🐨🐼 •sahabat (3)•

2.4K 201 12
                                    

t

w// high school, violence


.
.
.

enjoy!








lembaran buku itu dibalik satu persatu seiring menit berjalan. seorang laki-laki yang sedang membaca itu sesekali mengerutkan kening saat mendapati adegan yang menarik di dalam buku. jemari panjangnya beberapa kali bergerak untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutupi pandangannya.

nama 'kim junkyu' terbordir dengan benang hitam di bagian dada seragam laki-laki itu. seseorang yang sebenarnya tidak terlalu menonjol, tetapi masih cukup dikenal banyak orang. bukan karena prestasinya karena memang tidak seberapa, melainkan karena ia adalah teman dari park jihoon.

siapa yang tidak kenal jihoon? bahkan penjual jajanan di depan sekolah pun tau siapa anak itu. bocah berandalan yang kerjanya tidak jauh dari membolos dan tawuran.

junkyu dan jihoon berteman bukan tanpa alasan. mereka kebetulan adalah tetangga, jadi sudah jelas mereka berteman sejak dalam kandungan. kapasitas otak mereka pun tak jauh berbeda sehingga bisa terus berada di sekolah yang sama.

namun, sifat mereka begitu berbeda. jika junkyu sedingin embun pagi, maka jihoon membara seperti api. jika junkyu setenang angin yang berhembus di sore hari, maka jihoon adalah puting beliung yang begitu ganas.

itu tidak dilebih-lebihkan. memang kenyataannya seperti itu. junkyu yang jarang bicara dan jihoon yang begitu vokal menyampaikan perasaannya. junkyu yang tenang dan jihoon yang begitu menggebu-gebu dalam keseharian mereka.

jihoon itu mudah terpancing emosi. maka dari itu junkyu sebisa mungkin terus berada di sampingnya. ia tak mau mendengar ocehan sahabatnya yang keluar dari ruang bimbingan konseling untuk kesekian kalinya.

bahkan, banyak siswi di sekolah yang membuat julukan untuk mereka. the ice prince and the bad boy katanya merujuk pada junkyu dan jihoon secara berurutan. entahlah, junkyu merasa itu seperti judul drama percintaan sesama jenis dibandingkan julukan iseng ala bocah sma.

"junkyu mana?!"

si pemilik nama menghela nafas. sudah begitu hafal apa yang akan terjadi selanjutnya jika seseorang memanggilnya dengan nada seperti itu. ia memperbaiki posisi kacamatanya sebelum menoleh ke pintu dimana suara itu berasal.

"ya?"

"jihoon berantem sama kakak kelas!"

lihat? junkyu sudah tau. maka ia merapikan bukunya yang berada di atas meja karena bel pulang sebentar lagi berdentang. kebetulan jam terakhir kosong, itulah kenapa jihoon bisa berada entah dimana dan sekarang sedang mencari gara-gara dengan senior mereka.

setiap kali jihoon mengajak ribut seseorang, berbuat kenakalan atau akan ikut tawuran, hanya junkyu yang bisa membatalkan niatnya. entah, junkyu sendiri tidak paham kenapa. namun, ia sendiri tidak suka atau lebih tepatnya khawatir jika wajah jihoon dipenuhi lebam ataupun bercak darah.

"di mana?"

"kantin, deket pintu belakang,"

junkyu mengangguk dan berjalan ke tempat yang dimaksud. kakinya yang panjang mendukungnya untuk segera tiba di tempat dan melihat jihoon yang kerah kemejanya sedang ditarik kakak kelas mereka.

di sana sudah banyak murid-murid yang melingkari jihoon dan kakak kelas yang tidak junkyu kenal itu. namun, tidak ada yang berniat untuk melerai kedua manusia yang sedang tersulut emosi itu.

lil crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang