jadi simpanan tante genit

mau lari pun tak bisa

" Sementara, di ruang tamu. Suara senda tawa penuh ejekan, yang di balut rapih oleh pujian. Terdengar jelas, sangat mendominasi. Di antara obrolan ngalor, ngidul ngak jelas, akan makna dan intinya.

Di samping itu terlihat jelas, raut muka jeng mia yang terlihat pucat padam. Keringat dingin mulai membasahi seluruh badan nya.

" Nampak begitu jelas kebingungan melanda fikiran dan hatinya. Seakan mulutnya terkunci, untuk menjelaskan. Dari mana dulu harus memulai nya.

Di hembuskan napas panjang, di usahakan sedikit tersenyum. Walaupun teramat sulit.

Huuuffzzz... Udah laah jeng semua?

Dari tadi kok itu itu aja yang di bahas. Apa ndak ada pertanyaan lain.

Yaaa ndak dong jeng mia? Bukankah kita sama sama tau...? Sahut mpok lela. Sambil tersenyum kecil, menunjuk kan deretan giginya yang putih, bersih, dan berjejer rapi.

Waduuhhh....?

" Brarti mereka tau semua. Guman jeng mia dalam hati. Sambil memperbaiki posisi duduk nya. Entah terasa tak nyaman kali ini.

' sebenarnya ia sugah berniat kabur, meninggalkan mereka semua. Tapi apa mau di kata. Mau laripun sudah tak bisa. Ibarat kata, seperti maling yang udah ketangkep basah. Hanya bisa pasrah?

Tau apa sih mpok lela....?
Kata nya masih belom mau mengaku!

Yaah tau kalo kita semua ini hauus kasih sayang. Jadi gak ada yang kita sembunyikan. Syukur syukur kalo dapat makanan enak. Seperti brondong. Bagi sama kita kita.
Kan udah terbiasa begini kan jeng mia...?

Ia aku juga tau. Tapi kali ini beneran deh..? Rudi itu memang keponakan aku. Dia baru sekitar satu minggu pindah ke sini.

Katanya sih papanya bangkrut di kota. Maka jalan satu satunya yaaa ?
Dia harus di kirim sendiri di sini.
Untuk mengurangi biaya pengeluaran yang besar.

Tak banyak yang ku tau temen.. temen. Hanya sedikit penjelasan itu saja yang bisa ku dengarlangsung, dari penuturan nya. Waktu kemarin aku diminta jemput, dari terminal bus.

Oooo begitu ya jeng...? Sahut mereka serempak.

Yah seperti itulah yang ku dengar. Ia juga mau lanjutin sekolahnya di sini. Besok aku juga di ajak nganterin buat daftar masoknya gitu.

' maka dari tadi dia ada di sini. Ujarnya sedikit lega. Mungkin neraka hanya menebak nebak saja. Ujarnya menenangkan diri sambil mengelus elus dada.

Kecuai niih,,,? Abon terii, yang tau. Setidaknya brondong ku masih amaan... Batinya sambil melirik jeng neli di sebelahnya yang masih cemberut.

Ooooo,,, iyaa,, iyaa,,,?

Jawap mereka serempak, sambil mengangguk angguk kan kepala.

Mereka semua mendengar dan menyimak penjelasan dari tuan rumah..

Uhuukk... Uhuukk... Terdengar batuk mpok neli? Terlihat jelas ekprinya kalo hanya pura pura.
Dirinya sadar betul kalo jeng mia berbohong, dan berusaha mengarang cerita!

Sontak jeng mia menyikutnya, sambil matanya mendelik kesal. Memberikan isarat supaya mau diam saja.

Huuf.. iya iya.. guman nya lirih?

Tapi kamu meski hati hati lo jeng? Ucap mpok lela.

Jangan sampai dia bergaul sama neng salsa. Bisa habis tuh fitamin nya di sedot nanti. Kan kita semua tau, dia itu lintah kemaluaan?

Hahaha .... Sontak semuanya tertawa gemas, dan menoleh ke tempat dimana orang yang di sebut duduk tadinya.

Loooo looo looohhh...?