FIVE ZERO || 12

211 31 0
                                    

kini jam sudah menunjukan pukul 10 malam, leosan melangkahkan kakinya menuju ruang bawah tanah, ia membuka pintu ruangan tersebut, ia melihat shua yang tengah terduduk dengan wajah yang tertunduk sehingga surai panjang itu menghalangi wajahnya.

shua merasakan kedatangan leosan, ia langsung mendongakkan kepalanya dan bersmirk kecil.

leosan menghampirinya ia menatap shua dengan wajah datarnya.

"kenapa latar belakang mu tak bisa kutemukan?" tanya leosan, membuat shua tersenyum remeh

"sampai kapanpun kau tak akan bisa menemukanya" sahut gadis itu dengan suara pelan

leosan terdiam dengan tatapan dinginnya, hal itu membuat shua semakin tersenyum remeh

"ckk. aku tau, kalian berpikir yang aneh aneh tentangku sehingga masih mengurungku dan tidak langsung membunuhku" gumam shua, membuat leosan menatapnya tajam

"kau inginku buhun hmm..?" tanyanya sembari mencengkram dagu shua dengan tatapan yang menakutkan, namun itu tak membuat shua takut

"silahkan" balasnya membuat leosan mencengkram dagunya semakin kuat lalu menghempaskan nya "asalkan kau tahu aku hanya gadis biasa"

"gadis biasa hmm..?, kenapa seorang gadis biasa bisa ada di tengah hutan dengan membawa sebuah pisau lipat dan terdapat banyak darah di baju dan celana nya, apa gadis itu sudah melakukan pembunuhan?" tanya leosan dengan wajah remeh

"lepaskan aku dan kembalikan barang barang ku" desis shua

"aku semakin ragu untuk melepaskan mu, ternyata kau orang yang licik, aku tidak bisa mempercayaimu"

"asalkan kau mau mendatangani sebuah kesepakatan, aku akan mengembalikan barang-barang dan melepaskan mu" balasnya

"baiklah, mana?" sahutnya, membuat leosan terkejut dalam diam

"cepat lepaskan ikatannya" titah leosan kepada dua penjaga yang ada di sana

kedua penjaga itu segera membukakan ikatan shua sementara leosan berjalan keluar dari ruangan itu.

leosan membuka pintu ruangan itu ia sedikit terkejut melihat astellean charliz dan yuza yang tengah menguping

"ckk. kalian membuat ku kaget" gumam leosan sedikit pelan

"bagaimana?" tanya charliz

"dia menerima tawaranku" balasnya, membuat astellean dan yuza terkejut

"semudah itu?!" tanya astellean dengan wajah yang sulit di artikan

"hmm"

"tapi tetap saja kita tidak boleh langsung mempercayainya" ujar charliz

"kau benar" balas yuza

tak lama setelah itu shua keluar dengan kedua penjaga yang di belakangnya, gadis itu bertemu tatap dengan charliz,

"ikuti aku" ujar leosan,

shua menatap charliz dengan tatapan tajamnya  ia tersenyum miring dan memalingkan wajahnya lalu mengikuti leosan dari belakang, charliz yang awalnya membalas tatapan tajam shua ia langsung menatap shua dengan julid.

leosan pergi berjalan dengan shua dan para penjaga sementara charliz astellean dan yuza masih terdiam menatap kepergian shua dengan tatapan julid.

"dia sangat sombong, jika aku jadi leosan aku akan membunuhnya dan mencungkil bola matanya itu" gumam astellean dengan wajah kesalnya

"kau hanya berani berbicara di belakang saja" sahut yuza

charliz berjalan mengikuti leosan meskipun tertinggal agak jauh

FIVE ZERO || MAFIA GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang