***
Di waktu yang sama, rudi mesara jenuh. Hanya tiduran menunggu mbak mia, tak kunjung ia menemuinya lagi.
Rasa gundah bercampur heran. Karena benda di bawah pusarnya, tak kunjung mau tidur lagi. Terus tegak menantan, berdiri kecang.' di selipkan salah satu tangannya ke dalam celana. Dia ingin membetulkan posisi yang kurang enak di rasakan. Akinya di arahkan sejajar meng hadap ke pusar.
Ada sedikit rasa lega di hati ya, tapi ia tetap merasakan ada denyutan demi denyutan aneh yang selama ini baru ia rasakan.
Hari hari biasanya berdiri, tapi tidak seperti saat ini. Hanya sebentar dan bobok lagi! Alias kempes.
Siaaal....!
Umpatan dalam hatinya!
Kenapa jadi begini, gerutunya lirih. Belom lagi rasa nikmat, geli dan rasa rasa dek dek pyar, bercampur jadi satu. Pikirannya terus terbayang terus. Betapa aduhai rasa ketika di emut. Juga waktu di masok kan punyanya mbak mia.
" Rasa yang sangat sangat super enak. Belom pernah ia rasakan sebelum nya. Mengingat itu otongnya bertambah kuat denyutnya. Di garuk, di acak acak rambut kepalanya sendiri.
Nampak terlihar bingung dan gusar.
Huuufff sss.... Lama banget. Omrlnya lagi.
Terlihat tangan kirinya sibuk menyapu semua kantong di celananya. Mencari sesuatu?
Dan...? Nah ini dia.
Terlihat sumringah sedikit raut muka nya! Di ambilnya rokok dan korek. Terus duduk dan menyalakan sebatang rokok. Yaah mungkin hanya ini yang bisa melupakan semua kerancaun di hati nya.Haahhzz.. dengusnya lagi. Sayang tidak ada kopi. Dalam hatinya berkata, kenapa tega aku di biarkan kering di kamar ini! Apa sudah melupakan ku.
Atao aku bikin aja sendiri da dapur. Tiba tiba otaknya berisial sendiri. Di turunkan nya kakinya dari ranjang, berjalan ke dapur.
" Di carinya muter muter paci kecil buat ngrebus air.
Nah ini dia! Ngapin gak bilang. Di cariin dari tadi. Umpatnya kesal!Ceklek... Terdengar suara kompor gas di nyalakan.
Dalam pikiran nya bermaksut mau duduk sambil menunggu air nya mendidih, tapi rasa penasaran mebuatnya malah melangkah ke pintu. Berniat hanya mau memastikan di mana posisi mbak miaa?
" Baru mendongak kan kepala mencoba mengintip. Tak sengaja malah pandangan nya terbentur sepasang mata, nan indah dan lentik. Senyum indah menggoda menatapnya tanpa berkedip.
Lumayan lama rudi menatap perempuan itu. Tubuhnya tibak tiba membeku, tidak dapat di gerak kan.
Baru setelah terlihat perempuan itu membuka setengah mulutnya. Dan memainkan lidah yang sedikit terjulur dengan jari tangan nya.
Sssseeerrtt.....!
Selurah darah di tubuhnya tiba tiba berdesih hebat. Ada rasa aneh yang membuatnya mundur sempoyonga ke belakang.
Terlihat jelas wanita itu senyum licik!
" Wah luyan juga ni brondong. Guman nya lagi. Matanya pun sontak menyapu ke semua yang ada di ruangan itu. Mencari celah agar dia bisa ke belakang tanpa di ketaui oleh mereka.
Terlihat senyum licik di bibir nya, mengetahui semuanya pada sibuk sendiri.
Hanya beberapa detik kemudian, seperti kilat... Laaapzz...
Udah sampai di dapur, tanpa ada yang memperhatikan pergerakan nya.Ia masih berdiri di belakang rudi. Di pandanginya punggung brondong di depan, dengan nafsu yang membara.
Wuuiihh....?
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi simpanan tante genit
De Todo* Jeng mia pun terus duduk. Seakan merajuk. Sambil pura pura manyun. Brondong itu pun kaget, de garuk nya kepala acak. Se akan tak mengerti. Apa maksotnya. Mbak.. heeeii.. ooiii Kok nglamun. Mbak gak papa kan. Tanya nya heran! Huuh dasar brondo...