14

0 0 0
                                    

Kira-kira osis malu ga ya? Lihat kelakuan anggotanya ini?" Shaka menaik turunkan alisnya mengejek Adara.
" Kak Shaka, udah udah" Zeta menenangkan Shaka yang terlihat sangat emosi dan Adara yang. menundukkan kepalanya
" Oh ngga Zee, gue ga bakalan diem aja lihat cewe yang gue sayang sedih"
" Zaidan, masuk lo" Teriak Shaka yang membuat Zaidan segera masuk ke dalam kelas dengan Meli, yang dikenal sebagai Admin lamtur Sekolah, di sana Meli membuat pengakuan bahwa Ia telah dibayar oleh Adara untuk menyebarkan rekaman berisi pertengkarannya dengan Zeta.
" Masih mau main2 sama Arshaka Wijaya Bitch? Gue ga secuek yang lo kira, lo udah tau gunanya mulut cabe gue kan?" Ucap Shaka
" Gue tegasin sekali lagi, siapapun yang berani ngusik Zeta, berurusan sama gue" Ucap Shaka mengakhiri ucapannya kemudian memeluk Zeta Dan mengajak Zeta untuk keluar dari kelas, namun Zeta menolaknya Dan memilih untuk menenangkan Dan memeluk Adara yang tengah terisak, kemudian disusul oleh Caca dan Lala, benar2 definisi sahabat yang sesungguhnya, padahal Adara telah menyakiti hati Zeta.
" That's my girl" Seyum Shaka melihat Zeta yang menurutnya sangat pemaaf lalu kemudian Ia melangkahkan kakinya keluar dari kelas Zeta yang kemudian disambut gelengan kepala oleh Devan dan Sevilla.
" Shak, mulut lo cabe banget, udah ngalah2i ibu-ibu tukang gosip di komplek gue" Ucap Devan ngeri.
" Lo kalo diposisi gue, bakalan ngelakuin itu juga kan buat sevilla?" Ucap Shaka
" Shaka, kamu jahat banget, Adara kan juga perempuan, sama kayak aku, bunda kamu, dan Zeta" Ucap Sevilla.
" Ga usah ikut2 lo bocil" Ucap Shaka kemudian mendorong kepala Sevilla.
" Ih Shakaaa, aku udah mau masuk kelas Zeta tadi, kalo ga dilarang sama Devan" Ucap Sevilla mengekor di belakang Shaka.
" Sevilla, kamu belum makan ayo ke kantin, jangan ngikutin Shaka" Ucap Devan yang ingat bahwa jam istirahat akan berakhir 10 menit lagi, gila saja, berarti dia dan Sevilla menonton pertunjukan yang Shaka buat selama 25 menit. Devan sunggu geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Shaka.

" Aku ga nyangka kak Shaka belain aku sampe segitunya di depan Adara" Ucap Zeta di dalam mobil untuk mengantarnya pulang.
" Anything for you Zee" Ucap Shaka sambil mengelus kepala Zeta dengan sayang, yang membuat pipi Zeta panas dibuatnya, dia sangat malu.
" Iya thank you so much kak, tapi lain kali jangan berlebihan kayak gitu lagi ya, kasian Adara dia tadi sampe nangis sesenggukan, ga mau keluar kelas karena malu Dan takut" Ringis Zeta mengingat Adara yang benar-benar tidak melepas pelukannya Dan berucap maaf.
" Salah di udah main-main sama gue"
" Tapi kan cuma hal sepele kak, lagipula aku gapapa"
" Gapapa lo bilang? Gue yang gapapa setelah lo dikatain gatel sama anak2 sekolahan" Ucap Shaka jengkel
" Ko kakak tau? Kan tadi kakak ga di sekolah? "
" Apa yang gue gatau Zee? Gue juga tau di jam pertama kelas, lo ke kamar mandi cuma buat nangis" Jelas Shaka.
" Aku makin yakin kalo kak Shaka beneran nguntit aku, masa sampe ke kamar mandi juga kak?" Ucap Zeta dengan sedikit was-was yang mengundang gelak tawa Shaka di dalam mobil.
" Gue ga se cabul yang lo pikirin Zee" Ucap Shaka kemudian.
" Oke, I believe that"
" Masih mau mampir buat beli sesuatu zee?" Tawar shaka
" Boleh, aku traktir kak Shaka mau? "
" Ga perlu, gue aja yang bayar"
" Nggak2, aku aja yang bayar, sebagai ucapan terimakasih aku"
"Oke, makan di mana?" Ucap Shaka, sambil menghela napas
" Udah jalan aja, nnt sebelum gang komplek aku sebelah kanan jalan" Ujar Zeta memberi tahu, Dan membuat Shaka mengerutkan keningnya
" Sebelum komplek lo gaada rumah makan apapun Zee" Ucap Shaka mengoreksi, mengapa Shaka bisa tau hal ini? Karena Shaka pernah mengantar Zeta pulang, saat dari rumah miliknya untuk menyelasaikan kesalahpahaman mereka.
" Ada, kok Ada" Ucap Zeta yakin.
Setelah sampai di tempat yang Zeta tunjukan, Shaka sempat terkejut, dan menanyakan kebenaran Zeta, apakah benar ini tempatnya? Pasalnya, Ia Zeta menunjukan sebuah pedagang kaki Lima bertuliskan soto ayam di gang sempit seberang komplek rumah Zeta.
" Zee beneran makan di situ?" Shaka menghalangi Zeta yang akan menuruni mobilnya
" Bener, kenapa? Ka Shaka ga biasa makan di tempat begituan ya? "
Pertanyaan Zeta tepat sasaram sekali. Dia takut makanan yang Ia makan tidak higienis Dan berakhir Ia sakit setelah nya, lagi pula ini makan berdua mereka yang pertama, masa di soto ayam gang sempit? Pikir Shaka.
" Sultan mah beda, ayolahhh enak kok kak, bersih juga kalo itu yang buat kakak ragu, aku seeing makan di sini bareng mama sama ayah" Ucapnya meyakinkan. Shaka akan turuti kemauan gadisnya kali ini, sungguh Shaka sangat terkejut dengan gaya hidup gadisnya ini, Shaka bukan tidak tahu bahwa Zeta berasal dari kalangan atas sama seperti dirinya, kakek nya merupakan pengusaha Furniture yang telah memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia, ayahnya juga merupakan politikus terkenal, belum lagi mamanya yang juga seorang pemilik toko roti terkenal, memang Zeta saja low Profile banget!. Sungguh Shaka benar-benar heran dengan Zeta, untuk makan di gang sempit itu pun, Shaka harus memarkirkan mobilnya di dalam komplek Dan membuat mereka harus berjalan kaki menuju pedagang kaki Lima tersebut.
Setelah memesan dua mangkok soto ayam tersebut, Zeta sangat antusias meminta Shaka untuk segera mencoba soto tersebut.
" Cobain deh kak, cepet! Dijamin enak"
" Iya ini dimakan Zee" Ucap Shaka sedikit ragu untuk mencobanya, namun setelah Ia menyicipi soto ayam ini, Shaka benar2 kembali dibuat kaget, ini benar-benar enak, rasanya Shaka Ingin membungkus satu porsi lagi, namun Ia gengsi.
" Yeayy, enak kan" Ujar Zeta girang sambil bertepuk tangan layaknya anak kecil, sungguh membuat Zeta bahagia ternyata se simple ini, kali ini Shaka mulai mengerti, Zeta yang Ia kira di gadis yang jutek Dan tertutup di awal mengenalnya, ternyata merupakan gadis yang sangat manis Dan berhati lembut, Zeta benar-benar tidak berhenti membuat Shaka kagum, Sekarang Ia paham bahwa Zeta akan jutek Dan tertutup pada orang yang baru dikenalnya.
" Thank you so much kak, udah belain aku Dan mau nemenin aku makan hari ini" Ujar Zeta sangat tulus dengan tersenyum sangat manis, setelah mereka sampai di depan rumah Zeta yang membuat Shaka tidak kuasa untuk tidak ikut tersenyum melihatnya, Zeta benar-benar tidak berhenti tersenyum sejak tadi yang membuat Shaka gemas Dan tak kuasa ingin menciumnya.
" You're Welcome Zee" Ucapnya sambil kembali mengelus kepala Zeta.
" Ya udah aku turun dulu ya, kakak langsung pulang aja, udah sore takut dicari Bunda" Oceh Zeta tanpa menawarkannya mampir,dasar Zeta! sunggu gadis ini, benar-benar membuat Shaka gemas
" Tunggu" Ucap Shaka mencekal tangan Zeta yang hendak menuruni mobilnya, lalu segera mencium pipi gadis itu yang membuat si empunya terkejut, sekaligus malu terlihat dari perubahan warna di pipinya yang memunculkan semburat berwarna pink.
" Kak Shaka nakal" Ucapnya kemudia buru-buru keluar dari mobil shaka dan berlari memasuki rumahnya.
" Shit! Zeta lo bener-bener bikin gue gila" Ujar Shaka sambil memukul Setir mobilnya.

RazetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang