Sembilan Woy!

926 147 1
                                    

Taehyun terbangun dari tidurnya karena rasa haus yang mengganggu tenggorokan. Sebenarnya ia malas, tapi kalau tak segera minum bisa-bisa paginya ia tak bisa bicara saking keringnya itu tenggorokan.

Kalau boleh ia ingin sekali menyalahi kebodohannya karena lupa menyediakan air minum di dalam kamar. Namanya juga sedang menyesuaikan diri dengan keadaan yang masih terasa sangat baru dan asing.

Tanpa berlama-lama menuruni kasur dan berjalan menuju pintu. Membukanya dengan mata yang masih agak terpejam. Namun siluet seseorang membuatnya memfokuskan pandangan. Dilihatnya sebuah punggung di depan pintunya, siapa lagi kalau bukan seorang yang kini tinggal bersamanya.

"Gyu?" tanya Taehyun memastikan, padahal tanpa bertanyapun sudah pasti orang dihadapannya adalah Beomgyu. Mana mungkin ada hantu gentayangan tapi kakinya menapaki lantai. Orang itu menoleh.

"Eh, t-taehyun bangun?"

Sialan. Kenapa suara kecyduknya gemesin banget. Sekali lagi taehyun mencoba menyadarkan diri, mungkin efek samping dari rasa kantuk, "ngapain?"

Yang ditanya gelagapan. Jemari kakinya saling bertaut bersamaan dengan jemari tangan yang memilin ujung piyama. Kepalanya menunduk dalam.

Asli gemesin banget gak bohong.

"K-kenapa lo?" Lah napa si Taehyun ikutan gugup. Kan bukan dia yang kecyduk mau masuk kamar orang. Tapi setelahnya mencoba terlihat cool. Belek di matanya udah digosok biar keliatan cakep meskipun gak kelihatan sama sekali karena pencahayaan yang remang.

Beomgyu mengangkat wajahnya. Kedua pasang netra itu saling bertemu. Keduanya sama-sama dugeundugeun. Entahlah, efek tengah malam mungkin. Karena wajah masing-masing terlihat semakin menyilaukan dalam kegelapan.

"Lo--"

"Panggil gue kak, lebih sopan dikit napa."

Beomgyu kicep. Ni napa orang didepannya gila status bener. Kan jadi kesel. Merotasikan mata menjadi andalannya.

"Iya iya kak Taehyun suami bohongan gue. Kok belom tidur?"

"Nah itu pertanyaan gue."

"Kan gue yang nanya duluan!" Wah si submissive mulai kesmosi.

"Minggir dah, gue mau ambil minum!" Taehyun menggeser tubuh Beomgyu kesamping agar ia bisa berjalan lurus ke depan. Tubuh ramping Beomgyu cukup menghalangi pemandangannya.

Beomgyu mencibir. Dibalik punggung yang menjauh itu berkali-kali ia melakukan aksi tinju angin ke arah sang suami. Kesal mode on kalau dibahasakan dengan kasat mata.

Taehyun telah usai dengan kegiatannya, berjalan kembali menuju kamar yang menurutnya masih sangat asing. Dilihatnya sang istri masih setia berdiri disana. Tidak, lebih tepatnya langsung menghentikan aksi tinju udaranya. Jangan pikir taehyun tak melihat.

"Ngapain lo masih disitu? Gamau tidur? Inget peraturan nomer satu kan?" Beomgyu merotasikan mata. Makin jengah dengan suami gadungan yang apa-apa ngingetin peraturan mereka. Benarkan tak ada harapan untuk tidur nyenyak dengan tepukan pada punggungnya? Udah dibilang juga dari tadi.

"Apasih? Gue kan cuma mau mastiin lo, eh suami palsu supaya langsung tidur. Lo, eh suami palsu kan harus nyari uang pagi-pagi gabole telat," elak Beomgyu penuh alasan dan modus agar ada kepekaan terhadap sang suami gadungan. Ayolah sadar dan lihat baik-baik bahwa mata Beomgyu masih sangat fresh. Dia belum bisa tidur.

Taehyun mengendikkan bahu. Berjalan mendekat dan menepuk pundak si manis, "bukan urusan lo, cepet tidur," balas Taehyun dengan suara rendahnya. Kemudian meninggalkan si manis di ambang pintu sendirian.

"Sialan, gak peka banget! Semoga setelah kita cerai lo gak laku-laku!" cibir Beomgyu pelan, mulutnya asli asyik banget kalau dipakai ngejulid.

Karena rasa kesal yang teramat sangat mengganggu jiwa, hati, dan pikiran, si manis kembali ke kamar. Setelah menjatuhkan diri di kasur ia langsung terlelap. Dari tadi kek ngantuknya, jadi gak perlu ada drama berantem sebelum tidur.

Eh apa kunci cepat tidurnya Beomgyu itu berantem ya?

Ah tidak, pasti karena susu dan juga jam yang menunjukkan pukul hampir setengah tiga. Ya itulah alasannya.

Untuk saat ini anggap saja begitu.










___---___











Pagi menyapa.

Mentari bersinar terang bahkan sampai berani mendobrak paksa sebuah ruangan yang tidak lain adalah kamar si manis. Meskipun terik matahari dengan lancangnya mengganggu waktu tidurnya, tapi tak ada pergerakan dari si manis. Justru menaikkan selimut lebih tinggi hingga menutupi seluruh permukaan tubuh hingga wajah.



Tok tok tok



Cobaan macam apa ini? Belum usai dengan masalahnya bersama sang mentari, kini bertambah masalah dengan si pengetuk pintu. Ada saja yang ingin mengganggu waktu tidur lelapnya. Rasanya baru saja terpejam.

"Gyu bangun!"

Yang dipanggil masih asyik dengan alam mimpinya.

"Mana sarapan gue?"

Masih tak ada sahutan.

"Gak ada uang jajan buat minggu ini!"

Seperti mantra, Beomgyu langsung bangkit dari tidurnya. Berlari ribut hingga tak sengaja terjatuh karena kakinya tersangkut selimut.

Mendengar suara gedubrak yang cukup keras membuat orang yang sedari tadi berdiri di depan pintu langsung membuka pintu tanpa izin, "kenapa lo?"

"Hehe. Tunggu bentar ya suami palsu, gue masak cepet kok," tutur Beomgyu dengan cengiran menyebalkan. Langsung bangkit dari acara jatuhnya meski dengan kaki yang terseok.

Taehyun menatapnya miris, "kenapa ada makhluk aneh seperti dia?" menggeleng kepala sebagai tanda prihatin, "untung manis."










________________
Taehyun+
Beomgyu=
Cinta
________________
Alias TBC
________________

Hmmmmm.. hmmmmm... Mana suaranya?






Salam sayang

Bie

Tae n' GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang