13

0 0 0
                                    

Zeta melangkahkan kakinya memasuki koridor sekolahnya Ia mendengar sekitarnya membicarakannya, sungguh Zeta sangat benci situasi ini, Zeta tidak suka dirinya menjadi sorotan.
" Oh jadi ini cewe yang disukai kak Shaka?"
" Cantik sih, tapi kelihatannya sok polos"
" Ah, gue kira se cantik apa cewe yang disuka kak Shaka"
" Cocok sama kak Shaka"
" Oh jadi ini cewe yang masuk akun lamtur tengkar sama Adara di Cafe gara2 kak Shaka?"
" Se terkenal apa sih ni cewek, sampe nusuk Adara dari belakang? Hebat lo?"
" Gaada apa2 dibanding Adara" Dan lain sebagainya cibiran yang Zeta dapat pagi ini.
Ya, kemarin malam setelah Ia pulang dari kafe, Zeta kembali dikejutkan dengan postingan akun lambe turah sekolahnya, di sana berisi rekaman suara Zeta Dan ketiga Sahabatnya yang sedang berdebat, entah siapa orang yang sangat lancang Dan iseng tersebut, Zeta tidak paham.
Sedangkan di sisi lain, Shaka Dan kedua Sahabatnya sedang berada di warung belakanh sekolah tempat mereka membolos
" Shak, gebetan jadi bahan gosip anak sekolahan " Ucap Devan memberi Handphone nya yang sedang memperlihatkan akun lamtur sekolah dengan banyak komentar hujatan Dan pujian yang menandai akun Zeta, Akun Zeta sendiri telah Ia privasi sejak semalam.
" Gue kasian sama degem gue shak, dia ga terkenal awalnya, hidupnya juga lurus2 aja, setelah kenal lo malah gini, tau gitu gue aja yang pacarin" Ucap Zaidan memperoleh Toyoran dari Devan, sedangkan Shaka masih diam seperti memikirkan sesuatu.
" Van minta Sevilla buat temenin Zeta dulu, istirahat gue balik ke Sekolah, gue rasa Zeta masih butuh waktu buat ketemu gue" Ucap Shaka, yang Ia pikirkan saat ini semoga Zeta tidak berpikir untuk menjauhinya, maka dari itu Ia tidak gegabah menemui Zeta, padahal dia sangat ingin menemui Zeta untuk memastikan bahwa gadisnya baik-baik saja.
" Gue udah ingetin dari awal, Adara suka sama lo, dan lo ga ngehirauin iti shak" Ucap Devan berdecak.
" Gue ga nyangka bakalan kaya gini ujungnya van, lagian gue sama Adara gaada apa2"
" Gue setuju sih sama Shaka, lagipula di sini Zeta ga ngerebut Shaka dari Adara, jadi apa yang harus dipermasalahin " Ucap Zaidan kemudian.
" Masalahnya, satu sekolah udah lihat rekaman pertengkaran mereka, di sana jelas-jelas Adara ngomong kalo dia suka sama Shaka dan Zeta tau itu, tapi sekarang Zeta malah respon si Shaka, sama aja kayak Zeta nusuk Adara dari belakang Dan" Ucap Devan
" Lo juga tau Zeta karena Adara ajak dia ketemu lo kan shak? " Tanya Devan yang di jawab anggukan oleh Shaka.
" Bener juga lo dev, gue ga mikir sepanjang itu" Ucap Zaidan
" Dev, gue minta tolong cariin siapa yang udah rekam Zeta sama Adara di kafe kemarin sore, karena gue ga yakin anak lamtur bakalan secepat itu datang ke kafe tempat Zeta, apalagi kalo gue denger kayaknya rekamanya di rekam dari deket" Ucap Shaka kemudian kembali memikirkan sesuatu
Zeta sendiri sudah mencoba membujuk Adara agar mau berbicara dengannya, namun Adara menghindarinya dengan pergi ke ruang osis sampai bel masuk berbunyi, lalu setelah itu guru memasuki kelas Zeta sehingga Zeta tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan Adara.
Setelah bel istirahat berbunyi, barulah Zeta terburu-buru menuju bangku Caca Dan Adara.
" Dar gue mohon, gue pengen ngobrol sama lo " Ucap Zeta terburu
" Mau ngomong apa lagi? " Tanya Adara dengan datar
" Iya, gue jujur kak Shaka emang lagi deketin gue, Dan gue kasi dia jalan buat deketin gue, gue minta maaf, gue ga bermaksud buat bohongin lo"
" Gaada maksud buat bohongin gue, tapi nusuk gue dari belakang gitu? Lo pikir lucu, gue kesenengan cerita kak shaka mau latih gue Dan segala macem di depan cewe yang lagi deket sama kak Shaka sendiri, iya? "
" Ga gitu maksud gue Dar, gue bahkan udah coba ngehindarin kak Shaka, seminggu selama lo coba deketin dia, gue gaada kontakan apapun sama kak Shaka, gue bener-bener nggak Ada niat ngerebut dia dari lo"
" Gaada niat ngerebut dia dari gue lo bilang Zee?, terus ngapain lo ngerespon dia, kalo lo gaada niat buat ngerebut dia dari gue hah? " Bentak Adara yang membuat Zeta Dan seisi kelas kaget, sehingga perhatian seisi kelas tertuju pada mereka.
" Iya gue salah Dar, itu diluar Kendali gue, gue akuin gue mulai nyaman sama Dia" Sesal Zeta.
" Bagus kalo lo ngaku, Ga usah sok polos lagi dengan bilang lo gaada apa-apa sama kak Shaka, kalo sebenernya lo juga udah nyaman sama dia, jangan bikin gue kayak orang bodoh " Ucap Adara sambil mendorong pelan bahu Zeta
" Gue minta maaf, gimana caranya biar lo maafin gue? " Tanya zeta kemudian
" Caranya? Dengan lo jauhin Kak Shaka, karena kalo lo ga di deket dia, dia udah pasti jadi sama gue Zeta" Adara kembali membentak, Zeta memaklumi itu, Ia tahu bahwa Adara kecewa dengannya. Sebelum Zeta membalas ucapan Adara, kelas kembali dikejutkan dengan kedatangan Shaka seorang diri memasuki kelas.
" Zeta ga perlu jauhin gue buat dapet maaf dari lo" Ucap Shaka kemudian menggemgam erat tangan Zeta.
" Ga usah bersikal seolah-olah lo merasa tersakiti di sini Dar, padahal sebenernya lo yang udah rancang ini semua" Ucap Shaka dengan tegas
" Kak Shaka? Maksud kakak apa? " Ucap Adara bingung.
" Gue tau lo udah lama tau kalo gue suka sama Zeta, lo ga lupa kan? Lo pernah nguping pembicaraan gue bareng sahabat-sahabat gue di hari pertama gue ketemu lo Dan Zeta" Ucap Shaka panjang lebar.
" Maksud kak Shaka? Kak Shaka jangan ngada2 deh" Tanya Adara pura2 bingung. Sunggu Shaka lelah dengan gadis di depan nya ini, sebenarnya Shaka tidak ingin membongkar semuanya, karena Ia ingin menghargai Adara yang notabanenya sahabat gadis yang Ia sukai.
" Gue tau lo denger pas gue bilang gue suka Zeta pas gue lewat depan ruang osis mau ke ruang ganti anak-anak basket, gue juga ngerti kalo seminggu setelah itu lo selalu coba deketin gue di depan Zeta, lo selalu coba ngobrol bareng gue pertama di taman, kedua di lapangan, yang terakhir di tangga. Itu semua lo lakuin karena lo tau Zeta bakalan lihat itu kan? Biar Zeta sakit hati, lo kira gue ga nyadar? Gue nyadar, lo salah udah main-main sama Gue" Ucap Shaka terkekeh.
" Kak Shaka ko nuduh aku? " Ujar Adara lembut.
" Masih mau ngelak lo? Oke, gue lanjutin, karena lo yang mancing mulut pedes gue buat ngomong semuanya. Lo juga ngomong sama Zeta kalo lo dilatih gue sampe2 lo bisa lolos seleksi bakset? Padahal lo tau, latihan itu emang udah Ada khusus buat anak2 yang lolos seleksi pertama, Dan ga cuma lo aja. Lo ngomong itu, karena lo tau Zeta gaada ganggu gue Dan lo pengen manas2i Zeta kan? Karena sebenernya lo juga lihat kedekatan gue sama Zeta sepulang Sekolah pas Zeta pulang ekskul Padus, lo juga belum pulang, karena osis juga Ada rapat waktu itu"
Ucapan Shaka benar2 membuat Zeta kaget, bagaimana bisa Shaka se peka itu dengan sekitarnya, Ah, Zeta lupa bahwa Shaka Adalah keturunan Wijaya yang pastinya sudah dilatih untuk peka terhadap situasi sekitarnya sejak kecil.
" Kak Shaka udah yaa, kita jadi tontonan anak-anak2" Ucap Zeta berbisik, berniat menenangkan Shaka, namun dugaannya Salah, Shaka semakin bertindak yang sebelum nya tidak pernah Terpikirkan oleh Zeta.
" Semua yang Ada di sini, tolong dengerin baik-baik kalo perlu lo rekam. Adara, orang yang udah rekam pertengkaran lo sama Zeta lo sendiri kan? Lo juga yang bujuk admin lamtur Sekolah ini buat nyebarin rekaman itu dengan bayaran 1jt, biar seluruh sekolah tau dan ngira kalo Zeta udah nusuk lo dari belakang, padahal Faktanya lo Adalah ular di balik ini semua, gue kira lo cewe baik2 kayak apa yang lo show ke kita-kita, ternyata lo ga lebih dari seorang sampah, kira2 osis malu ga ya? Lihat kelakuan anggotanya ini?" Shaka menaik turunkan alisnya mengejek Adara.

RazetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang