Ini tentang Althair Zean Malik dan Alice Calista Nevandra, jangan lupakan Samudra Fernandez Malik putra mereka berdua.
"Al, kamu anterin Sam sekolah ya!"
"Kamu aja yang anterin Sam sekolah, aku mau arisan."
"Lice, Sam buang air besar ... Aku ngga b...
Alice sedang memasukkan baju dirinya dan suaminya. Jangan lupakan ia juga memasukkan beberapa setelan baju milik putranya. Minggu ini, mereka akan pergi ke pantai sesuai dengan keinginan sang buah hati. Tapi bukan ke pantai Pandawa ya. Karena itu terlalu jauh.
”Al, emang Sam ngga bakal nangis kalo kita perginya bukan ke pantai Pandawa?” tanya Alice sambil memasukkan bajunya.
”Ngga papa, Sayang. Bali itukan jauh banget,”
Alice mengangguk paham. ”Nih bawa tasnya ke dalem mobil, aku mau sarapan dulu.” titah Alice sambil tersenyum manis.
Althair mengangguk. Lalu mengecup pipi istrinya itu. ”Kamu makin hari, makin cantik deh!” ujar Althair yang sukses membuat pipi Alice merona.
”A-apaan sih, Al!” gugup Alice sambil menepuk paha suaminya.
Laki-laki tampan itu terkekeh geli. ”Kamu bakal lebih cantik lagi, kalo lagi hamil adek nya Sam.” goda Althair sambil tertawa renyah.
Alice langsung memukul lengan suaminya itu. ”Hamil pala lo. Lo aja yang hamil sana,” kesal Alice lalu pergi begitu saja.
Althair tertawa terbahak-bahak. ”AYANG MASA UDAH LAMA NIKAH MANGGILNYA AL TERUS SIH! PANGGIL MAS DONG!” teriak Althair kencang.
Althair tertawa sampai keluar air matanya. Sam yang sedari tadi memperhatikan ayahnya itu hanya bisa menatap ayahnya dengan tatapan bingung.
”Ayah sehat?” tanya Sam yang sedari tadi berada di pintu kamar orang tuanya.
Althair menghentikan tawanya. ”Mau ayah sehat ataupun sakit ... Bukan urusan kamu, Sam.” balas Althair ketus.
Sam berdesis pelan. ”Ayah, udah deh jangan ketawa gak jelas. Mending ayo kita otw pantai!” sentak Sam sambil menatap ayahnya malas.
Sam menghentak-hentakan kakinya lalu berjalan menuju ayahnya. Ia langsung mengecup pipi sebelah kanan Althair.
”Makasih ganteng!” seru Althair senang.
Sam hanya bisa mengangguk malas. ”Btw, ayah turutin kemauan kamu itu ngga gratis ya, Sam!” sahut Althair serius.
”Iya. Ayah mau minta apa ke Sam? Asal jangan minta duit aja, soalnya Sam belum kerja.” celetuk bocah berusia lima tahun itu.
Althair mengangguk pelan. ”Ayah mau kamu bilang ke mamah ... Kalo kamu pengen dede bayi!” ucap Althair pelan.
Sam hanya bisa mengangguk. ”Iya ayah. Ntar aku bilang gitu!” ketus Sam.
Althair tersenyum sumringah mendengarnya. Lalu mengelus rambut putranya dengan lembut. ”Makasih sayang!”
- - -
Sam sedang memakan ramen miliknya. Dan jangan lupakan ayah dan mamahnya sedang asik bermesraan di depan dirinya. Mereka gak liat Sam atau ngga anggap Sam ada di depan mereka sih? Kesel banget.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
