Chapter 12

489 59 1
                                    

Ketiga pria dan satu wanita ini, kini berkumpul di satu ruangan kecil

Entah untuk apa, (name) hanya menurut

Ruangan yang sedari tadi hening, benar benar membuat mu muak berdiam diri seperti patung

Baru kamu akan beranjak pergi, mendadak Sanzu membuka mulutnya "ada dua orang yang akan di pindahkan ke bonten" ucap nya "kau sudah tau?"

Kamu kembali duduk, "ya, aku sudah tau" jawab mu

"Kau kenal Mereka?" Tanya nya lagi

"Entah lah"

Hening beberapa detik, lagi.

"Mereka satu wanita dan satu pria" bukan Sanzu melainkan Rindou yang bahkan berbicara sembari menatap ponsel nya lekat-lekat

"Kalian tau dari mana?" Tanya mu

"Takeomi..." Jawab Rindou

"Baiklah, mari akhiri pembicaraan ini" ujar mu, dan ingin cepat-cepat keluar dari ruangan

"Kau kenal Meraka (name)-san?" Tanya ran

"Tidak tentu"

"Kamu yang sangat mengenalnya mereka kan?"

Kamu diam, wajah mu sudah menampilkan wajah tidak suka

"Cukup jawab ya atau tidak, tidak perlu emosi.." ujar nya

Kamu berdiri, tak akan menjawab dan berjalan pergi

Tapi di saat yang bersamaan, kenapa Meraka yang berstatus rekan kerja mu malah menodongkan mu senjata api, dari belakang yang membuat mu harus menghentikan langkah kaki mu yang ingin berjalan keluar ruangan.

"Aku baru tau kau mendadak tuli.." ledek nya

"Itu bukan urusan kalian"

"Itu urusan kami"

"Bukan"

"Berisik, tinggal menjawab seperti nya sangat susah bagi mulut mu" ujar Rindou

Kamu berbalik, tatapan datar mu tidak akan kalah datar dari tatapan ran

Ketiga pria yang mengepung mu ini, nampak seperti singa mengepung rusa

Tapi bagaimana jika ini adalah singa mengepung singa?

"Kalian berkata bahwa aku tuli seakan kalian, tidak tau tuli dengan manusia cacat yang tak memiliki telinga seperti kalian itu berbeda" ujar mu

Sanzu mengerutkan alis nya tidak suka dengan ejekkan mu yang seakan meledek Meraka adalah manusia cacat.

"Jadi maks-"

"Aku tidak mengejek kalian cacat, jika kalian tersinggung berarti kalian menyadari bahwa manusia seperti kalian itu cacat" ujar mu

Satu peletuk pistol terdengar, tapi tidak mengenai siapa pun hanya untuk mengancam

Apa yang kalian pikir?

Ketiga pria itu tidak mungkin melukai (name), yang kini berkedudukan orang paling di percaya raja kan

Jelas itu pistol milik (name) yang sudah siap sedia, jelas Sanzu, ran dan rindou terkejut sejenak

Entah sejak kapan kamu, memegang pistol, secepat kilat

Itu keren, namun juga menakutkan

Dia ini apa? Penyihir???

Hening kembali.

Dengan kesempatan yang mudah, kamu kembali berjalan keluar

"Jangan campuri urusan ku dengan kedua orang pindahan baru itu nanti, neraka mereka di tangan ku" ujar mu sebelum menutup pintu

Dengan segenap jiwa Meraka mendengar dengan seksama, walau kesal karna suara (name) sangat kecil

Mereka akui (name) itu seram, bahkan bisa di sandingkan oleh Mikey, (name) jauh lebih seram di atas raja.

Dia itu "iblis"

















-To be continue-

-kehabisan ide, jadi dikit dulu ☺️☝️ typo maklumi Kebiasaan sehari sehari author mempermalukan diri sendiri soal nya 🦊🙏🏻 sekian terima cinta Huang Renjun

Middle of the night || Trio Bonten × Readers ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang