Bab VI

2 0 0
                                    

"Mahhh, aku cari paper bag ko gaada si" Kerusuhan pagi ini berasal dari kamar gadis cantik bernama Razeta tersebut. Ia kebingungan hanya karena ingin mengembalikan jaket milik kakak kelas nya itu
" Udah harum ga ya, enaknya kasi parfum apa nihh " Zeta mulai berbicara sendiri, lalu pilihannya jatuh pada parfum Vanilla khas dirinya, wanginya memang sedikit feminim tapi tidak apa2, agar shaka Selalu ingat wangi dirinya.
" Anjir, ko jadi mikir gitu si" Ucapnya ketika tersadar dari pemikirannya tersebut.
" Nah, ini pas nih!" Ucap Zeta setelah menemukan paper bag berwarna Hitam polos di laci kamarnya. Ia kemudian keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk mengambil roti bakar yang telah Ia siapkan untuk Ia beri pada Shaka, sebagai ucapan terimakasih nya.
Hari ini dia menggunakan seragam khas Sma yakni Abu-Abu dengan jaket crop top maroon miliknya dan bando yang juga berwarna maroon  menghiasi kepalanya.
" Harus Tampil perfect mau ketemu kak Shaka" Ujarnya lalu kemudian menertawakan pemikiran bodohnya sendiri.
Setelah sarapan dan berpamitan kepada orang tuanya, Ia kemudian berangkat sekolah, Kali ini dia memilih meminjam mobil sedan city milik mamanya karena si kuning belum keluar dari bengkel dan mobil ayahnya yang dia pakai ke Mall akan ayahnya pakai kebbekerja karena Zeta sendiri belum memiliki mobil miliknya sendiri.
Setelah beberapa menit, Dia akhirnya sampai ke sekolah dan mulai memarkirkan mobilnya di parkiran mobil
" Zee, bawa apaan? " Sapa Adara ketika melihat Zeta turun dari mobilnya membawa paper bag, Terlihat Adara juga baru saja keluar dari mobil Yaris lemon miliknya
" Eh, ini punya si Lala gue kemaren habis minjem jaketnya" Tuhan, maafkan Zeta Kali ini berbohong, Dia tidak ingin Adara salah paham, dia belum siap menjelaskan semuanya.
" Oh gue kira bawa apaan, tumben si purple girl punya jaket item" Jawab Adara yang membuat jantung Zeta berdetak kencang, Sial! Zeta melupakan satu fakta tersebut.
" Ga tau, gue juga kaget, udah lah Dar, yuk masuk kelas" Zeta mulai mengalihkan pembicaraan dan mulai berjalan memasuki koridor sekolah dan menuju arah kelas nya.
" Zee lo duluan aja, gue ke ruang osis bentar "
Sepertinya Kali ini keberuntungan memihak Zeta, kesempatan ini Ia gunakan untuk menuju lantai 2 area kelas XI tepatnya kelas Shaka XI Ips4.
Saat sampai di kelas Shaka, kelas ini masih tidak begitu ramai sehingga membuat Zeta tidak terlalu malu berada di situ
Melihat wajah asing Zeta salah satu teman kelas Shaka mulai bertanya pada Zeta, Zeta lihat seorang gadis bertubuh gemuk dengan dua kunciran rambutnya.
" Cari siapa? " Ujarnya
" Eh ini kak, boleh titip buat kak shaka? Kayak nya jam segini kak Shaka belum datang ya" Jawab Zeta sambil tersenyum sopan pada kakak kelasnya tersebut
" Shaka ga nerima barang dari orang asing, lagian lo siapa berani-beraninya dateng ke kelas Shaka? " WHAT!! Zeta sungguh melongo dibuatnya, Zeta kira gadis ini Akan ramah padanya, namun dugaannya salah, pagi-pagi Udah sensi aja nih cewe.
" Eee, jadi gini kak ini kemarin kak Shaka minjemin saya jaketnya, jadi saya mau ngembaliin jaketnya"
" Ga Udah ke pd an lo, mana mungkin Shaka minjemin jaketnya ke orang asing "
Sungguh, Zeta mulai lelah menanggapi gadis bertubuh gemuk ini, ditambah lagi suasana kelas Dan koridor kelas yang mulai ramai karena 10 menit lagi bel masuk Akan berbunyi. Zeta hanya berharap Shaka segera datang.
" Oke oke, saya ga jadi titip, saya tunggu kak Shaka nya dateng aja deh kak, terimakasih " Zeta masih berusaha tersenyum sopan.
" Udah gu-" Belum sempat gadis gemuk tersebut melanjutkan perkataannya, Zeta telah memotong ucapannya setelah melihat Zaidan berjalan dengan Devan dari Arah tangga menuju kelasnya.
" Kak Zaidan" Ucap Zeta sembari melambaikan tangan.
" Wah, Ada angin apa degem gue nyamperin gue sepagi ini" Ucap Zaidan ketika telah sampai di depan kelasnya.
" Kak Zaidan, nitip ini buat buat kak Shaka ya, tolong sampein makasih, Zeta takut sama sapi kelas kakak, lagi datang bulan kayak nya" Bisik Zeta sambil melirik gadis gemuk tadi yang masih mengawasi Zeta, yang sontak pernyataan Zeta mengundang gelak tawa Zaidan Dan Devan yang juga mendengar bisikan Zeta
" Hahaha" Tawa Zaidan Dan Devan menggelegar
" Heh Maryam, masih aja lo sok galak sama fans2 Shaka, sadar maryam, Shaka gabakalan lirik lo, lagipula mimpi lo buat jadi pacar Shaka ketinggian" Ucap Zaidan sangat nyinyir, dasar bon cabe. Ohhh Zeta rasanya ingin tertawa saat ini juga, ternyata gadis ini menyukai Shaka, pantas saja dia sangat nyolot saat Zeta berkata ingin menitipkan sesuatu pada Shaka.
" Ya Udah deh kak, Gue balik dulu. Thank you! Jangan lupa sampein salam gue buat kak Shaka" Ucap Zeta kemudian sedikit berlari menuju kelasnya karena sebentar lagi bel masuk Akan berbunyi, lantas di mana shaka? Mengapa dia belum datang juga saat bel masuk Akan segera berbunyi. Tidak tau saja Zeta, bahwa Shaka akan masuk kelas setelah bel berbunyi, Dan lebih memilih menghabiskan jam sebelum bel untuk kembali tidur di mobilnya, jika bukan karena Bundanya, Shaka sebenarnya malas untuk datang pagi ke sekolah

RazetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang