Bab IV

2 2 0
                                    

Happy Weekend, hari sabtu Dan minggu merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa termasuk Zeta.
Kali ini Zeta bangun lebih awal dari biasanya karena memiliki janji dengan lala untuk jogging bersama kemudian berjalan-jalan ke Mall pukul 06.00 Zeta Sudah siap dengan menggunakan celana legging berwarna Hitam dengan tank top abu-abu lalu Dan dipadukan dengan jaket crop berwarna Putih miliknya, Dan tak lupa sepatu olahraga berwarna Putih kesayangannya.
Kali ini Zeta akan berolahraga di taman dekat komplek Lala kemudian akan Mandi Dan bersiap2 untuk ke Mall di rumah Lala, Zeta keluar dari kamarnya untuk mengambil roti dan susu miliknya yang telah mamanya siapkan dan tidak lupa untuk berpamitan kepada orang tuanya, di meja makan dia melihat ayahnya yang sedang membaca koran dan mamanya yang sedang menyiapkan makanan, Azam belum Terlihat karena mungkin masih tidur, keluarga Zeta adalah tipe keluarga morning person.
" Morning ayah, mamah" Sapanya.
" Yah, mah, Zeta mah olahraga di taman deket rumah Lala ya" Sambung nya yang kemudia menyalami kedua orang tuanya
" Hati-Hati zee, bawa mobilnya jangan ngebut, ucap ayahnya ketika melihat Zeta mengambil kunci mobil di tempat gantungan kunci
" Siap ayah" Zeta berlari menuju mobil Honda HRV miliknya kemudian melajukannya ke rumah Lala.
Jarak antara rumah Lala dan Zeta kurang lebih 20 menit.
Setelah Sampai di rumah Lala, Zeta memarkirkan mobilnya di halaman rumah Lala yang sudah seperti rumah nya sendiri, dan memasuki rumah Lala untuk memanggil Lala.
" Assalamualaikum Ibun" ucap Zeta kepada ibu Lala yang Terlihat sedang membersihkan rumah.
" Waalaikumsalam, masuk zee, Lala lagi siap2 tuh"
" Oke bun"
Dapat dilihat Lala sedang memakai sepatunya di dekat rak penyimpanan sepatu
" Halo Lala seyengg"
" Widihh cakep banget bestie gue" Sambut Lala, yang sedang berdiri dan menghampiri Zeta.
" Zee, gue tau banget tabiat lo, kalo lo udah ngajakin jalan berdua, pasti Ada sesuatu yang mau lo ceritain ke gue, apaan tuh, buru ceritain"
" Tau aja lo la, Ayo keluar dulu"
Jika niat awal mereka akan berolahraga, maka itu adalah kebohongan belaka, karena saat ini kedua gadis itu sedang asyik mengobrol di salah satu bangku taman
" La, gue harus gimana ngadepin kak shaka?"
" Emang kenapa Zee? " Lala sedang dalam mode serius ya gais ya
" Kak Shaka kayaknya serius deh sama ucapanya di koridor la, gue jadi bingung" Di situ Zeta mulai menceritakan seluruh kejadian kemarin antara dirinya dan Shaka.
" Wah kalo gitu sih, ini beneran kak shaka naksir lo zee"
" Gue juga ngerasa gitu si la"
" Iya terus masalahnya apa zizi sayang, ya lo respon dengam baik lah, jangan sia2kan spesies unggul"
" La, lo jangan pura2 lupa deh, lo tau kan? Adara suka banget kak shaka"
" Jangan bilang lo bakalak relain kak Shaka, dan minta dia buat pacarin Adara?, wah jangan gila lo Zee, ini bukan novel yang biasa gue beli di toko buku! "
