Selamat Reading!!!
.
.
.
"ONE, TWO, THREE, FOUR, FIVE, SIX, SEVEN, EIGHT, LEMPAR!"
HOP!
"Good job! Sekali lagi!"
Dengan cepat, gadis itu kembali mengambil ancang-ancang lagi, seperti sebelumnya.
Kakinya ia tapakkan ke tangan rekan-rekan tim nya secara bergantian. Setelah dirasa pas ia kemudian berdiri. Sementara 2 orang dibawahnya memegang erat kaki nya dan bersiap hendak melempar gadis itu yang telah merentangkan tangan ke atas.
Dengan hitungan yang sama,
HOP!
Sekali lagi ia mendarat dengan sempurna pada sekumpulan tangan manusia yang menggunakan pakaian berwarna dominan merah muda dan juga putih bertuliskan LAXY SUPERIORE.
Teriakan-teriakan manja pun turut menghiasi jatuh cantiknya gadis itu. Tetapi yang membuat aneh, mereka yang sengaja menonton itu kebanyakan laki-laki.
"Oke kita break ya guys!" Teriak gadis cantik yang sedari tadi mengomandoi para anggota Cheerleader.
"Iya kak!" Seru mereka yang langsung membuyarkan formasi dan mulai berpencar dari lapangan. Ya walaupun terdengar sorakan kekecewaan dari sana sini, karena belum puas melihat pemandangan gratis yang memanjakan mata. Hah cari kesempatan!
Tak sedikit para mereka yang mendapat perlakuan manis dari banyaknya lelaki yang menonton disana. Ada yang sedang meneguk air pemberian dari sang crush maybe? Ada juga yang memberikan handuk untuk mengelap keringat mereka, bahkan dipojok lapangan ada yang sedang dipijat badannya oleh bestie melambay nya.
"Eh kanua kanua semua pada cucok deh! Coba aja eyke lulus waktu tes kemarin, pasti eyke yang di angkat-angkat begindang" ujar nya yang masih memijit-mijit bahu bestie nya.
"Eh Broto diem lo! Gak malu ape kumis dah kayak kumis lele gitu mau ikut cheers!" Protes gadis yang sedang dipijat tanpa menoleh ke teman lekongnya.
"Renong, astatang! Eyke kan udah bilang panggil eyke Bianca, Bianca Mozarella Hazelnut yang body nya 11 12 sama idola eyke, Kaka Gia tersayang" celoteh nya lagi, bahkan kini suaranya dibuat agak seksehhh.
Temannya tak habis fikir, bisa bisanya temannya satu ini mengaku memiliki tubuh seperti Gia. Dari segi mananya? Jika dilihat dari ujung monas sih mungkin ya? Tapi kenyataannya, dari ujung kaki sampai ujung kepala hanya rambutnya saja yang mirip. Ya sama sama hitam.
Jika harus menilai objektif, bahkan pria melambay itu lebih mirip pak Narto, satpam sekolah ini yang memiliki badan tambun dan berjenggot sepanjang 15,76 cm.
Bahkan mungkin, jika disandingkan mereka seperti bapak dan anak.
"Renong Renong jidat lo jenong! Nama gue Reni cong! Tadi apa kata lo? Bianca? Idih bagus amat tuh nama buat calon om-om kayak lo, mana sok-sokan pengen dimirip-miripin ama Kak Gia lagi lo paus terdampar! udeh ah cepet pijetin ntar keburu dipanggil lagi ini." sembur Reni yang sudah jengah mendengar kehaluan teman langknya satu ini. Telinganya panas mendengar impian tak tercapai itu. Biarlah sekarang ia mematahkan semangat Broto untuk mencapai impiannya agar dunia disekitarnya lebih damai sedikit.
Bro- Bianca melanjutkan aktivitas memijatnya dengan wajah yang belum disetrika, kusut marisut risut. Bibir tebalnya ia manyunkan agar lebih menambah kesan cute.
"Ekhem, permisi!"
Dehem seseorang kepada mereka, otomatis 2 orang itu menoleh ke sumber suara. Setelah melihat siapa yang datang menghampiri, mereka berdua langsung berdiri, tentunya Reni duluan lah yang berhasil berdiri tegap, sementara Bianca menyusul setelah beberapa detik yang lalu harus terjengkang dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon Tiger Nunchaku's
Adventure"Akan ada 9 ksatria terpilih dan 1 ksatria sejati yang akan mengakhiri kegelapan fana, dimana kebajikan akan selalu bersamanya, disitulah juga legenda yang kuat akan muncul."