9

184 11 4
                                    

Selamat Reading

.

.

.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Yaa, bagus Zu lebih kuat lagi!"

Mendengar instruksi itu Zu menambah power nya, membuat samsak yang si hajarnya terpantul lebih kencang. Keringat nya bercucuran tiada henti, mengalir melewati leher nya yang jenjang dan terbuka dikarenakan ia menguncir rambutnya.

Jika dibayangkan yang ia pukul itu manusia, mungkin sudah babak belur sedari tadi, mengingat pukulan keras yang tiada henti ia lancarkan dengan tatapan sangat tajam, membuat siapa pun yang melihat seketika ciut.

"Heug! Heug! Heug!..."

"Pertahankan seperti itu,"

Di sampingnya, terdapat juga sang kakak yang nasib nya hampir sama dengannya, mandi keringat.

Beberapa hari ini mereka di porsir untuk latihan rutin untuk meningkatkan kualitas beladiri mereka.

Fidel mengenakan bra sport hitam dan celana leging seperti Zu. Mereka sendiri yang meminta untuk tak memakai seragam Judo, kurang leluasa kata mereka.

Perut Abs nya cukup terlihat walau tak se matang Zu.

"Heggghhyaaa! Mati lo samsak buluk item dekil!" Fidel memukul dengan sekuat tenaga nya. Selain melancarkan pukul, sumpah serapan dari nya tak henti keluar, memaki-maki sasar didepannya.

"Housshh! Housshh! Capek banget anjir!"

Fidel mengendurkan pukulannya, nafasnya sungguh terengah-engah, seperti orang yang semaput.

Ia menyeka keringat di wajahnya, mulutnya seperti ikan yang terdampar di daratan, mangap-mangap.

"Siapa yang menyuruhmu berhenti, Fidela!"

Seru sang pelatih dingin. Kagetlah Fidel dengan gertakkan itu, mau tak mau ia melanjutkan aktivitas memukul samsak itu.

"Ah gilak, ini lebih parah dari latihan Sensei Arka. Bisa mati gue kalo begini caranya!" Umpatnya pelan.

Sensei Victor bersedekap, melirik Fidel,

"Saya mendengar itu, Wangsa."
Ujarnya santai.

Mereka berdua melanjutkan pukulan mereka dengan serius. Ralat, sepertinya hanya Zu yang memang melakukan teknik dengan benar, sedangkan Fidel? Pukulannya sekarang sering meleset, karena memang tenaga sudah terkuras habis.

"Baiklah anak-anak, tutup serangan kalian dengan tendangan yang keras, kuat dan cepat, 3...2...1...GO!" Seru Sensei Victor,

"HEEEEEEGGGHHHYAAA!"

BUGGGGHHHH!

Fidel dan Zu melancarkan tendangan dengan sisa tenaga mereka.

"Hoousshh! Fiuuuhhh!" Zu menyeka keringatnya, akhirnya selesai juga.

Bahunya naik turun, seirama dengan nafas kasar tak beraturannya. Lelah sekali, fikirnya.

Fidel sendiri berada disebelahnya, bedanya ia sudah terduduk K.O dengan tangan badan yang ia topang kebelakang menggunakan kedua tangan. Nafasnya masih seperti orang semaput.

"Goodjob, Girls! Kalian mengalami peningkatan yang lumayan baik." Ujar Sensei Victor.

Zu Fidel bertos dengan situasi yang tak berubah, satu berdiri satu duduk.

"Tapi saya yakin, kekuatan kalian lebih dari ini, saya minta untuk tetap konsisten latihan dan jaga selalu kesehatan, ketahanan tubuh kalian, mengerti?"

Dragon Tiger Nunchaku'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang