10

3K 267 22
                                    

Vote sebelum baca


Tinggalkan komen kek biasa


Di usahain bakal di percepat up nya. Okay.

.

.

.

.

.

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Minumlah. Ini susu coklat panas kesukaan kamu."

"Thanks Jennie."

Sluurrpp

"Apa yang ingin kamu katakan Lisa?" Lisa meletakan gelas keramik yang berisi susu coklat di atas meja. Dia berpindah duduk di sebelah Jennie yang menyenderkan tubuh nya di sofa sambil menatapnya tanpa ekpresi.

"Hei. Kamu kenapa? Sini, letakan kepala kamu di atas pahaku. Kenapa kamu canggung sama aku hmm?" Lisa mengikuti apa yang di katakan Jennie. Jennie mengangkat tangannya dan mengelus kepala Lisa dengan lembut.

Lisa menarik tangan Jennie, memberikan kecupan di telapak tangannya dan menyimpan tangan mungil itu ke dada nya.

Jennie merasa bingung dengan apa yang dilakukan Lisa sekarang. Dia merasakan adanya ketakutan di dalam wanita itu.

"Lisa?"

"Lili Jennie. Panggil aku seperti biasanya, yah. Aku mohon." Jennie mengangguk.

"Nini. Ada yang mau aku katakan padamu."

"Apa itu?" J

"Pria itu siapa?" L

"Bukannya aku sudah menjelaskan nya tadi siang?" J

"Maaf. Maaf aku menanyakan hal yang sama." Sunyi. Itu lah yang terjadi kembali. Tidak ada yang berbicara.

"Mm... sekarang aku yang bertanya boleh?" J

"Iya. Boleh."

"Tapi jangan marah. Aku gak mau kamu marah sama aku karena pertanyaanku Lili." Ujar Jennie dengan nada yang lembut.

"Baiklah."

"Semalam kamu kemana?"

"Aku-"

"Aku mau jawaban yang jujur. Aku tidak suka kebohongan. Sekalinya kamu berbohong, itu akan merusak segalanya Lili. Jangan mengatakan kamu di tempat Seulgi atau kamu tidak mengangkat panggilanku karena kamu ketiduran di rumah. Kamu tau aku sudah menanyakan keadaan kamu sama Somi dan juga Seulgi kan?"

"Ehem.. semalam aku.... sebelumnya aku akan menceritakan hal ini sama kamu, karena kamu menginginkan kejujuran. Aku mau cerita semuanya dari awal agar kamu tidak salah paham Nini."

Love me love me Lalisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang