”ALICE!”
Althair mencari keberadaan istri cantiknya itu. Kamar itu nampak sepi dan tak ada seorang pun yang berada di dalam kamar. Bahkan putranya sekalipun tidak ada. Entah kemana perginya Alice dengan Sam.
”L-lice ngga mungkin kamu ninggalin aku, kan?” gumam Althair sambil menggelengkan kepalanya cepat.
”ALICE! KAMU DIMANA! A-AKU BENER BENER NGGAK SELINGKUH SAMA CEWEK ITU! ITU MURNI CUMA KETEMU SECARA NGGAK SENGAJA, LICE!!” pekik Althair sambil menarik rambutnya frustasi.
”Aku mohon, Lice! Jangan kayak gini ... Aku ngga selingkuh,”
Althair langsung mengambil ponselnya yang berada di atas nakas samping ranjangnya. Tapi matanya tak sengaja melihat ponsel milik istrinya tergeletak di nakas itu.
”A-alice, kamu dimana!”
”Argh ... Gue ngga becus jadi suami yang baik buat lo, Lice! Kasih satu kesempatan lagi. Gue mohon,”
-
-
-Sedangkan dilain tempat. Alice sedang menatap persawahan yang ada di depan rumah tersebut.
Ia tersenyum tipis. ”Maafin mamah, Sam. Mamah udah jauhin kamu dari ayah,” ucap Alice sambil memandang putranya yang sedang tertidur pulas.
Alice berada desa yang cukup jauh dari kota Jakarta. Ia sedang berada dirumah teman lamanya. Yaitu Rosa, teman dulu semasa ia masih tinggal di Thailand. Rosa memang tidak ada dirumah itu. Ia sudah lama menitipkan kunci rumahnya kepada Alice. Sehingga Alice dapat leluasa menginap dirumah yang berada di desa itu. Udaranya sangat sejuk, warga di desa itu pun sangat amat ramah. Rosa sudah lama tak kembali ke Indonesia, temannya itu sudah menikah sejak dua tahun lalu. Dan sekarang menetap di Swiss. Tentu bukan Swiss kotanya tapi di desa yang berada di negara Swiss.
Rosa itu temannya Alice sejak sekolah dasar. Rosa di kenal sebagai gadis yang sangat ramah, tapi setelah lulus sekolah dasar, keluarganya memutuskan untuk berpindah ke Indonesia. Dan setelah lulus SMP, kedua orang tuanya bekerja di negara Belanda. Mereka jarang pulang, hingga membuat Rosa pergi meninggalkan rumah yang terletak di Bogor. Letaknya sangat dekat dengan kebun teh. Ia pergi menggunakan uang yang selalu di transfer oleh kedua orang tuanya. Setelah itu, Alice tak tahu lagi bagaimana kabar temannya itu.
Sam menggeliat dalam tidurnya. Ia membuka kedua kelopak matanya. ”Mamah, kita ada dimana?” tanya Sam dengan suara khas bangun tidur.
Alice menoleh tak lupa memberikan senyum manisnya kepada putranya. ”Kita ada di Bogor. Gimana sama rumah ini, Sam?” tanya Alice sambil berjalan menuju putranya.
Sam mengangguk paham. "Rumahnya enak, udaranya juga adem. Beda sama kota Jakarta,”
”Untuk beberapa hari ke depan. Kita ditinggal disini dulu, ya.” balas Alice lembut.
”Gimana sama sekolah Sam? Gimana sama ayah?” tanya Sam beruntun.
”Semuanya udah mamah urus. Kamu disini temenin mamah!”
”Iya, Mah. Kenapa kita pergi dari rumah tanpa pamit ke ayah?” tanya Sam lagi dan lagi.
”Mamah cuma pengen cari udara seger aja.” alibi Alice.
Sam akhirnya hanya bisa mengangguk saja.
-
-
-Berbeda dengan Althair. Saat ini lelaki tampan itu sedang berada di perusahaannya, ia memainkan bolpoin yang berada di sela-sela jarinya. Ia masih memikirkan kemana perginya Alice dan juga putranya itu.
Ting
Unknown : slmt pagi Althair. Aku seneng bisa ketemu lagi sama kamu💕
Alis Althair terangkat sebelah kala membaca pesan dari nomor yang tak ia kenali. Selama ini dirinya tidak pernah membagikan nomornya karna itu adalah privasinya jadi untuk apa membagikan nomor kepada orang asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAIR BAD HUSBAND 2
Teen FictionIni tentang Althair Zean Malik dan Alice Calista Nevandra, jangan lupakan Samudra Fernandez Malik putra mereka berdua. "Al, kamu anterin Sam sekolah ya!" "Kamu aja yang anterin Sam sekolah, aku mau arisan." "Lice, Sam buang air besar ... Aku ngga b...