🐯🐼 •sunday breakfast•

3K 175 22
                                    


yoshihoon.

tw// car accident, disability character, kissing.

.
.
.

enjoy!







“jihoon ...”

tubuh jihoon nyaris limbung ketika yoshi memeluknya tiba-tiba. beberapa kecupan ringan didapat jihoon di pipi kanannya. sang empu tersenyum.

jihoon menoleh, “kenapa?” tanyanya.

“kamu ngapain di sini? butuh sesuatu? kenapa ngga ngomong aku aja?” yoshi berjongkok di depan jihoon dengan merangkul pinggangnya.

“aku mau buat roti. kamu mau?”

“mau, biar aku yang buat. kamu tunggu aja di sana,” jawab yoshi, kemudian membawa jihoon dan kursi rodanya ke sisi lain pantry, agar ia bisa menyiapkan sarapan untuk keduanya.







dulu, jihoon adalah bocah laki-laki dengan kehidupan normal, dia bisa menggunakan kakinya dengan leluasa selayaknya manusia normal lainnya. bahkan dia dulu termasuk pemegang posisi penting dalam team basket di sekolahnya. jihoon sangat mencintai olah raga, bisa dibuktikan dengan bentuk tubuhnya sekarang, sangat terbentuk.

selepas ujian kelulusan, jihoon pergi bersama junkyu dan asahi untuk berlibur. junkyu bersedia membawa mobilnya sebagai tumpangan mereka. saat berangkat situasi aman terkendali, mereka masih tertawa dan bergurau selama perjalanan.

saat setengah perjalanan pulang, junkyu mengeluh matanya lelah, sedikit buram. jihoon menyarankan untuk istirahat sebentar atau bergantian untuk menyetir, namun ditolak oleh junkyu. berdalih dirinya masih mampu untuk kembali fokus dengan jalan panjang di depannya.

“jun! awas!” teriak ketiganya serentak. jelas di depan, sebuah mobil dari arah berlawanan melaju sama cepatnya. seperti yang kalian tebak, junkyu membanting kemudinya brutal, menabrak pohon besar di tepi jalan. jihoon yang duduk di samping kursi kemudi mendapat dampak paling parah. kakinya terjepit dan tidak dapat berfungsi lagi seperti sebelumnya.

butuh waktu lama untuk jihoon menerima kondisinya yang seperti ini. tiada malam dilaluinya tanpa menangis. tidak, dia tidak menyalahkan siapapun. jihoon hanya berpikir apakah dirinya bisa menjalani hidup normal setelahnya, atau bahkan berpikir bahwa tidak akan ada yang mau menerimanya dengan kekurangannya.

bertemu yoshi sebagai teman satu angkatan di universitas membuatnya membuka mata, tidak semua orang menatap dirinya aneh karena kekurangannya.

yoshi yang lebih dulu mendekatinya. beberapa kali jihoon menjauh dan menciptakan jarak dengan yoshi karena merasa tidak pantas untuk dirinya. yoshi tidak pernah jengah untuk mendapat atensi jihoon, karena ia paham, jihoon juga memiliki perasaan sama. hingga saatnya yoshi berhasil mendobrak pertahanan jihoon di tahun keduanya berkuliah di sana.

“aku bisa sendiri, yosh,” yoshi tidak pernah mengizinkan jihoon melakukannya sendiri semua apa yang dia inginkan.

alasannya dapat diterima sebenarnya, dia khawatir jihoon jatuh atau apapun yang bisa membahayakannya. tetap saja, jihoon sering merasa kesal karena itu. duduk di kursi roda seharusnya tidak membuat dirinya bergantung pada orang lain.

“iya, aku tau kamu bisa sendiri,” jawab yoshi membelakangi jihoon. tangannya sibuk mengoles selai cokelat di atas roti.

“terus kenapa kamu gak izinin aku ngelakuin apa-apa sendiri?” tanya jihoon frustasi, diperlakukan seperti ini justru membuat dirinya terlihat menyedihkan.

lil crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang