Chapter 7

140 20 1
                                    

Mina masih berdiri ditempatnya saat segerombolan mahasiswi mendatanginya dengan semangat. Dari penampilannya, bisa Mina simpulkan mereka merupakan anak hits yang biasanya hanya peduli dengan gengsi belaka, tak jauh beda dengan Nayeon dan Sana.

"Hey hey maaf banget kita ga sopan liatin kamu tadi, kamu keren banget tahu." Seorang yang mengenakan croptop hitam berlogo Puma tampak paling semangat mendekati Mina.

"Iya gerakan kamu bagus banget ih," Timpal wanita yang menenteng tas merek Coach berwarna cokelat muda.

"Eh kita ga sopan banget ya, kenalin aku Kim Jennie kita dari club dance." Gadis yang hanya mengenakan sweater oversize hitam saja lebih dulu menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Mina diikuti dengan temannya yang lain. Mina menerima uluran tangan mereka meskipun agak segan. Tak lupa dia juga menyebutkan namanya.

"Oh iya kamu jurusan apa ya?" Tanya Jennie setelah mereka saling berkenalan.

"Saya dari jurusan Sastra Jepang kak."

"Wibu dong," Celutuk gadis yang mengenakan croptop disambut tatapan dinging temannya. "Canda ya." Ucapnya sedikit panik.

"Eh bentar , kayaknya kita sekelas deh." Ucap gadis yang seingat Mina bernama Soodam itu. "Kamu Mina Myoui ya?" Selidiknya.

"Eh iya kak." Mina juga tampak tak asing dengan gadis didepannya ini. Maklum saja, biasanya Mina tak terlalu peduli dengan teman sekelasnya.

"Astaga benar kan, kalau gitu jangan panggil kakak dong, kan kita seangkatan."

"Iya kak- eh Soodam." Mina menimpali.

"Aneh deh, kok bisa baru nyadar sekelas sih?" Jennie berucap.

"Mina ni anaknya pendiam banget tau Jen, dikelas aja hampir ga pernah bicara. Ini aja pertama kalinya aku dengar suaranya langsung." Soodam menjelaskan hal yang tak salah. Mina memang sependiam itu.

"Eh kamu sibuk ga setelah ini?" Tanya gadis croptop yang ternyata bernama Yuqi.

"Emm enggak sih kak."

"Gimana kalau kamu ikut kita latihan aja? Kan kira-kira sebulan lagi ada pensi, kamu mau ga ikut isi acara bareng kita? Kita rencananya mau nampilin dance sih, mau ya?" Tanya Yuqi lagi.

Mina terkejut, belum ada sepuluh menit mereka berkenalan tiba-tiba gadis ini ingin mengajaknya tampil bersama. "Maaf kak, tapi saya ga pandai."

"Ga pandai gimana? Tadi aja kamu latihan berasa solo konser." Gadis mengenakan tas Coach bernama Miyeon itu menyahut.

"Iya, please mau ikut ya." Bujuk Jennie yang diikuti temannya yang lain.

"Eem oke deh kak." Mina terpaksa.

"Yeayy good choice." Ujar mereka serempak sambil bertepuk tangan.

Kini Mina bersama keempat orang yang baru dikenalnya memasuki sebuah studio dance yang lumayan besar di fakultas mereka. Studio itu didominasi warna putih abu dan dilengkapi peralatan keluaran terbaru yang super lengkap. Ruanagn itu juga memiliki cermin selebar tembok yang sangat membantu saat latihan coreography.

"Jadi ini ruangan latihan kita, kedepannya kita latihan disini terus. Walaupun nanti acara pensi selesai, kamu bisa bebas masuk atau sekalian join club dance fakultas ini aja." Jennie yang merupakan ketua club dance fakultas ilmu budaya menjelaskan sekaligus menawarkan clubnya.

Mina mengangguki. Dia berjalan sedikit kearah cermin raksasa itu, membayangkan betapa bagusnya apabila bisa berlatih dengan itu. Lantainya juga tidak terlalu licin sehingga meminimalisir terpeleset saat berlatih. Tempat yang sempurna untuk Mina berlatih sebenarnya.

Hell In Heaven (TWICE AREA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang