O7 : Lemon[Date?]

8 3 0
                                    

Kantin sekolah salah satu tempat favorit siswa-siswi di jam istirahat. Kini Arora bersama Chelsea berada di kantin untuk sarapan, kebiasaan tak pernah sarapan di rumah. Mereka memesan makanan dan mengobrol sambil menunggu.

Yang namanya Chelsea Maharani, sudah jelas yang diobrolkan adalah gosip tentang sekolah. Arora sempat heran, sekolah ini kenapa muridnya pada suka menggosip.

"Gosip baru, gue denger dari kelas sebelah kalo Jeano udah punya cewek. Makanya Si Rara kepincut sama David. Dipepetin mulu sih sama David." ujar Chelsea.

Arora memutar bola matanya malas. Membahas soal Rara membuatnya kesal karena kejadian waktu itu. Ia sampai dimarahi bundanya bahkan ayahnya seharian penuh.

"Lo kapan, sih, mau ngasih gue gosip kalo lo suka sama Yudhis?" protes Arora.

Chelsea terbelalak, menatap Arora tak percaya. "Eh?! Lo tau dari mana njir?!" Chelsea kaget, sungguh. Karena ia belum pernah menceritakan tentang Yudhis kepada Arora.

"Yudhis," balas Arora santai.

"-kan dia sepupu gue."

"HAH?!" Chelsea benar-benar kaget. Ia baru tahu kalau Arora dan Yudhis adalah sepupu. Pantas saja waktu ia melihat Arora dengan Yudhis, mereka berbicara akrab padahal tak pernah kenalan. Itu membuat Chelsea bingung dan takut untuk bertanya kepada Arora ataupun Yudhis tentang kedekatan mereka.

"Kenapa, sih? Santai aja kali."

"Ra! Asal lo tau ya, gue sempet cumburu sama lo." aku Chelsea. Ia melihat waktu itu Arora dan Yudhis pulang bersama dan di waktu itu Chelsea merasakan api-api cemburu. Akan tetapi ia tahu Arora adalah temannya, tak mungkin ia memusuhi Arora hanya karena cemburu.

"What?" Arora tertawa renyah. "Woi? Lo cemburu sama gue kenapa dah? Gue deket sama dia di sekolah aja gak pernah kayaknya." sambungnya.

"Waktu lo pulang bareng Yudhis."

"Eh? Lo belum pulang waktu itu?" tanya Arora kaget juga.

Chelsea menggeleng, ia menjelaskan bahwa ada urusan dengan kakak senior dancenya, kemudian saat menuju gerbang, ia melihat jelas Yudhis membonceng Arora.

Arora mengangguk paham. Menatap temannya jahil. "Lo habis ngaku, ya? Sama Yudhis,"

"-kalo lo suka sama dia cie cie." sambung Arora yang sukses membuat Chelsea salah tingkah. Arora tertawa puas dengan ekpresi wajah Chelsea yang malu.

"Ya habisnya, gue cemburu sama lo. Akhirnya gue ngaku kalo gue suka sama Yudhis. Dan lo tau? Responnya cuma 😊." jelas Chelsea sembari menirukan emoticon yang dikirim oleh Yudhis saat membalas pesannya waktu itu.

Arora tertawa, sunggu ini sangat lucu. Bahkan Chelsea tidak tahu kalau Yudhis menyukainya balik, itu yang membuatnya lebih tertawa.

"Chelsea!" panggil seseorang dari arah depan Chelsea. Chelsea melihat seorang yang berjalan menghampiri mereka, itu adalah Yudhis.

"Eh, Yusra. Pan-aduhh!" ringis Arora karena kakinya diinjak oleh Chelsea. Sepertinya Chelsea tahu bahwa Arora ingin mengatakan 'panjang umur', karena itu ia buru-buru menutup mulut Arora dengan menginjak kaki Arora.

"Lah? Ra? Lo kenapa?" tanya Yudhis bingung.

Arora hanya mengumpat dan menatap Chelsea sebal, masih dengan meringis kesakitan.

"Kenapa, Yud?" tanya Chelsea.

"Emm," Yudhis bingung ingin bicara seperti apa. Ia mengira Chelsea dikantin akan sendiri, ternyata bersama sepupunya, Arora.

"Oiya, Ra. Lo tadi dipanggil Bu Valen." ujar Yudhis beralasan. Arora tak bisa dikecohkan begitu saja oleh Yudhis. Ia menatap Yudhis teliti dan mengerti maksudnya itu. Ia pun meladeni ucapan Yudhis.

JUICE[yourself]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang