Beomgyu berjalan menuju pintu utama setelah mendengar bel apartemennya yang terus menerus berbunyi, sepertinya sang tamu agak gak punya adab. Dengan perasaan kesal menuju ke tempat dimana ia bisa memarahi sang tamu.
"Aish siapa sih gak sabaran bang—eh bubu sama papi? Eumm Gyu kelamaan ya? Maaf ya," langsung mode kalem sembari menggaruk tengkuknya canggung. Terlihat Taeyong yang melotot tajam sedangkan Jungkook tersenyum kecil sembari diimbuhi sedikit tawa renyah. Kedua orang tua itu dipersilahkan untuk masuk.
"Bubu sama papi ke sini kok gak ngabarin?" Beomgyu berjalan kesana kemari, sedikit merapikan barang yang berserakan seakan tak bertuan.
"Ish ish ish, adek dirumah ngapain aja sampai berantakan gini?" Taeyong agaknya jengkel dengan kelakuan sang anak. Cukup hidup kurang rapinya dulu saja saat dirumah utama, kenapa mesti dibawa sampai kesini.
"Eummm... Bubu sama papi mau minum apa?" Tak mengindahkan pertanyaan Taeyong, justru diblokir dengan pertanyaan lain.
"Jus stroberi boleh deh," sahut Jungkook.
"Besan, kau tak tau anakku sangat payah? Bisa-bisa blender dirumah ini meledak. Air putih saja Gyu," sanggah Taeyong, selaku ibu kandung yang sangat memahami sang anak.
Jungkook terkejut dengan pernyataan tersebut. "Lihat tuh dapurnya berantakan banget, kalau saya terawang beberapa jam yang lalu pasti dia habis merusak ruangan itu," bisik Taeyong sembari menunjuk dengan dagu. Jungkook mengangguk paham.
Beberapa menit kemudian Beomgyu datang ke ruang tamu dengan membawa dua gelas air putih, "jadi tujuan bubu dan papi kesini untuk apa? Suami Gyu lagi gak dirumah," tanya Beomgyu basa-basi.
"Nah karena gak ada suami kamu makanya kita kesini. Kita kan mau ngajarin kamu masak. Kursus memasak bersama bubu Taeyong yang cantik dan papi Jungkook yang gemoy membahana," tutur Taeyong sembari bertingkah seakan sedang memperkenalkan diri di depan kamera dalam ajang masak memasak favorit keluarga di televisi. Beomgyu merotasikan mata, bubunya mulai kambuh sifat anehnya.
"Tadi sebelum berangkat kerja, anak papi makan apa?"
Mendapat serangan tiba-tiba dari mulut mertua membuat Beomgyu gelisah. Mati saja dia kalau tau sudah berkali-kali ia merusak mood makan sang suami.
"Eumm eumm t-tadi makan... Makan apa ya? Hmmm," belum sempat berpikir sudah disela oleh Taeyong, "gak makan kan? Bubu tau kamu payah banget dalam urusan memasak. Oleh karenanya kami hadir untuk—"
"Udah ayok siap-siap, kita belajar dari sekarang," potong Jungkook yang tau besannya ini akan bicara panjang lebar. Taeyong agak kesal tapi akhirnya ikut mengangguk untuk meyakinkan sang anak. Dan ketiganya mulai mempersiapkan diri.
___---___
"Lo bisa mulai kerja besok! Kami sarapan sekitar jam delapan, datanglah sekitar jam tujuh. Makan siang sekitar jam setengah satu dan makan malam jam delapan. Paham?" Suara tegas khas milik Taehyun terdengar agak mengintimidasi, padahal ia hanya memberikan arahan. Yang ada dihadapannya mengangguk paham.
"Beom—istri gue payah banget, lo bisa sekalian ajarin dia masak," lanjut Taehyun masih dengan aura tajam yang sama. Si pelamar pekerjaan yang merasa sudah paham dengan semua penjelasan majikannya hanya menganggukkan kepala, setelahnya pamit undur diri.
"Terimakasih tuan, saya akan bekerja keras." Setelahnya melenggang pergi seusai mendapat anggukan.
Beberapa menit kemudian suara dering telepon mengganggu aktifitas Taehyun dalam melanjutkan acara bekerjanya. Diangkatnya ponsel yang tertera nama si istri pada layar.
"Kenapa?"
"Bubu sama papi ke apartemen kita," adu sosok diseberang sana.
"Terus?"
"Kita lagi masak, gue belajar masak loh sama mereka. Nanti jam makan siang makan disini ya."
"Enggak, males bolak-balik gue. Bilang aja gue sibuk." Tanpa menunggu balasan Taehyun langsung saja mematikan sambungan secara sepihak. Kepalanya mendadak semakin pening, papi dan mertuanya sepertinya akan sering mampir ke kediamannya hanya karena sang istri belum pandai memasak. Itu sungguh merepotkan dirinya. Semakin sering bertemu semakin besar kemungkinan sang istri yang salah berbicara dan memperumit keadaan.
"Gue harus langsung kenalin Jongseong ke para ortu biar mereka gak ganggu rumah tangga palsu gue." Memijit kening. Rumah tangganya sepertinya akan sulit berakhir.
"Kenapa mereka saling kenal sih? Aishhh nyusahin banget!"
___---___
"Gimana Gyu?" tanya Jungkook penasaran, ingin nguping pembicaraan sang mantu tetapi Beomgyunya menjauh dari tadi.
Beomgyu menutup ponselnya dan meletakkan diatas meja ruang tamu, "kak Taehyun lagi ada rapat penting, kayaknya belum bisa pulang dulu. Mungkin kita sisain makanannya buat makan malam nanti," ujar Beomgyu diiringi senyuman tipis. Taeyong hanya menatap sang anak tanpa berbicara. Firasatnya sedang tak enak.
Mengabaikan segala pemikiran negatif, ketiga manusia itu memutuskan untuk makan siang bersama. Beomgyu dengan telaten melayani bubu dan papinya.
"Eumm enak banget, kalau gini kak Taehyun pasti bakal suka. Makasih ya bubu dan papi," cicit Beomgyu.
Kedua orang tua tersebut hanya tersenyum, agak bangga dengan Beomgyu yang cukup mudah belajar. Keduanya pastikan dalam waktu dekat Beomgyu sudah bisa memasak tanpa bimbingan mereka lagi.
__________________
Taehyun+
Beomgyu=
Cinta
__________________
Alias TBC
__________________Sehat-sehat terus kesayanganku
Salam sayang
Bie
KAMU SEDANG MEMBACA
Tae n' Gyu
De TodoPernikahan tanpa cinta yang didasari oleh perjodohan? Itu terdengar biasa. Bagaimana dengan pernikahan yang terjadi karena salah pilih target? "Kenapa lo gak bilang kalo lo itu cowok?" "Pengen dislepet ye? Gimana gue mau bilang kalo lo nya aja ngebe...