Chapter 03 Perasaan Dendam terhadapnya membuat ku menjadi sosok yang lain

1.3K 12 2
                                    

Tahun 2018 adalah tahun di awal gue meniatkan diri gue sebagai crosdress, sebutan itu adalah sebutan bagi orang-orang terhadap diri gue yaitu pria memakai pakaian wanita.

Gue mulai mengoleksi banyak outfit loh, mulai dari wig sampai baju dalaman, walaupun cuma BH aja sih, outfit yang paling gue suka waktu itu adalah wanita yang seksi memakai tengtop dan celana hotpants, ummmm, yumy banget deh say, terus make wig gue yang panjang dan berponi, uwu banget sihhh, sumpah, hehehe.

Tanpa sadar outfit yang gue gunakan adalah pakaian yang pernah mantan gue pakai, waktu itu masa-masa SMK gue suka sama dia pas liat fotonya di Facebook cuma make tengtop dan belahan dadanya sangat menggoda bagian kelamin gue.

Ketika gue bercermin gue justru senyum sendiri, lalu memainkan ekspresi wajah dengan imutnya semakin lama semakin gue mirip dengan mantan gue itu, kalian tau kan yang di chapter sebelumnya gue ceritakan.

Image (mantan gue)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Image (mantan gue)

Wow!!! Gue bener-bener terkejut say, gue imut banget dan gue coba iseng make aplikasi faceapp yang bisa mengubah wajah kita sesuka hati, oh ya bahkan saking sukanya, gue langsung top up peremium tuh aplikasi heheh.

Semakin banyak koleksi foto yg gue punya semakin liar juga fantasi gue, tanpa sadar gue merasa ingin balas dendam sama tuh mantan gue jadi gue pernah juga jadi saiko, gue teror dia segala macam sampe bilang dia lonte dan upss akhirnya beneran juga, haahah, oke lanjut.

Rasa balas dendam gue terkesan percuma, gue bacot di youtube juga gak ada yang nonton jadi gue balik lagi ke sisi gelap gue yaitu crosdress, gue memakai outfit, istilah di komunitas adalah "Cding".

Gue mencoba untuk tersenyum manis lalu mengambil handphone dengan spesifikasi biasa setelah itu gue mencoba berfoto-foto ria dan mengedit nya di aplikasi faceapp, gue benar-benar seneng banget.

Pada saat itu gue berfikir, gue pengen membagikan wajah imut itu ke dunia busuk ini, sampai akhirnya gue buat Facebook dengan akun ANINDYA SAFITRI nama yang di ambil dari nama asli (A)rdi(A)n(S)yah, hahaah maksa banget ya gue, oke lanjut.

Setelah gue buat akun di Facebook, ternyata banyak juga yang add dan banyak juga yang kenalan, banyak yang memuji foto gue, tapi tunggu dulu, kenapa gue rasanya senang banget?

Itulah yang gue selalu fikirkan ketika gue mejadi anindya, lewat akun Facebook itu gue merasa masuk dunia berbeda, gue di puji, foto gue banyak yg like, komentar ada juga yang mau jadi pacar gue dan masih banyak lagi.

Tapi di situlah pertanyaan gue semakin besar, kenapa? Why? Nande? Semua gue ungkapkan dengan bahasa berbeda-beda karena gue bingung kenapa akun Anindya banyak yg menyukai, sedangkan akun gue, seorang laki-laki tulen yang punya berbagai karya seni dan friendly, kenapa gak ada satupun yang respon?! Kenapa gak ada pujian?!! Bahkan cewek yang suka sama gue juga gak ada! Yang ada hanyalah caci-maki, body shaming, bullying dan yang lainnya.

Gue benar-benar frustasi kala itu, dunia yang gue tempati selama jadi laki-laki terkesan sepi dan sunyi dari situlah gue masuk dunia yang lain dunia Baru bersama Anindya Safitri, cewek imut dan cantik namun pemalu tapi tidak sombong, hehehehe.

Oh ya di tahun 2017 akhir gue mendekati cewek yang baru, Dia awalnya orang yg pernah minta bantuan gue buat ngerjain tugas kuliahnya, dari situlah kita chattingan lalu curhat dan akhirnya saling dekat satu sama lain.

Waktu itu gue masih crosdress bahkan gue masih sempet mesen wig baru, namun di sisi lain gue masih normal menyukai perempuan yang memang mau gue perjuangkan, bahkan dia udah sering ada di rumah gue bantu gue membereskan rumah, doi juga pernah gue ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu itu gue masih crosdress bahkan gue masih sempet mesen wig baru, namun di sisi lain gue masih normal menyukai perempuan yang memang mau gue perjuangkan, bahkan dia udah sering ada di rumah gue bantu gue membereskan rumah, doi juga pernah gue ajak ke rumah tante gue untuk gue perkenalkan ke keluarga tante gue hasilnya sih bagus mereka suka, gue pun bersyukur dan gue pun memutuskan untuk memperjuangkan dia.

Yahh, awalnya adalah niat yang baik, mendekati nya untuk ke level percintaan yang serius, tapi nyatanya semua salah.

Tanpa sadar sudah menuju pergantian tahun 2017 ke 2018. pada hari itu gue mencoba move on dari sang mantan, gue mencoba untuk tahun baruan di rumah cewek yang emang lagi gue deketin, gue beneran udah yakin banget sama dia, karena gue udah dekat juga sama keluarganya, mulai nyokap, bokap nya bahkan ade perempuan nya juga sudah jadi seperti teman pada umumnya.

Tahun baruan bersama dia berjalan menyenangkan dan gue berasa seperti akan pulih dari rasa sakit yang lalu, gue selalu berfikir seperti itu, tapi pada kenyataannya ekspektasi hanyalah sebuah hayalan yang sulit untuk jadi nyata, itulah ungkapan gue setelah gue mengetahui bahwa dia, cewek yang gue mau ke tahap keseriusan justru masih berharap banyak dengan cowok yang memang sebelumnya belum dia putusin.

BANGSAT!! itulah ungkapan perasaan gue ketika gue tau kalau tuh cewek masih ada rasa sama cowok yang udah cuekin dia beberapa hari kemarin bahkan sempet gak kontekan sama sekali, gue merasa jadi orang BODOH! ketika mengetahui perasaan dia yang sebenarnya.

Waktu itu di tempat tukang bakso.
"Aku mau tanya nih sama kamu"
"Tanya apa kak" Ucap dia
"Kalau kamu ngasih kesempatan buat aku deketin kamu, terus perasaan kamu sama si cowok itu gimana? "

Seketika semua terkesan berbeda, cewek itu diam tanpa kata dan gue berusaha menyimpulkan dan akhirnya finally, dia emang masih ada rasa sama tuh cowok.

Tanpa sadar gue perlahan mundur dari dia gue merasa bodoh dan terkesan buang buang waktu, memperjuangkan sesuatu yang seharusnya gak gue harapkan terlalu banyak, begitu banyak waktu luang gue yang gue habiskan sama dia terkesan percuma, merelakan segala tenaganya sampai gue hampir jatuh dari motor karena ngantuk nganterin dia pulang sehabis kuliah saat larut malam, bahkan cakram motor gue sempet ancur ketika maksain buat anterin dia pulang ke rumah.

Semua rasa percuma itu membuat gue semakin benci, dendam terhadap wanita, memang gak semuanya begitu tapi kalau iya benar, kenapa gue selalu dapat yang seperti itu, menyakiti namun tidak berdarah.

Setelah kejadian itu gue melamun sangat panjang, gue mencoba menghibur diri entah itu nonton anime, nongkrong sama temen, nonton bokep terus coli, berbagai macam hal bersifat duniawi.

Setelah dari semua rasa sakit itu gue juga sempet memutihkan hati, berpuasa, ibadah kepada sang Pencipta, dampaknya bagus, energi positif yang sangat nyaman, akan tetapi hati putih ini masih saja hampa dan kosong, rasanya butuh sesuatu yg bisa mengisi.

Pada akhirnya gue kembali ke sisi gue yang sebelumnya, yaitu menjadi sosok wanita fantasi yang imut dan cantik yaitu Anindya Safitri.

2017 dan 2018 adalah sebuah rasa sakit akibat percintaan yang terlalu banyak gue harapkan menjadi sesuatu hal yang indah.

Bersambung...

KATHREFTIS "Fall In The Darkside"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang