Chapter 02

1.4K 140 17
                                    

- Light a flame
By SEVENTEEN (17🤭)
...

Pagi hari ini kamu terbangun dari tidur sejenak mu.

Di sambut dengan cahaya cahaya lampu, yang membuat pandangan mata susah untuk di cerna

Kamu mengusap usap mata mu kasar, lalu kembali menatap ke atas

Tubuh mu teramat sakit, belum lagi kamu yang sadar bahwa diri mu ini bugil, yang hanya di selimuti selimut putih tebal, serta hembusan angin yang terlalu dingin

Kamu mencoba menduduki diri, namun tiba tiba saja kepala mu di pentalkan lagi untuk tiduran "tubuh mu masih sakit, bukan nya lebih baik kamu istirahat kan dulu?"

Kamu mendengar suara pria bernada berat, tepat di samping mu, jelas membuat kamu melirik

Wajah mu langsung hadap hadapan, dengan pria tampan dengan Surai ungu hitam nya, yang terlihat cocok dengan warna mata pria itu

Pria itu menatapi mu, sembari tersenyum puas, diri nya bertelanjang dada dan hanya menggunakan boxer tangan besar pria itu, mengusap usap Surai mu, entah kapan kamu bisa senyaman ini dengan sentuhan nya, belum lagi pria itu juga mengecup kening mu sangat lembut "tidur lah lagi, tak perlu buru buru bangun, kau tidak cukup tidur pasti..."

"Ayolah ran, kau terlalu kasihan dengan wanita itu" ujar seseorang

Orang di depan mu, berdecih lalu hanya tersenyum geli "setelah kau semalaman mengambil jatah paling lama, dan sekarang kau malah paling tidak peduli dengan nya, memang dasar brengsek.." ujar nya

"Tch, memang nya hanya aku yang brengsek disini"

"Setindak nya aku kasihan dengan nya"

"Terserah, aku ingin menemani wanita ini, dia lemas sekali karna ulah kita.."

Kamu sedikit bingung dengan pembahasan mereka, namun yang kamu rasakan kini kehangatan akibat pelukan pria besar di depan mu, yang menaruh mu di pangkuan duduk nya sembari memeluk mu.

Tapi tangan nakal pria itu, dia malah meremas remas payudara mu, membuat kamu merintis sakit "s-sakit..."

"Ah, maaf... Masih sakit yah?" Ucap nya

Kamu mengangguk

Pria itu kembali memeluk mu manja, dan kini ada satu pria lagi yang menghampiri mu lalu mengelus pipi mu lembut

"Aku sedikit kasihan dengan nya, melayani tiga pria ganas seperti kita.." ujar nya

"Ya, aku pun"

Pria itu manggut manggut, dan hanya menatap mu datar.

Pria yang memeluk mu kembali menoleh, kepada diri mu yang sedang memejamkan mata mencoba untuk tertidur "nama ku ran, nama mu siapa nona" tanya nya

Kamu dengan segera membuka mata, menatap mereka sayu akibat mata yang berat "(n-name)..."

"Nama yang cantik"

"Terimakasih..."

"Dia adikku, Rindou"

Kamu mengangguk, paham

Middle of the night || Trio Bonten × Readers ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang