Bab VII

2 1 0
                                    

" Woi Shak, nih dari Zeta, makasih katanya" Sambut Zaidan saat melihat Shaka mulai duduk di bangkunya.
" Kapan ketemu Zeta? " Tanya Shaka dengan muka ngantuknya,
" Si Zeta tadi nyamperin ke kelas, makanye lo molor mulu, gagal ketemu gebetan kan lo" Ucapan Zaidan spontam membuat Shaka membuka matanya lebar-lebar Dan kaget.
" Anjirr, tau gitu gue langsung masuk kelas tadi" Sesal Shaka.
" Gebetan lo kena semprot si maryam shak" Ucap Devan dari bangku depan sambil terkekeh
" Emang kaga Ada habisnya si badak ngejar2 gue" Kesal Shaka sambil membuka paper bag dari Zeta
" Wah shak, dibawain bekal tuh gue liat2" Ucap zaidan berbinar.
" Gaada bagi2 Dan, the one and only buat gue nih, dari calon ayang" Ucap Shaka kemudian mulai memakan roti bakar buatan Zeta, untung saja guru di kelas Shaka belum memasuki kelas meski bel masuk telah berbunyi.

Bel Istirahat telah berbunyi, membuat satu per satu anggo kelas X Ips1 melangkah kakinya untuk keluar kelas tapi tidak dengan Zeta.
" Nguap mulu lo Zee" Tanya Lala sambil mennyenggol Zeta yang sedang memejamkan mata di bangkunya.
" Gue ga tidur habis shubuh la, gara2 nyiapin bekal buat shaka + dandan buat ketemu dia, ujung2nya ketemu ngga, malah gue kena semprot sapi kelasnya" Ucap Zeta sedikit berbisik Dan kemudian kembali merebahkan kepalanya ke meja miliknya.
" Kantin Zee, La" Tanya Adara menuju bangku Zeta dan Lala yang diikuti Caca
" Kalian aja, gue ngantuk. La nitip roti sama es coklat dong" Ujar Zeta masih memejamkan matanya
" Ya Udah kita duluan Zee, lo sendirian, awas diganggu setan" Ucap Caca sambil berjalan keluar kelas.
Ahh Zeta hanya ingin tidur kali ini, tau tidak Akan bertemu Shaka, Zeta tidak akan menyiapkan semuanya semaksimal mungkin! Andai kalian tahu, Zeta sampai-sampai berganti jaket crop topnya 3 kali karena dirasa warnanya kurang pas dengan seragam miliknya, Zeta telah mandi sejak pukuk 05.00 shubuh gais, Catet.
Entah apa yang membuat gadis jutek ini tiba-tiba berubah menjadi gadis manis, apa karena ceramahan dan saran dari Lala kemarin?. Zeta sangat kesal dengan Shaka, tapi kalau dipikir-pikir Shaka tidak salah di sini, Zeta saja yang terlalu antusias.
Setengah hari ini di sekolah Shaka dan Zeta tidak bertemu sama sekali, di kantin pun Shaka hanya melihat ketiga teman Zeta, lantas di mana Zeta?, jika kalian berharap Akan ada adegan Shaka menghampiri Zeta ke kelasnya, kalian salah besar karena Shaka juga sedang sibuk mengurusi Tim Basket sekolahnya.
"Sebel banget! Ka Shaka kayanya kemaren cuma gabut doang deh La, buktinya Sekarang dia gaada cari gue sama sekali" Curhat Zeta saat guru di kelasnya tengah membahas materi di depan papan tulus
" Salah gue ngikutin saran lo buat ikutin kata hati gue buat nerima kak Shaka, buktinya dia tiba2 ngilang". Sambung Zeta kemudian kembali menopang tangan di kedua dagunya.
" La, jawab dong! Gue kan ngarep kak Shaka tadi basa basi nyamperin gue ke kalas" Zeta berkata lagi sambil mencolek bahu Lala yang sedang fokus pada materi yang sedang guru jelaskan.
" Ah Udah lah, emang semua salah gue terlalu excited, lo juga la! Gue lagi sedih ni, lo bilang gue harus membuka diri, gue tutup diri gue lagi deh" Zeta ternyata cerewet sekali Bila sedang bersama orang terdekatnya.
" Zee kuping gue panas dengerin ocehan lo, bisa diem ga?" Jawab Lala yang sedang fokus pada materi dan dibalas dengusan oleh Zeta.
Bodo amat! Sekarang Zeta Akan kembali pada Zeta yang biasanya, tidak ada sikap sok manis ke pada Shaka, lagian pas Zeta jual mahal Shaka tidak pernah absen menemuinya, saat Zeta telah pelan-pelan menerimanya Shaka menghilang, tapi jika dipikir2 kembali, Hanya 3 hari Shaka bersikap manis kepadanya
" Ah tau ah, cape gueee gue bingungg" Ucap Zeta yang sedikit berteriak membuat gurunya memarahinya
" Zeta, apa maksud kamu? Kamu cape mendengarkan materi saya?" Tanya ibu gurunya.
" Ah maaf bu, tadi saya cape karena Lala Tanya materi terus" Ucapnya kemudia kelas kembali Fokus pada pelajaran.
Sepulang sekolah, Zeta, Lala, Adara dan Caca sedang mengemasi barang-barang mereka dan akan pulang sekolah bersama karena mereka memiliki janji untuk  menonton film bersama di bioskop.
Sampai ketika mereka keluar kelas, mereka bertemu dengan gerombolan Tim basket kelas yang sepertinya sedang akan latihan di lapangan outdoor, Zeta memalingkan mukanya dengan sengaja saat melihat Shaka berada di gerembolan tersebut dengan Devan dan Zaidan di sebelahnya.
" Adara" Panggil Shaka saat mereka sedang berpapasan Tim basket putra yang sedang menuju lapangan dan Zeta juga sahabat-sahabatnya yang sedang menuju koridor untuk keluar dari sekolah. Panggilan Shaka membuat Zeta dan sahabatnya berhenti untuk mendengarkan Shaka
"kalo Mau gabung basket bisa minta formulir ke ketua basket putri" Ucap Shaka dengan sedikit tersenyum kemudian kembali berjalan mengabaikan keberadaan Zeta, membuat Zeta melongo di tempatnya dan sedikit mendengus, kemarin Zeta, hari ini Adara. "Dasar cowo sok ganteng" Zeta membatin dalam hatinya.
" Ahh, akhirnya kak Shaka Mau Bantuin gue" Ucap Adara setelah melihat gerombolan Tim basket mulai menjauh
" Ah maaf Zee, kemaren sempet Marah sama lo, tapi ternyata ka Shaka tetep Mau Bantuin gueee" Ucap Adara kembali dengan nada girang.
Tolong siapapun bantu Zeta menenggelamkan manusia bernama Shaka. Lala yang paham akan situasi tersebut mulai mengelus pelan punggug Zeta tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatnya yang lain.
" Shak, tumben lo ga godain degem gue lo lihat Zeta di samping Adara kan? " Tanya Zaidan saat Sudan sampai di lapangan.
" Lihat dan, gue lagi fokus rekrut anggota basket baru"
" Tapi lo bisa bikin Zeta salah paham shak, gue lihat tadi lo lebih fokus sama si Adara, kalo gue lihat si Adara suka sama lo " Ucap Devan menanggapi percakapan kedua temannya.
" Ga gitu maksud gue van " Ucap Shaka menghela napasnya.
" Iya gue paham lo lagi fokus buat pengrekrutan anggota basket baru karena bentar lagi anak kelas XI bakal naik kelas, tapi baru kemaren lo deketin Zeta, sekarang Udah lo anggurin aja tuh anak" Ucap Devan memberi saran, Sudan dibilang kan Devan ini tipe sweet boy banget gais, tidak salah jika Ia dan Sevilla Sudah menjalani hubungan selama 4tahun, tidak seperti Shaka yang masih buta akan perasaan wanita.
" Iya nanti gue coba message Zeta" Ucap Shaka meninggalkan Devan dan Zaidan

RazetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang