Chapter 13

747 66 15
                                    

Beberapa hari setelah kejadian tersebut.

Mereka bertiga masih sering sekali, memperhatikan (name) dari jauh karna curiga

Mungkin mereka tidak sadar bahwa kamu tau mereka mengikuti mu semenjak kejadian hari itu

Hari ini kamu berniat untuk kembali sementara ke Loz Nostra untuk mengurus sesuatu di sana

Tapi salah satu yang membuat mu muak adalah, pengikut diam diam mu ini yang selalu mengintip kemana pun langkah kaki mu berjalan, selayak nya bayang-bayang manusia yang selalu setia ada di tiap manusia itu berada.

Hingga kamu menghentikan langkah kaki mu karna sudah benar benar muak dengan ketiga kroco tersebut

Dan yang tidak di sangka nya lagi pun, Rindou yang biasa tidak banyak bertindak dia juga ikut mengintili mu seperti orang bodoh..

"Berhenti mengikuti ku, bajingan" ujar mu

Jelas mereka tidak menjawab, mereka akan terus bersembunyi agar meyakinkan bahwa tidak ada yang mengikuti mu

Kamu diam, lalu tersenyum tipis, jujur saja kamu ini peka terhadap kerja keras mereka yang mengikuti mu setiap waktu "seperti nya hanya seekor anjing liar"

Mereka senang? Jelas, bahkan mereka sempat berfikir kamu ini wanita bodoh yang tidak menyadari mereka

Padahal mereka yang bodoh.

Entah berjalan berapa lama kamu untuk ke markas Loz Nostra, yang jelas kamu ini sedang mengelabui mereka agar lelah sendiri

Karna jujur markas Loz Nostra itu jauh, tidak mungkin kamu berjalan ke sana hanya saja kamu akan menggunakan bis Raid nya, tapi seperti ketiga lintah berjalan itu sangat mencurigai mu mati Matian.

Membuat mu menggeleng kepala saja.

Angin berhembusan, (name) sendiri berjalan di pagi hari yang cerah, ya walau sedikit risih dengan manusia manusia bodoh seperti mereka.

"Aku rasa aku haus sekarang.." lebay Rindou

"Lebay" ledek Sanzu

"Bangsat"

Ran bagaimana?, dia diam saja dia tau mereka berdua ini memang tidak patut bersatu tapi hanya jalan ini yang ada

Mereka kehilangan jejak (name) dalam sekejap mata

"Hey, dia itu the flas? Cepat sekali hilang nya" gerutu ran frustasi sembari memukul mobil yang mereka jadikan tempat bersembunyi

Tidak lama setelah itu, sanzu berteriak kesakitan dan itu jelas membuat kedua adik Kakak yang sedang mencari keberadaan (name) menoleh

"Dasar beban ora—"

Dan sudah mendapati kamu yang melilit dasi mu di leher Sanzu dengan keras

Hey Sanzu, kau merasakan
deja vu? Atau tidak...

Kamu tersenyum seakan kamu tidak sedang melakukan apapun, Sanzu yang tercekik berusaha melepas ikatan dan memukul paha mu, yang berada di dada nya sekarang

"B-ereng-sekk!" Gagap nya

Kamu hanya diam tersenyum, "kalian masih bocah lebih baik kembali ke kandang" ujar mu tidak pakai lama

Kamu pun menyeret tubuh berat Sanzu, di depan banyak orang, yang melihat kejadian itu dengan tatapan ngeri

Ran, dan rindou diam di tempat, mereka hanya bisa mematung

Sanzu hanya bisa menggerutu, bukan memberontak

Kamu sangat peka, mungkin dia memang mau cepat cepat mati muda dan bertemu iblis di neraka

Langkah terhenti, kamu tidak menoleh melain kan menodongkan pistol

"Cepat jalan sebelum aku mengarahkan peluru ini ke arah kalian dan ku seret mayat kalian, dengan dasi ku juga" ujar mu

Mereka tidak takut, jelas. (Name) itu wanita dan ran, Rindou itu laki laki

Mereka yakin sekali, tenaga (name) tetap lah tenaga wanita yang bisa di kalahkan oleh lelaki

Tidak kamu herankan, pistol itu dengan segera kamu tekan tanpa melihat dimana letak keberadaan mereka, yang tanpa kamu sadari juga jelas peluru itu hampir melubangi dada Rindou jika ran tidak mendorong adik nya hingga ia jatuh

"Hey! Kau gila yahhh?!" Teriak ran, tidak terima

Sanzu seperti nya sudah lelah meringis, dia pingsan sekarang atau mati?

Tidak ada kata kata yang keluar dari mulut mu, hanya peluru yang terus kamu tembakan ke arah mereka tanpa kamu lihat.

Jelas suara nyaring dari tembakkan itu membuat warga sekitar panik, dan takut

"Pulang bocah, raja iblis mu menunggu di markas" ujar mu

Raja iblis yang kamu maksud itu, Mikey?

Mereka mengikuti perlahan, mungkin bodoh mereka patuh dengan wanita seperti mu tapi jika perintah Mikey begitu memang nya siapa yang akan melawan.

"Kau sudah berjuang keras Sanzu..." Gumam rindou, karna wajah Sanzu beneran pucat sekarang

(Name) tidak tanggung-tanggung mencekik, orang itu

Kita doakan yang terbaik aja.

"Wanita itu sebenarnya punya berapa jati diri?" Bingung ran

"Pertanyaan bodoh"

"Aku tidak bertanya!"

Kamu bingung, "oh begitu"

"Hanya begitu jawaban mu???!!!"

"Kata nya tidak bertanya"

"TERSERAH!"

Rindou yang menyimak serasa, memiliki Kakak wanita.

"Banci" gumam nya pelan

"Apa?!"

"Brisik Lo anjg" reflek Rindou

Kamu hanya tertawa pelan, serasa kamu kasihan Sanzu sudah di ujung kematian nya hanya karna cekikkan dasi...

Kamu melepaskan, ikatan dasi tersebut dari leher Sanzu syukur nya tidak mati, manusia ini

Walau kamu berharap ia mati, tapi yasudah lah dia kan juga orang penting walau gak penting penting amat
















-To be continue-
- ini chapter ngebahas apaan sih 😭 kok cringe bangett

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Middle of the night || Trio Bonten × Readers ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang