Chapter Nine

260 27 0
                                    


Allegra POV

"Liam!! Zayn!! Louis!!" Harry memaggil nama teman-temannya sembari menekan bel diapartemen yang berbeda. Weirdos.

"Harry? Kau ini kenapa?" Namun dia tetap tidak mengubris.

"Stop! Harry Edward Styles, kau mengganggu tidur siangku." Seorang lelaki ketimur-timuran datang Dari ambang pintu. Menatap Harry dengan tatapan sayup. Oh, kasihan, dia pasti mengantuk.

"Zayn! Akhirnya! Ayo ikut aku!" Tanpa aba-aba Harry langsung menarik lelaki yang bernama Zayn itu. Mata Zayn langsung terbuka lebar ketika Harry menariknya.

"Hey, kau! Temannya Harry ya?" Aku tersentak kaget ketika mendengar suara dari arah kiriku. Tidak Harry, tidak temannya, sama saja hobinya, mengagetkan orang.

"Iya, kau?"

"Aku Liam, Liam Payne." Oh jadi ini yang dipanggil Liam oleh Harry didepan apartemennya.

"Lalu, dimana Harry? Oh ya, namamu siapa?"

"Aku Allegra Magnolia Scout. Harry bersama Zayn sedang kesa- oh, itu Harry menuju kemari."

Tetapi, dia hanya sendiri. Tidak bersama Zayn.

"Lalu dimana Zayn?" Bisik Liam disebelahku yang ku balas dengan mengendikkan bahu.

"Ayo, Legra!" Harry menarik tanganku. Lalu, dia berhenti sejenak dihadapan Liam. "Zayn sedang bersama Kendall."

Lalu dalam hitungan detik mereka berdua tertawa keras. Huh, selama ini aku berteman dengan orang waras atau tidak ya?

"Sudah, kalau begitu aku pergi dulu. Bye mate!"

***

"Jadi kau punya mobil?"

"Yup." Jawabnya singkat sambil terus menatap lurus kedepan. Fokus kejalanan.

"Jika kau punya mengapa tidak naik mobil ke sekolah?"

"Tak apa. Kau bawel sekali sih."

"Aku hanya nanya, menyebalkan sekali sih."

Hening. Hanya suara musik yang terdengar dari radio.

I was a liar
I gave in to the fire
I know I should've fought it
At least I'm being honest
Feel like a failure
'Cause I know that I failed you
I should've done you better
'Cause you don't want a liar (come on)

Oh yeah, ini lagu favoriteku.

And I know, and I know, and I know
She gives you everything
But, boy, I couldn't give it to you
And I know, and I know, and I know
That you got everything
But I got nothing here without you

Aku mengikuti irama lagunya, tidak menyanyi. Walaupun sebenarnya aku ingin bernyanyi.

So one last time
I need to be the one who takes you home
One more time
I promise, after that I'll let you go
Baby, I don't care if you got her in your heart
All I really care is you wake up in my arms
One last time
I need to be the one who takes you home

Aku bernyanyi kecil.

I don't deserve it
I know I don't deserve it
But stay with me a minute
I swear I'll make it worth it
Can't you forgive me?
At least just temporarily
I know that this is my fault
I should've been more careful (come on)

"Jadi, ini lagu kesukaanmu?" Tanya Harry. Melihatku yang sedang bernyanyi kecil. Ini lampu merah ternyata.

Aku hanya membalasnya dengan anggukkan kecil.

And I know, and I know, and I know
She gives you everything
But, boy, I couldn't give it to you
And I know, and I know, and I know
That you got everything
But I got nothing here without you, baby

Whoa, aku bisa mendengar Harry bernyayi.

So one last time
I need to be the one who takes you home
One more time
I promise, after that I'll let you go
Baby, I don't care if you got her in your heart
All I really care is you wake up in my arms
One last time
I need to be the one who takes you home

I know I should've fought it
At least I'm being honest
But stay with me a minute
I swear I'll make it worth it, babe.
'Cause I don't want to be without you

Kami bernyayi bersama.

So one last time
I need to be the one who takes you home
One more time
I promise, after that I'll let you go
Baby, I don't care if you got her in your heart
All I really care is you wake up in my arms
One last time
I need to be the one who takes you home (yeah)

One last time
I need to be the one who takes you home

"Ini lagu yang membuatku merasa lebih baik dari sebelumnya. FYI."

Aku mengalihkan pandanganku kepada Harry yang masih fokus pada jalanan. "Oh ya? Mengapa?"

"Aku tidak tahu, tapi ketika aku menyanyikannya, aku teringat pada Kendall."

Huh, Kendall lagi. Eh?

"Dan seseorang. Ya, aku kira aku seorang pembohong cinta yang harus memilih antara dia dan dia."

"Oh ya? Siapa?"
Aku?

"Seseorang. Kau tidak boleh tahu."
Iya, seseorang yang sedang berbicara denganku sekarang.

"Yah, Harry." Aku mengerucutkan bibirku.

Padahal aku berharap, yang kau maksud itu aku. Eh! Apa ini?!

"Ayo turun. Sudah sampai." Katanya. Aku mengangguk dan turun dari mobil Harry.

Sampailah kami di sebuah café classic. Aku suka ini.

"Kau pernah kesini sebelumnya?" Tanya Harry. Aku menggeleng. "Belum, tapi sekarang iya."

"Sama, aku pun." Katanya singkat. "Ayo kalau begitu!"

Harry menarik tanganku lembut. Oh yeah, dan sekarang jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Congrats Harry Edward Styles. Huft.

(A/N)
Ini nggak jelas banget astagah. Tapi yaudahlah dari pada nggak update *kayaadayangnungguinajadehnad*
Oh iya, yang tulisan italic atau yang miring itu batinnnya masing-masing yaaa.

Gimme vote and comment?

HarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang