Sebelas Woy!

979 144 4
                                    

Beomgyu menggeleng sembari menutup mulut dengan tangan ketika sesendok bubur melayang didepannya.

"Makan dulu Gyu, lo gak denger tadi dokternya bilang tuh perut ga ada isi dari pagi?" Agak kesal mengurus bayi besar yang susah banget disuruh makan. Karena taehyun sendiri gak punya pengalaman ngurus anak kecil, sebab gak punya adek ataupun gak pernah main ke rumah tante-tantenya yang punya anak kecil.

"Gamau bubur, gaenak!"

"Tangan gue pengel noh!" masih kekeuh menyodorkan sendok meskipun masih tak ada respon positif. "Perut lo ntar kaget kalau langsung makan berat. Makan bubur dulu ya, nanti baru makan yang lo suka," ujar Taehyun dengan nada melembut. Bagaimana pun ia harus menyelesaikan misi ini agar bisa beristirahat.

Akhirnya Beomgyu melepas tangannya, melengkungkan bibir kebawah sebelum membuka mulut.

Sedikit demi sedikit Taehyun menyuapi si manis dengan telaten, tentunya setelah menonton video 'cara menyuapi bayi yang benar' dari internet.

Menyeka sudut bibir yang terdapat sedikit noda bekas bubur disana dengan saputangan, kemudian memberikan air.

Taehyun hendak bangkit, membawa mangkuk bekas makan si manis ke tempat cuci piring, namun tangannya ditahan. Ia menoleh, menatap lekat ke arah Beomgyu yang nampak gugup dengan tingkah menggemaskannya saat menggigit bibir bawah. Pria manis itu menunduk.

"Kenapa?"

Mendongak dengan pelan layaknya sebuah video yang diatur dengan cara slow motion. Degup jantung taehyun entah sejak kapan jadi secepat itu hanya karena melihat manik cantik yang sedikit berkaca-kaca.

"Tepuk punggung adek... Boleh?" tanya Beomgyu ragu-ragu, kepalanya kembali menunduk.

Tuhan tolong sadarkan pria dihadapannya yang kini berdiri mematung dengan tangan yang masih dalam genggaman lemah si manis.

"—gak bisa tidur sebelum dipukpuk," lanjut Beomgyu dengan suara yang semakin lama semakin pelan. Akhirnya Taehyun tersadar.

"Janji langsung tidur?" Beomgyu mengangguk antusias. Dengan cepat merebahkan kembali tubuhnya, melapisi dengan selimut. Taehyun tersenyum tipis—hampir tak terlihat, kemudian kembali duduk di sisi kasur sedangkan mangkuk yang tadi dipegang segera diletakkan di atas nakas.

Duduk bersandar pada kepala kasur, sedangkan salah satu tangan menepuk punggung si manis dengan lembut. Sebenarnya Beomgyu tidak mengantuk sama sekali mengingat dirinya yang baru saja terbangun, tapi entah kenapa tepukan lembut itu mampu menghilangkan kesadarannya dalam sekejap.

Taehyun kembali tersenyum ketika melihat wajah tenang si manis, terlihat anggun dan nampak menawan secara bersamaan. Tanpa sadar ia menyondongkan tubuh, mencuri satu kecupan di kening si manis. Menaikkan selimut hingga batas leher, mengambil kembali mangkuk yang sempat diabaikan, mematikan lampu, dan berjalan meninggalkan kamar Beomgyu.



___---___




Paginya terdengar teriakan melengking dari arah dapur, suara khas milik si manis. Lagi-lagi Taehyun hanya bisa mengelus dada, mencoba bersabar.

"Woaah woahh woahh huuuu." Makin heboh.

"Ap— hey menjauh!" Taehyun langsung mengambil alih dapur. Menutup panci yang agak terbakar dengan kain yang sudah dibasahi. Mematikan kompor.

Beomgyu sudah sejak tadi didorong untuk menjauhi TKP. Taehyun berbalik, menatap tajam ke arah sang istri, "Lo apa-apaan sih? Masih pagi udah bikin keributan!"

Beomgyu menunduk. Aura menyeramkan Taehyun kembali menguar hingga ia melupakan tingkah laku manis sang suami semalam. Sangat berbeda. Rahang itu mengeras dengan tatapan tajam bak ingin menguliti.

Taehyun mendekat, mengangkat dagu sang istri yang sedari tadi menunduk takut. Membawa keduanya kedalam tatapan yang saling terikat, "lo gapapa?"

Barulah airmata yang sedari tadi ditahan tumpah. Bibir mengerucut itu nampak makin lucu dengan hidung yang ikutan memerah. Pria manis ini sangat mencuri perhatian.

Cup

"Awas aja sampai bertingkah lagi." Kalimatnya memang terdengar tajam ditelinga, tapi jika diiringi dengan suara lembut seperti ini rasanya Beomgyu ingin mleyot saja. Apalagi karena kecupan ringan di keningnya. Beomgyu hanya mengangguk masih dengan sisa airmata dan wajah sembabnya. Bahkan jiwanya seakan sedang berkelana.

"Lo ga perlu repot masak, mulai hari ini kita punya tukang masak khusus. Dia bakal dateng sesuai jam makan," ujar Taehyun setelah memutus pandangan. Kini dirinya beralih pada urusannya sendiri, merapikan kemeja dan jas yang ia pakai.

"Tapi nan—"

"Dia gak nginep, jadi rahasia kita aman."

Beomgyu kembali mengangguk, meskipun responnya tak dilihat si tampan. Beomgyu yang masih setia berdiri di dekat meja pantry dan Taehyun yang sudah berada di ruang tamu, kini memakai sepatunya. Tanpa pamit langsung keluar dari apartemen.

Si manis menghela nafas panjang, "ribet banget sih ngurus rumah tangga."

Tangannya beralih pada kening yang masih terasa hangat sama seperti terakhir kali saat bersentuhan dengan bibir berisi sang dominan.

"Apa pernikahan semanis ini? Hihi."

Mungkin Beomgyu sudah tak waras. Cepat sekali makhluk ini jatuh cinta pada pria yang baru sehari lebih berapa jam bersama dengan dirinya.

"Kang Taehyun sialan lo! Gue gak boleh jatuh cinta sama pria brengsek itu. Inget Gyu, ini cuma hubungan palsu, jangan bapeureu."

Dan kembali kepada realitas.










__________________
Taehyun+
Beomgyu=
Cinta
__________________
Alias TBC
__________________

Bomat aku ga ngurus


Salam sayang

Bie

Tae n' GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang