1-MIMPI

32 27 4
                                    

"Nek..?"panggil gadis yang berumur 12 tahun itu kepada wanita paruh baya sekitar 45 tahunan wanita paruh baya itu menengok ke arah gadis itu.
"APA?"sentak nenek dengan wajah marah
"Kenapa,nenek marah sama Laila?"tanya gadis yang bernama Laila
"Saya benci,sama kamu"tutur sang nenek
"Tapi,kenapa ?"tanya Laila
"Gara gara kamu suami saya meninggal,kamu bunuh suami saya"bentak nenek membuat Laila tersentak sedikit kaget dan menangis
"Laila,gak bunuh kakek,nek"jawab Laila
"Apa kamu tak ingat,kejadian itu?,kamu bunuh suami saya"ucapnya lagi
"Aku gak bunuh"lirih Laila
"PEMBUNUH"teriak nenek
"Akhhh"teriak Laila sampai Laila terbangun dari mimpinya dengan keringat bercucuran dan nafas tak beraturan"aku bukan pembunuh nek"lirih Laila yang kini sudah berusia 17 tahun
• • •
Pagi pagi sekali Laila sudah bangun dan membersihkan dirinya kini ia sedang mempersiapkan alat tulis dan buku buku paketnya dimasukan kedalam tas dirasa sudah siap dengan penampilan nya yang memakai baju sekolah yang rapi ia pun turun kebawah untuk bersarapan dahulu sebelum pergi ke sekolah

"Pagi bunda ayah "sapa Laila dan duduk di sebelah Lena adik semata wayangnya
"Pagi sayang"jawab kedua orangtuanya
"Ayah sama bunda doank yang disapa,aku enggak"protes Sang adik dengan memanyunkan bibir nya.laila pun tertawa mendengar hal itu
"Iya iya maaf,pagi kerdilku sayang"ucapnya dengan kata'kerdil' ya,pasalnya sang adik lebih pendek dari padanya tingginya hanyalah sebahu laila.mendengar kata itu Lena kembali merajuk
"Ihkk,kakak nama aku itu lena,L-E-N-A"ejanya dengan berteriak teriak
"Udah udah,nih La makan dulu rotinya"pisah sang bunda sambil menyodorkan sepiring roti di depan Laila "aku makan nya di jalan aja, udah mau telat aku ada bagian piket di sekolah"ucap Laila setelah melirik jam yang ada di tangan sebelah kiri nya,"yaudah,hati hati ya"jawab bunda,Laila pun mengambil rotinya dari piring dan buru buru berangkat,"laila,sebentar"panggil ayah membuat laila berbalik menatap bingung sang ayah
"Ada apa,yah"tanya bingung laila.ayah pun mendekati Laila dan memberikan 4 lembar uang berwarna biru pada laila,"nih,buat jajan kamu"ucap ayah.seketika senyum manis terbit di wajah Laila dan langsung mengambil uangnya dan memeluk sang ayah"makasih yah"ucapnya.ayah pun melepas pelukan itu dan menyuruh Laila segera berangkat,"udah sana berangkat"titah ayah.laila pun mengangguk dan segera berangkat ke sekolah
• • •
Setelah sampai di sekolah ia pun berjalan melewati koridor koridor untuk menuju kelasnya namun sebuah botol kosong mendarat sempurna di kepala laila membuat laila membalik badannya untuk melihat siapa yang melakukan itu padanya.
"BIAN?"

AKU BUKAN PEMBUNUH,NEK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang