Chapter Twelve

296 23 1
                                    


Allegra POV

"Iya, mom. Aku baik-baik saja disini."

"Gordon? No, jangan. Aku tidak mau merepotkan dia."

"Hell no, mom. Aku tidak berbuat macam-macam kok."

"Ya, yasudah. Bye, mommy! Love ya!"

Aku memutuskan telephone mom secara sepihak.

"Shit! Dimana sepatuku?!"

Aku mengacak-acak lemari sepatuku tapi nihil, aku tidak menemukannya. "Astaga, jam berapa ini?"

"This is not funny, shoes! Keluarlah atau aku akan terlambat pergi ke sekolah!"

Well, aku merasa seperti orang bodoh disini. Aku selalu berbicara sendiri. Apalagi saat pagi hari.

Aku mengacak-acak semua tempat yang ada disini. Dan, aha! Aku mememukannya. Dibawah tumpukan baju kotorku.

Harus kuakui aku jorok dan ceroboh. Well, lihatlah apartmenku sekarang.

Berantakkan.

"Uh, aku sudah tidak punya banyak waktu lagi. Nanti saja aku bereskannya."

***

"Dengan begitu, kalian bisa istirahat."

Yes! Jujur ya, sejarah membuatku mengantuk di kelas. Bahkan aku hampir tidak mengerti apa yang dibicarakan Mr. Steward.

"Legra! Kata Liam kemarin kau berkencan dengan seseorang?" Niall menghampiriku.

"Huh? Berkencan? Tidak. Untuk apa aku berkencan."

"Lalu, semalam dengan Harry itu apa?" Tanya Niall lagi.

Aku tidak memberikan respon karena aku bingung harus menjawab apa.

"Legra, aku tahu. Dia bukan berkencan, Ni. Tapi dia berjalan-jalan dengannya. Benarkan?" Kali ini Pat yang muncul disebelahku.

Ya, omongan Pat ada benarnya juga sih.

"Terserah kalian, ayo ke kantin. Aku lapar."

"Aku juga lapar. Yasudah ayo." Niall menyusulku yang sudah berjalan ke depan duluan.

"Kita duduk dimana, Ni?" Kataku. Melihat semua meja Di kantin terisi penuh, membuatku bingung.

"Aha! Itu Liam. Ayo, Leg!" Niall menunjuk orang yang sedang melambaikan tangannya kearah kami. Liam.

Liam itu temannya Harry-kan? Jadi disitu juga ada Harry?

"Ayo, Legra! Katanya kau lapar." Pat menarik tanganku.

Kami berjalan menuju meja mereka. Aku tidak melihat tanda-tanda keberadaan mahkluk keriting itu.

Kendall.

Ah, sudahlah. Dia mungkin sedang bersama Kendall, kenapa aku jadi memikirkannya?

"Hi, Legra. Kita bertemu lagi." Kata Liam diikuti senyum manisnya.

"Hi, Liam."

"Dimana Harry?" Tanya Niall lalu melirikku iseng.

Aku benci ini. Aku mencoba bersikap biasa saja tapi semua yang ada dimeja ini memperhatikanku dengan smirk nya, membuatku blushing. "Apa? Kenapa kalian memerhatikanku seperti itu?"

"Uh, Harry. Se-tahuku Harry tidak masuk hari ini. Tanyakan Zayn." Kata Liam lalu menyikut tangan Zayn.

"Uh, ya. Harry tidak masuk sepertinya. Ya, mungkin. Aku membolos tadi dan aku menghabiskan waktuku di kantin." Ucap Zayn.

HarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang