Prolog

4 2 0
                                    

Zeta POV
"Zee", panggil salah satu sahabatku Adara, aku mengalihkan pandanganku dari buku yang sedang kubaca untuk menjawab panggilan Adara
"Apa?" Jawabku, kulihat Adara tersenyum manis sekali, pasti Ada maunya.
Ternyata benar, kesialanku Hari ini karena aku harus ikut Adara menemui kakak kelas Ganteng idaman Adara Arshaka Wijaya, untuk membantu Adara mendaftar ekskul basket.
Padahal, Adara bisa saja mendaftarkan diri pada ketua basket putri sekolah ini, emang dasar Adaranya bakal ngelakuin seribu satu cara buat bertemu kakak tampan idamannya.
Kuiikuti langkah Adara sampai di lapangan outdoor sekolah ini, bisa aku lihat saat ini Tim basket sedang beristirahat setelah latihan siang ini.
Aku melangkah di belakang Adara, sampai berhenti di dekat kursi lapangan saat Adara telah sampai di dekat kakak tampan idamannya, dan aku mulai berdiri di samping Adara. Kakak tampan Adara ini duduk bertiga dengan 2 orang temannya, yang aku tau salah satunya adalah kak Zaidan, playboy kelas kakap yang suka sekali menggodaku. "Eh, ada degem gue ni gue liat2" Sudah kubilang kan, Ziadan ini playboy kelas kakap yang hobinya menggoda setiap siswi SMA ini, kulirik kak Zaidan dan menjawab godaannya " Kurang2 in gabut lo deh kak, gue liatnya males". Hai kak, aku Adara Fradella dari X Ips 1" Kudengar Adara mulai memperkanalkan dirinya, karena aku tidak memiliki kepentingan apapun, aku memilih untuk meninggalkan Adara dan duduk di bangku lapangan yang ada di seberang posisi Adara dan kakak tampan tersebut.
Sebelum aku melangkah, kudengar kakak tampan tadi memanggilku dengan melihat nama yang tertera di bedge baju sebelah kiriku, " Arumi Nasha Razeta, lo ga mau kenalin diri lo kaya temen lo ini?" Tanyanya padaku, kukerutkan keningku mendegar pertanyaan tidak penting itu, dan memilih pergi dari tempat itu.
Kulihat Adara mulai berlari ke arahku, sepertinya misinya kali ini telah selesai " Ihhh Zee, ko lo ga jawab sapaan kak Shaka sih, gara2 lo ni, kak Shaka ga mau bantu gue buat daftar basket putri, ka Shaka Badmood gara2 tingkah ga sopan lo" Lagi-lagi kukerutkan keningku, ohh sudah berapa kali aku mengerutkan keningku siang ini, padahal aku hanya tidak menjawab pertanyaan tidal jelasnya, memang Shaka ini tipe laki-laki RIBET. " Lahh, hubungannya sama gue apa deh Dar? Emang si Shaka2 itu ga jelas Dar, jelas2 gua gaada hubungannya sama misi lo ini, lagian lo juga, lo daftar nya basket putri, ngapa minta tolong ketua basket putra?" Sungutku, lalu berjalan mendahului Adara yang kutahu sedang menghentakkan kakinya kesal, lalu menyamakan langkahku

Arshaka POV
Siang ini sehabis latihan basket, gue duduk di bangku pinggir lapangan bareng dua temen gue Devan dan Zaidan.
Gue lihat Ada dua adik kelas ngelangkah ke bangku kami, satu adik kelas dengan tatapan ceria dan satu lagi jutek terlihat bodo amat "Wah Ada degem gue ni gue liat2" Zaidan si tengil mulai menggoda adik kelas yang gue lihat jutek tadi.
"Kurang-kurangin deh gabut lo kak, gue liatnya males" Wow, gue berusaha untuk ga ketawa ngakak di depan dua adik kelas gue ini Stay Cool men! "Hai kak, aku Adara Fradella dari X Ips 1" Si adik kelas ceria yang gue tau salah satu anak Osis ini mulai memperkenalkan dirinya, tapi gue ga tertarik buat ngejawab perkenalannya, gue lebih tertarik dengan temannya yang sejak awal gue lihat jutek banget, dia gatau aja muka juteknya bikin gue gemes dari awal gue ngelihat dia, dia mulai beranjak ingin pergi dari posisi gue, sontak gue lihat nama di bedge baju sebelah kirinya "Arumi Nasha Razeta, lo ga mau kenalin diri kayak temen lo ini?" Oh shit Shaka, sejak kapan lo nawarin diri kayak gini shaka Arumi Nasha Razeta, lo sukses buat gue salting siang ini, gue lihat dia mengerutkan keningnya dan shit, dia ga jawab sapaan gue, wow, menarik! Baru kali ini Ada cewek nolak pesona gue.
" Dan, cewe tadi siapa?" Gue tanya Zaidan tanya Shaka saat Ia telah Selesai latihan Dan sedang menuju ruang ganti melewati ruang osis, karena letak ruang ekstrakulikuler berada satu lantai dengan ruang osis
" Wah, parah lu shak! Masa kaga tau degem gue"
" Gue tanya Namanya dan"
" Razeta, degem kesayangan gue"
" Yah lu adik kelas mana sih dan yang bukan degem lu" Devan mulai menertawakan Zaidan.
" Dan, gue kayanya suka Razeta" Ucap gue yang sontak bikin dua sahabat gue kaget
" Bagus deh shak, kalo lo udah nemuin cewe yang pas buat lo" Devan mulai berkomentar.
" Ga bisa shak, degem gue tu, lagian lo baru ngelihat sekali udah gegayaan suka2an, eh tapi gapapa deh sak, artinya lo ga rabun kalo si Zeta, lebih cantik dari si Adara"
" Adara siapa dan?" Tanya gue lagi,
"Eh buset, itu yang tadi minta bantuan lo buat masuk basket putri shak, temen degem gue tuh" Ucap Zaidan ngejawab pertanyaan gue.
Arumi Nasha Razeta, gue tandain lu mulai hari ini.

RazetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang