomgyu tulus, tangannya masih setia mengelus punggung pemuda tampan yang kini menjatuhkan kepala dibahunya.
"Makasi Beongsor, gue gak bakal ngelupain jasa-jasa lo."
Pengen marah sih karena taehyun dari tadi salah nyebut namanya. Ya tapi karena baru kenal ya gapapa kali ya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk bertukar kontak agar mudah dalam berkomunikasi serta berdiskusi mengenai kelanjutan kehidupan keduanya. Nama kontaknya pun ditulis dengan lengkap agar tak melupakan nama masing-masing.
Beomgyu sudah bertekad ia akan membantu orang asing dihadapannya ini. Semoga kedepannya tidak akan ada masalah. Ia hanya berharap segalanya berjalan lancar.
______________________
Taehyun+
Beomgyu=
Cinta
______________________
Alias TBC
______________________Yeay ditunggu surat undangannya 🤭
Salam sayang
Bie
KAMU SEDANG MEMBACA
Tae n' Gyu
RandomPernikahan tanpa cinta yang didasari oleh perjodohan? Itu terdengar biasa. Bagaimana dengan pernikahan yang terjadi karena salah pilih target? "Kenapa lo gak bilang kalo lo itu cowok?" "Pengen dislepet ye? Gimana gue mau bilang kalo lo nya aja ngebe...