" Ya nggak lah la, gue ga segila itu Kali, kayaknya gue aja deh yang ngehindar dari Shaka, gua juga masih punya trauma, lo tau itu, gue takut penghianatan, dan gue ga mau ngehianatin Sahabat gue, gue juga sadar kali la, gue bukan apa2 dibanding Adara"
" Wah ini nihh, kumat penyakit lo Zee, bench gue, ga usah lah ngerasa minder, kalo Adara lebih baik dari lo, Shaka ga bakalan ngincer lo, Razeta listen to me, lo itu cantik, lebih cantik dari Adara malah, cuma lo nya kurang peduli sekitar lo sedangkan Adara mudah berbaur"
"Terus gue harus respon Shaka gitu?"
"Ikutin kata hati lo Zee, lagi pula lo ga rebut shaka dari Adara kan? Lo juga ga minta Shaka buat suka sama lo.
Inget, gimanapun nantinya, gue selalu di samping lo"
" Ah lalaaa, ko gue jadi baper si, jadi mellow kan" Zeta mengakhiri sesi curhatnya dan memeluk erat Sahabat cerewetnya itu.
" Zee kalo lo dapet barang2 branded dari Shaka, jangan lupa bagi gue ya"
" Anjir lo la, ini nih, Sahabat Ada apanya"
Lalu mereka berdua tertawa menyadari kebodohan mereka, setelah dirasa cukup, mereka akhirnya pulang ke rumah Lala untuk makan dan mempersiapkan diri untuk ke Mall.
Saat tiba di Mall mereka menuju Info** karena Lala ingin membeli beberapa peralatan2 untuk Ia tata di kamarnya, di sana Tanpa sengaja Zeta bertemu dengan Sevilla dan dua orang ibu-ibu sosialita yang sepertinya seumuran dengan mamanya di rumah.
" La, kenapa harus ketemu kak Sevilla sih, gue malu la, rasanya gue pengen tenggelam aja"
" Rileks Zee, anggep aja lo ketemu kakak kelas satu ekskul dan bukan sodara gebetan lu, eh zee gimana kalo salah satu dari ibu-ibu itu nyokap Shaka, wahh yang ma-" Belum sempat Lala melanjutkan kehebohannya, ucapanya terpotong oleh sapaan dengam senyuman hangat Sevilla
" Hai Ta, kebetulan ketemu di sini, lagi cari apa?"
" Hai kak, nggak Ada si cuma anter Lala cari barang yang dia suka" Ucap Zeta lalu menyalami dua orang ibu-ibu yang sedang bersama Sevilla yang kemudia diikuti oleh Lala.
" Eh ta, kenalin ini mama gue, dan yang ini bunda shaka, tunjuk Sevilla kepada salah satu ibu-ibu yang zeva lihat menggunakan dress bermotif horizontal dengan sabuk di pinggangnya.
" Mampus lo Zee, bener2 cerita lo mirip novel yang gue baca" Ucap Lala sangat keras, yang kemudia memperoleh pelototan dan injakan kecil di kakinya dari Zeta
Zeta tertawa kecil sungkan, kemudian mengenalkan diri.
" Kenalkan tante, saya Razeta adik kelas sekaligus teman satu ekskul kak Sevilla, dan ini Sahabat saya Lala" Ucap Zeta kemudian merangkul Lala, dan Lala menundukkan dirinya malu atas tingkah lakunya.
" Rilex Razeta, ngga usah malu begitu" Ucap bunda Shaka.
" Razeta sudah selesai belanjanya, mau lunch bareng kita bertiga?, kebetulan sebentar lagi Shaka akan nyusul" Lanjutnya
" Ee, maaf tante, sepertinya lain Kali saja, zet-" Ucapan Zeta terputus karena kehadiran Shaka yang begitu tiba-tiba, rasanya Zeta ingin menghilang saat ini juga.
" Bunda aku cariin ternyata di sini" Ucapnya kemudia sedikit terkejut melihat Zeta yang berada satu tempat dengan Bundanya.
" Loh, Zeta? " Tanyanya
" Iya kak? " Jawab Zeta sambil tersenyum canggung.



RazetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang