"Jadi ini apartemen hadiah dari kami," ujar Jaehyun. Para orang tua patungan membeli sebuah apartemen dengan dua kamar tidur didalamnya. Itu permintaan Beomgyu, katanya kamar satunya buat kamar tamu kalau nanti para orang tua pengen nginep disana. Tapi tetap saja menurut para orang tua kamar itu sebenarnya untuk anak pertama mereka. Pasti langsung buat.
"Nanti cek garasi juga ya, ada hadiah tambahan," tutur Taehyung menimpali.
Beomgyu dan Taehyun hanya bisa tersenyum paksa. Bingung harus menyikapi situasi akward seperti ini.
Dua keluarga ini melakukan touring apartement. Berkeliling ke setiap penjuru ruangan. Mencari celah, apakah masih ada yang kurang dan perlu ditambahkan.
"Ummm sayang, barang-barang aku kan banyak. Jadi nanti barangnya dipisah ya. Punya aku dikamar kita berdua dan barang kamu di kamar tamu," pinta Beomgyu kepada sang suami. Kesannya seperti sedang bicara berdua, tapi ia sengaja mengeraskan suara supaya banyak yang dengar.
"Aku ngikut aja yang. Apapun buat kamu gak bakal nolak," balas Taehyun yang kini merangkul pinggang sang istri. Keduanya tersenyum, tapi dalam hati masing-masing...
"Cuiih apa dibilang? Apapun buat kamu? Pen muntah gue," inner Beomgyu.
"Sialan nih bocah, bisa-bisanya ngelunjak didepan para ortu. Kalau gini kan gue gak bisa nolak. Seharusnya kamar gede itu punya gue," inner Taehyun yang tanpa sepengetahuan para orang tua malah mencubit pinggang Beomgyu.
"Awww!" Sontak seluruh mata memberikan atensi pada sosok yang tiba-tiba saja menjerit.
"Awww awww pegel juga lama-lama kaki Gyu hehe."
"Dih sok lemah, padahal biasanya paling petakilan," cibir Jeno yang mulai kesal dengan tingkah random adeknya. Beomgyu hendak melayangkan tinju tapi ditahan Taehyun, "ga bole gitu sama abang sendiri yang."
Hampir saja Beomgyu ngomong kasar, untung dia ingat masih ada orang tua dan mertuanya. Tenang Beomgyu tenang, kalau mereka sudah pulang baru boleh gelut sama taehyun.
Alasan Beomgyu mengumumkan perpisahan barang didepan para orang tua adalah agar jika tiba-tiba ada yang ingin menginap, mereka tidak perlu repot-repot memindahkan barang supaya gak ketahuan kalau tidurnya pisah ranjang. Tinggal orangnya aja yang pindah ke kamar utama meninggalkan barang-barang kesayangan disana. Setidaknya kebohongan mereka tidak membuat repot.
"Sudah puas dengan apartemennya?" tanya Jungkook bersemangat.
"Suka papi, beomie suka banget. Makasih semuanya."
"Kalau gitu kami pamit ya, kalian baik-baik disini," pamit Jaehyun sembari mengecup kening si manis. Beomgyu memanfaatkan moment tersebut untuk memeluk sang daddy.
"Nurut sama suamimu ya," timpal Taeyong yang mengambil alih si bungsu. Mendekapnya tak kalah erat. Beomgyu mengangguk dalam pelukan hangat tersebut.
"Mainnya jangan kasar-kasar boy!" Ini yang ngomong Taehyung. Bahkan wajahnya dibuat semesum mungkin. Taehyun hanya merotasikan mata malas.
Intinya setelah acara pamitan seluruh anggota keluarga pada pulang. Jaehyun, Taeyong, beserta Jeno pulang ke mansion mereka, sedangkan Taehyung dan Jungkook mau kencan dulu katanya. Mumpung sekarang udah gak punya beban hidup.
___---___
"Njir kolor siapa ini?" pekik Taehyun terkejut ketika mendapati kolor bergambar bayi beruang ketika ia sedang membuka koper.
"TAEHYUN!"
"Sianjir kamar disebelah aja pake teriak-teriak," gumam taehyun kesal. Tapi ia mengalah juga, memutuskan untuk berjalan mendekat ke ruangan yang diisi si manis di dalamnya.
"Apa?" tanya Taehyun ketus.
"Koper kita ketuker ih gasuka. Ini boxer lo kan?" Beomgyu memanyunkan bibirnya dengan tangan yang bersedekap dada. Dirinya sedang duduk di kasur sembari membongkar isi koper.
"Sialan lo bikin gue jantungan aja."
"Bodo amat! Noh tuker kopernya. Bawa sini koper gue!"
"Kok lo nyuruh-nyuruh sih? Ambil sendiri!"
"Gamau, lo yang ambil!"
"Punya kaki ga?"
Beomgyu langsung berakting, "awww kaki gue kok beneran sakit sih, padahal tadi cuma bohongan pas ada bubu. Huhuhu gimana ini gak bisa jalan."
Taehyun merotasikan mata malas. Sejujurnya ia tau Beomgyu hanya berpura-pura, tapi karena ia sudah terlanjur lelah akhirnya menurut saja. Pokoknya kelar ini mau langsung tidur. Bodo amat sama bocah tengil yang sialnya berstatus istri.
Taehyun mengambil koper yang ada diatas kasur Beomgyu kemudian menukarnya dengan koper yang berada di kamarnya. Beomgyu tersenyum bahagia ketika koper asli miliknya sudah berada di kamar utama, kamar super luas yang seharusnya jadi milik berdua. Tapi Beomgyu kuasai sendiri. Kan tadi taehyun sendiri yang bilang 'apapun buat kamu' ehehe.
"TAEHYUN!"
Baru saja empunya nama ingin memejamkan mata, tapi sepertinya tidak semudah itu. Karena sekarang ia hidup dengan manusia hutan yang kerjaannya teriak-teriak gak jelas.
"TAEHYUN! WOY BUDEG!"
"Si curut ribut amat aelah."
Tolong ingatkan taehyun, ini baru hari pertama ia tinggal dengan Beomgyu, bahkan belum sampai sehari.
Dengan perasaan kesal taehyun menghampiri beomgyu.
"Apa lagi?"
"Laper."
Buang anak orang bole ga si?
________________
Taehyun+
Beomgyu=
Cinta
________________
Alias TBC
________________Gini amat hidup _taehyun
Yaudah gausah hidup _beomgyu
Bacot lo _taehyun
Bodo _beomgyu
Salam sayang
Bie
KAMU SEDANG MEMBACA
Tae n' Gyu
RandomPernikahan tanpa cinta yang didasari oleh perjodohan? Itu terdengar biasa. Bagaimana dengan pernikahan yang terjadi karena salah pilih target? "Kenapa lo gak bilang kalo lo itu cowok?" "Pengen dislepet ye? Gimana gue mau bilang kalo lo nya aja ngebe...