Chapter 8

46 3 0
                                    

Suasana rumah dipagi ini terlihat lebih tenang dari biasanya. Nayeon sudah terlebih dahulu berangkat bersama temannya sehingga beban Tzuyu sebagai supir berkurang satu. Meskipun demikian, Tzuyu merasa lebih baik apabila hanya mengantar Nayeon saja daripada Sana. Ntah kenapa hanya dengan melihat wajahnya saja mood Tzuyu menjadi turun drastis.

Dibandingkan dengan Nayeon, Sana lebih kejam baik dalam tindakan maupun perkataannya. Ucapannya selalu saja membuat Tzuyu naik pitam. Terlebih lagi gayanya yang sok mengancam Mina semalam. 

Mina telah menceritakan semua yang telah terjadi semalam, mulai dari dia yang latihan kemudian ditawarin mengisi acara pensi kampus hingga ancaman yang diberikan Sana untuk menjauhi rekan pensi Mina. Tentu Tzuyu sangat senang apabila Mina sudah mulai bisa aktif bergaul dikampus, akan tetapi Tzuyu malas sekali apabila Mina harus berhubungan dengan Sana.

"Tzu udah siap belum? Yuk buruan nanti telat." Tzuyu tersenyum melihat Mina yang pagi ini sangat bersemangat ke kampus. Gadis ini pasti sudah sangat ingin latihan dan bertemu teman barunya. 

Tzuyu mencubit gemas pipi Mina, "Iya bawel."

Mina mempautkan bibirnya tak terima dibilang bawel, kemudian mendahului Tzuyu menuju mobil. Tzuyu tambah gemas apabila Mina sedang sok-sokan merajuk. Tzuyu hendak menyusul Mina namun kembali berbalik dengan wajah yang berubah datar lagi kearah rumah.

"Sana anda masih lama? Kalau masih lama jangan salahkan kami apabila meninggalkan dirimu!" Tzuyu sedikit membesarkan volume suaranya. Dia juga selalu berbicara agak formal apabila lawan bicaranya Sana.

Tak lama setelah itu, Sana keluar sedikit terburu-buru sambil menenteng lipstik dan totebagnya. Tzuyu hanya melirik datar Sana yang berjalan menuju mobil. Tzuyu hendak menutup pintu rumah setelah Sana keluar, namun dia terpekik kaget saat kaki kanannya sengaja dipijak Sana.

Gadis gila itu langsung berlari kemobil sambil berucap "Rasain" kepada Tzuyu. 

"Tahan Tzu, balasnya lain kali aja." Gumamnya sambil mengelus dadanya.

Formasinya masih seperti biasa, Mina duduk disamping Tzuyu sedangkan Sana duduk sendirian dibelakang. Sepanjang perjalanan Tzuyu dan Mina juga tidak banyak bicara. Mood mereka sama-sama rusak dengan adanya orang yang sedari tadi sibuk memperbaiki make up nya dibelakang.

Sesampainya mereka dikampus, Sana dengan cepat keluar dan membanting pintu. Tampak dari jauh Sana menemui Miyeon dan teman-temannya yang lain. Sana dan Miyeon memang dekat karena mereka juga satu jurusan yaitu administrasi bisnis.

Mina berjalan menuju gedung fakultasnya bersama Tzuyu. Sebenarnya fakultas Tzuyu dan Mina berbeda. Tzuyu merupakan mahasiswa teknik mesin yang jarak fakultasnya dengan fakultas Mina terpisah oleh gedung lab lama yang sudah tak terpakai. Sedangkan gedung fakultas Sana besebelahan dengan Mina, maka dari itu mereka biasanya parkir di parkiran antara fakultas Mina dan Sana.

Sudah tak asing lagi setiap orang melihat Tzuyu dan Mina bersama karena dimana ada Mina disitu ada Tzuyu. Banyak yang beranggapan juga bahwa Tzuyu merupakan kekasih Mina yang overpossesive. Mereka beranggapan bahwa Tzuyu mengekang Mina untuk bersosialisasi. Ntah rumor dari mana itu, intinya Mina maupun Tzuyu tak ambil pusing.

Saat ingin memasuki gedung fakultas Mina, terdengar suara yang memanggil nama Mina dari gedung sebelah. Tampak Miyeon yang melambai tangannya kearah Mina berada. Dengan otomatis langkah Mina dan Tzuyu terhenti karena Miyeon tampakknya ingin menyusul mereka.

Langkah Miyeon terhenti saat mencapai tempat Mina. Napasnya sedikit tersegal akibat berlari menyebrangi gedung. "Minaa," Dia berhenti mengatur nafasnya sebentar, "Nanti jangan lupa latihan ditempat kemarin tapi diundur jadi jam 4 ya, soalnya ruanagnnya dipakai bentar sama club tari tradisional." 

Hell In Heaven (TWICE AREA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang