7

3.9K 292 26
                                    

Vote sebelum baca

Tinggalkan komen kek biasa





sayang kalian banyak banyak





Btw telat.... minal aidzin ya semua





.

.

.

.

.

Happy Reading~



Hari ini aku mengajak dosen ku untuk bertemu di café. Siapa lagi kalau bukan Jennie. Dia sudah mendiamkan aku selama dua hari. Biasanya dia akan menggangguku dan terus menelepon ku membahas hal yang tidak penting. Tapi kenapa dia selama dua hari.

 Tapi kenapa dia selama dua hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Criingg

Aku menoleh kearah pintu masuk dan melihat Jennie masuk dengan kaca mata hitam. Auranya benar – benar membunuh.

"Emm.. Hai.. silahkan duduk." Dia duduk setelah aku menyuruhnya.

"Langsung ke point nya aja." Astaga. Aku benar benar tidak nyaman kalau dia mengintimidasi ku seperti ini.

 Aku benar benar tidak nyaman kalau dia mengintimidasi ku seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jennie, aku.... kamu kenapa?" aku bertanya dengan lembut. Dia melepas kacamata hitam miliknya dan aku melihat matanya yang sembab.

"Untuk apa kamu perduli? Pikiri aja sana pacar kamu itu." hah? Pacar? Siapa? Jessica?

"Siapa maksud kamu?"

"Siapa lagi kalau bukan Jessica." Kan... benar. Dia pasti berfikir buruk tentang Jessica. Ya sebenarnya kalau boleh jujur, Jessica adalah orang yang berlebihan. Orang orang akan menggapku berpacaran dengan nya karena dia terlalu dekat dan cemburuan dengan ku.

"Jennie..." aku menarik kedua tangan nya di atas meja.

"Jessica itu hanya teman masa kecilku. Aku tidak menganggapnya lebih dari teman. Jangan marah. Kalau boleh jujur, aku lebih nyaman denganmu di banding dia."

Love me love me Lalisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang