Arora terduduk diam sambil melamun, entah apa yang dipikirnya. Setelah kedatangan Chelsea yang menghebohkan kelas, Arora kini tersadar dari lamunannya. Wajah kusutnya kembali dengan wajah kesal dan ingin memarahi Chelsea, teman sebangkunya.
"Arora! Lo tau gak-"
"Berisik Chel! Gue ngantuk, lo diem dulu." potong Arora. Sudah pasti bahwa Chelsea datang dengan gosip-gosip barunya itu. Cewek bersurai panjang terurai ini sudah muak dengan gosip-gosip yang diberitakan Chelsea padanya.
"Eh lo dengerin gue dul-"
"Apa lagi sih? Gue tau, pasti lo bakal cerita tentang gosip yang baru lo denger kan? Gue lagi gak mau dengerin gosip." potong Arora lagi.
"Tap-"
"Chel, gue capek ini. Inget, kan, lo. Kemarin gue habis berantem, adu bacot sama cewek gak jelas waktu nonton pentas seni." cerocos Arora tanpa henti. Chelsea rasanya ingin teriak supaya temannya ini diam dan membiarkannya berbicara.
"Initentanggebetanlo!" tuntas Chelsea.
Jelas Arora bersemangat kalau gosip ini mengenai gebetannya. Ia mulai duduk tegap dan menyuruh Chelsea segera duduk di sebelahnya. Dengan Wajah sumringah menunggu Chelsea memberitahu gosip barunya.
"Gosip apa?" tanya Arora girang, wajahnya sudah fresh.
Chelsea berdehem, "Kalo masalah gebetan, baru muka lo gak nyebelin kayak tadi, ya?" Arora hanya cengengesan menanggapinya.
"Ternyata, David itu suka cewek yang tomboy. Bukan tomboy juga sih, pokoknya cewek keren. Contohnya aja kayak Rara anak kelas sebelah." jelas Chelsea. Gosip yang baru saja Ia dengar di parkiran motor.
"Jadi maksud lo, dia suka sama Rara?" tanya Arora memastikan.
"Gue gak bilang kayak gitu ya anjir." sewot Chelsea.
Arora diam. Berpikir dan berusaha mencerna gosip baru ini.
"Lo denger dari siapa, hah?" tanya Arora lagi dengan nada sedikit sewot juga.
"Eh, lo gak percaya sama gosip Chelsea Maharani ini? Gosip gue ini akurat! Gue denger sendiri dari mulut David." ujar Chelsea dengan membanggakan dirinya. Mengibaskan rambutnya ke kanan kemudian menyelipkan anak rambutnya di sebelah kiri.
"Oke. Gue bakal ubah sifat gue."
"What?! Lo serius?? Emangnya lo bisa menghilangkan kefeminiman lo ini? Emangnya lo bisa jadi tomboy?? Lo bisamm-" ucapan Chelsea terpotong karena tangan Arora membungkam mulutnya.
"Bacot banget anak Bapak Roni! Gue pasti bisa kok," bangga Arora. Bungkaman Chelsea pun dilepaskannya.
Chelsea mengusap mulutnya kasar kemudian menertawakan Arora, "Demi ayang lo mau berubah? Jadi gak manja?"
Arora menatap Chelsea penuh arti, seperti mengisyaratkan untuk diam saja. Chelsea yang merasakan hawa tidak enak memilih diam, setelah itu bel pun berbunyi menghentikan keseraman tatapan Arora.
ooo
"Ini seriusan lo?! Kok bisa beda vibes gini, sih?"
—Chelsea Maharani—"Gue udah mulai suka sama dia."
—Rara Anindira Wijaya—
KAMU SEDANG MEMBACA
JUICE[yourself]
Teen Fiction[ COMPLETE ] "Oke, gue bakal ubah sifat gue." Arora benar-benar ingin merubah sifatnya semenjak ia tahu bahwa gebetannya itu lebih menyukai cewek tomboy. Tapi siapa sangka kalau dengan perubahannya memang mempermudah dirinya untuk mendekati gebetann...