Chapter Eleven

207 22 0
                                    


What a kind of a nice guy! Harry, mengajakku mengelilingi kota London saat malam.

Oh astaga! I'm so excited!

"Kau sering kesini?" Tanyaku.

"Of course. Jika aku sedang berbahagia aku selalu kesini."

Apakah itu artinya dia sedang berbahagia sekarang?

"Ya, aku sedang bahagia sekarang, tak tahu mengapa. That's why I bring you here." Katanya seolah-olah dia menjawab pertanyaanku.

London Eye. What a beautiful place right?

Kami duduk dibangku taman.

"Kau pernah kesini?" Tanya Harry menolehkan kepalanya kepadaku.

"Dulu, saat orang tuaku dan Gordon tidak se-sibuk sekarang." Kataku. Sial, nada bicaraku seperti aku sedang kecewa.

"Gordon?"

"Iya, dia kakakku."

"Oh, baguslah."

Aku menautkan alisku bingung. "Bagus? Apanya yang bagus?"

Harry terkekeh. "Memangnya kau tidak senang mempunyai kakak? Apalagi kakakmu lelaki. Kau seharusnya bersyukur karena kau masih bisa melihatnya."

Eh? Kenapa dia jadi sedih begini?

"Harry? Kau kenapa? Kenapa kau bilang begitu?"

"Karena Gemma."

"Gemma?"

Siapa Gemma? Pacar Harry? Mantan Harry?

"Iya, Gemma, kakakku."

Oh, dia mempunyai kakak? Dan syukurlah Gemma hanya kakaknya. Eh?

"Gemma tewas. Kala itu, aku masih bayi. Rencananya kami akan berlibur di, aku lupa tempatnya tapi yang jelas kami akan berlibur." Harry menjeda kalimatnya.

"Harr-"

"Tapi itu semua gagal karena, kami kecelakaan. Ya, kecelakaan dan aku satu-satu nya yang masih hidup. Aku ditemukan seseorang dan aku tinggal di panti asuhan. Tapi belum lama, tanteku mengambilku dan aku tinggal bersama tanteku sampai umurku 14."

"Sebenarnya, aku masih tidak percaya Gemma tewas ditempat dan aku lupa kronologis kejadian itu. Aku tidak berani menyimpulkan Gemma tewas. Tapi aku sudah menyimpulkan itu semua."

Harry menundukkan kepalanya, aku rasa dia menangis.

"Tetapi orang tuaku sudah pasti tewas ditempat."

Memberanikan diriku, aku memeluknya dan mengusap punggungnya pelan. Aku tidak tahu akan begini jadinya. Aku merasa sangat bersalah.

"Harry, maaf kan aku. Aku tidak bermaksud."

Author POV.

'They was so sweet.' Begitu yang dia tulis di hasil fotonya.

Tentu gadis itu mengikuti mereka. Dia selalu mengikutinya.

"Aku sudah mengikuti tugasmu."

"God! Syukurlah, Becca. Sekarang beri tahu aku, dia sedang bersama siapa?"

"Perempuan. Berambut blonde dan dia pendek. Cantik jika tersenyum."

"Aku butuh lebih banyak Moore. Lebih dekatlah dengan mereka. Cari tahu mereka sedang membicarakan apa!"

"Uh, baiklah. Tunggu sebentar."

Gadis itu mendekat kearah pasangan yang sedang berpelukan itu. Padahal, Gadis disampingnya hanya menenangkan lelaki disebelahnya.

"Allegra. Payah, namamu terlalu panjang."

Yang merasa jika itu namanya melepaskan pelukannya dan menatap tajam kearah lelaki keriting disebelahnya.

"Jadi kau sudah tidak sedih?"

"Aku masih. Hanya saja namamu sedikit menjadi mood buster untukku." Jawab Harry sambil tersenyum.

Sedari tadi, gadis yang memerhatikan mereka mendengar topik pembicaraan yang sedang mereka bicarakan.

"Payah, tidak ada hal penting yang patut dilaporkan."

"Apa yang mereka bicarakan memangnya?"

"Harry bilang bahwa, Allegra, nama perempuan yang ada disebelahnya itu menjadi mood buster untuknya."

"Memangnya ada apa dengan mood dia?"

"Mana ak-"

Perkataan gadis itu berhenti ketika mendengar suara pasangan itu kembali. Kali ini dia cukup yakin jika ada hal yang patut di laporkan.

"Allegra. Kau lihat bintang itu?" Tunjuk Harry kearah bintang yang paling bersinar itu.

Allegra hanya mengangguk dan memberikan tatapan lalu-sekarang-apa-? Kepada Harry.

"Nah, itu harapanku."

"Harapanmu."

Harry mengangguk. "Iya, harapanku bahwa Gemma masih hidup."

"Shit! Mereka membicarakannya!"

-tbc-

Holaaaa I'm back setelah lamanya nggak update. For good shake, gua nggak tau mau ngetik apa buat chapter ini jadi yah begitulah~

Oh iya, aku mau minta maaf nih kalo misalnya aku punya salah sama kalian karena ini bulan Ramadhan dan besok puasa pertama yeay!

Btw, maafin gue ya yang updatenya malem-malem gini, wkwkwk.

Don't forget to leave your Vomment(s) guys!





HarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang