FIVE ZERO || 11

216 32 0
                                    


leosan dan yang lainnya sudah sampai di Mansion nya di Seoul, setelah 2 jam kurang berkendara.

setelah memasuki mansion, mereka langsung mengurung gadis tadi ke ruang bawah tanah dan menguncinya.

waktu tak terasa sekarang sudah menunjukkan pukul 4 dini hari, charliz dan yang lain pergi ke kamarnya untuk beristirahat,

namun tidak dengan leosan ia tidak akan tertidur karena harus mengerjakan tugas lain di ruang kerjanya,

matanya tertuju kearah rekaman cctv yang tak jauh berada di sampingnya, leosan berjalan untuk melihat cctv itu lebih dekat, matanya langsung tertuju kepada gadis tadi yang ia kurung.

ia melihat beberapa rekaman cctv yang berada di ruang bawah tanah itu, ada lima yang terpasang di ruangan itu.

leosan melihat rekaman cctv yang dekat dengan gadis itu, gadis itu terlihat masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.

###

08 : 01

kini hari sudah terang,

cklek

astellean membuka pintu ruang bawah tanah, memperhatikan seorang gadis yang semalam leosan kurung,

gadis terduduk di sebuah kursi kayu dengan kaki yang terikat dan tangan yang di ikat kebelakang dengan kepala yang menunduk.

gadis itu mendongakkan kepalanya ke arah astellean yang tengah berdiri agak jauh darinya,

gadis itu membalas tatapan astellean dengan tatapan tajam dan raut wajah dingin.

tak lama setelah itu terlihat leosan charliz dan yuza yang baru memasuki ruang bawah tanah, mereka bertiga menatap gadis itu dengan tatapan tajamnya.

mereka berjalan agak mendekat kepada gadis itu,

"siapa namamu?" tanya leosan

"....."

"jawab,"

"aku berhak diam," gumam gadis itu

"jawab."

"kenapa aku harus menuruti keinginanmu?" tanya gadis itu dengan tatapan sengit, membuat yuza terkejut dalam diam

sebenarnya siapa gadis yang leosan bawa ke dalam mansion mereka?

"jawab!" desis leosan seraya mencengkeram leher gadis itu dengan kuat, gadis itu hanya diam membalas menatap tajam leosan

"Na shua, cepat singkirkan tangan kotor mu dari leherku" desis shua dengan tatapan tajam, lalu leosan pun melepaskan cengkeramannya

"kenapa kau membawanya kemari? dia sangat tak berguna harusnya kau membunuhnya" ujar charliz dengan tatapan tajamnya mengarah kepada shua

"kau benar, aku harus membunuhnya" gumam leosan

shua hanya tersenyum smirk,

"kau akan menyesal"

"kenapa aku harus menyesal!?"

"sudahlah bunuh saja jangan dengarkan dia" ujar yuza.

"kenapa semalam kau berada di hutan? apakah kau kabur dari rumah?" tanya astellean

"bukan urusan mu"

"sepertinya kau memang mata mata" ujar leosan

"lihat ini," ujar leosan, sembari memegang duabuah pisau lipat dan kalung perak yang terdapat liontin kecil berwarna merah darah

"kembalikan belati dan kalung ku" desis shua

"apa pinnya" tanya leosan, mengeluarkan sebuah ponsel genggam 

FIVE ZERO || MAFIA GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang