5

196 13 3
                                    

HAI GUYS!!! APA KABAR???

Selamat reading!!!

.

.

.

"AAAAAARRRRGGGGHHHHHHHHHH!!!!!!"

Teriakan itu terdengar begitu pilu. Begitu sakit dan sangat menusuk bagi siapapun yang mendengarnya. Tetapi situasinya sama saja, tak ada yang tergerak hatinya untuk menghentikann. Sebaliknya, setiap dirinya mengerang, orang orang disana malah bersorak dengan keras.

Sebuah ruangan besar dan megah bernuansa sangat kelam yang di huni oleh ratusan makhluk mengerikan, memakai jubah dan topeng mengerikan. Ruangan itu bisa di simpulkan menjadi ruangan utama yang ada di bangunan itu, bangunan dengan arsitektur yang sangat indah namun diselimuti kegelapan. Didalam ruangan itu juga terdapat banyak sekali ular yang berlalu lalang, melewati setiap sudut ruangan bahkan di sela-sela kaki para sosok yang seperti itu adalah hal yang biasa. Dibanding suara normal layaknya orang orang biasa, disini lebih banyak suara desisan yang sangat seram.

Tepat di tengah tengah ruangan, terlihat seorang pria dengan tangan yang menggantung kekanan dan kekiri dengan sebuah rantai besi. Badannya pun lunglai karena terdapat banyak luka akibat cambukan yang terus menerus diberikan.

Untuk hari ini saja tak terhitung sudah berapa ratus kali ia dapat, apalagi untuk mengingat yang kemarin-kemarin, tak sangup dirinya mengingatnya.

"BERTERIAKLAH! KAMI SANGAT SENANG DENGAN SUARA KESAKITANMU!!!"

Teriak salah satu orang di ruangan itu. Ia memakai baju perang dengan sesekali memperlihatkan taring nya yang tajam dari dalam topeng wajahnya yang masih menampakan bagian mulut. Ia terlihat memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada orang orang disekitarnya.

Orang itu mendekat kearah pria malang itu, dan mengusap wajahnya dan langsung menamparnya keras.

PLAAAAKKKKKKKK!

Tamparan keras itu membuat nya hampir kehilangan kesadaran. Darah segar mengalir disudut bibirnya.

"Hentikan itu Jendral Phayten! Aku tidak ingin pria ini mati begitu saja!"
Kali ini terdengar suara yang lebih dalam dan kejam namun santai. Membuat sang penampar tadi menoleh dan merunduk.

"Baik Paduka Raja, aku hanya ingin menguji seberapa kuat kah dia bertahan dengan keras kepalanya!" Ujarnya sambil menoleh kembali kearah sang pria dengan tatapan tajam. Yamg ditatap tetap dengan pendiriannya, diam dan memasang wajah dingin.

"Hey pria tangguh! Sudah berapa ratus kali aku katakan padamu, beritahu dimana Sang Dragon itu berada, maka kau akan ku bebaskan dari segala penyiksaan ini!" Ujar sang raja dengan santai tetapi menusuk.

Pria itu menanggapi dengan sikap yang selalu sama, tersenyum nanar.

"Akan ada 9 ksatria terpilih dan 1 ksatria sejati yang akan mengakhiri kegelapan fana, dimana kebajikan akan selalu bersamanya, disitulah juga legenda yang kuat akan muncul"

"AAARGHH! BERHENTI MEMBUAL LAKI-LAKI TIDAK BERGUNA! KAU SELALU MENJAWAB DENGAN KALIMAT ITU! CEPAT KATAKAN KEPADA TUANKU SANG PENGUASA KEGELAPAN YANG AGUNG, DIMANA BENDA PUSAKA ITU BERADA!" Ujar Jendral Phayten yang mulai habis kesabarannya, sang pria kini tersenyum mengejek walau dengan wajah yang udah babak belur.

Kini sang Raja yang di agungkan oleh semua masyarakat nya telah berdiri, semua pengikutnya yang sedari tadi bersorak heboh seketika diam, suasana langsung hening. Mereka kini memberikan hormat dengan cara menundukkan kepalanya. Raja dengan baju kebesarannya dengan jubah panjang dibelakang, lengkap dengan beberapa ular yang mengikutinya.

Dragon Tiger Nunchaku'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang