Kali ini Jaemin ikut lagi dengan Minho, padahal Minho ingin mengerjakan tugas kelompok di rumah temannya. Jaemin menangis dengan keras saat ia akan pergi, padahal ia sudah pergi secara diam-diam tapi tetap ketahuan. Tak ingin Jaemin tantrum dan berakhir rewel seharian akhirnya ia terpaksa membawa serta Jaemin ke rumah temannya.
Dengan mengendarai motornya Minho membawa Jaemin di gendongan depan nya. Bocah itu tak henti berceloteh maupun menyanyi sepanjang jalan, namun saat motor Minho berhenti di lampu merah ada seorang badut pengamen yang menghampiri. Badut itu mengulurkan tangan nya pada Jaemin yang masih belum sadar akan keberadaan sang badut, mencolek kecil tangan Jaemin yang berusaha membuka jelly. Saat Jaemin mendongak lantas saja ia berteriak kencang hingga semua pengendara yang berhenti di lampu merah menoleh dan tertawa kecil.
"Takutt kakak takut, huaaaaa" Iya Jaemin itu takut badut, padahal sering lihat hantu tapi takutnya dengan badut.
Jaemin menggerak-gerakkan badan nya heboh menghindari sang badut membuat Minho sedikit kewalahan. Segera saja Minho memberikan sejumlah uang untuk sang badut, yang telah mengulurkan kaleng bekas cat sebagai wadah uang. Setelah si badut pergi baru lah Minho menenangkan sang adik yang masih histeris.
"Gak apa, badutnya gak nakal" Masih mengelus kepala Jaemin, Minho menjalankan motornya saat lampu berwarna hijau.
"Takut" Jaemin menunduk dan menutupi mukanya menggunakan kedua tangan. Posisi Jaemin itu berada di gendongan depan Minho menghadap depan pula.
"Mangkanya adek ga boleh nakal yah, kalo nakal dibawa apa?"
"Badut" cicit Jaemin sambil mendongak menatap Minho dengan mata besarnya yang berkaca-kaca.
Minho melirik sekilas lalu tertawa gemas. Mencubit sebelah pipi Jaemin dengan teriakan tertahan.
"Lucunyaaaaa>.<"
Minho kembali memberikan satu bungkus jelly pada Jaemin setelah yang tadi dibuang entah kemana karena takut pada badut. Minho mengarahkan spion sebelah kiri nya menghadap Jaemin untuk memantau kegiatan anak itu. Sedari berangkat tadi Minho memberikan Jaemin jelly tanpa dibuka, jadinya bocah itu hanya menggigit-gigit bungkus jelly dengan harapan bisa terbuka. Minho terus saja tersenyum dan tertawa melihat tingkah adiknya itu dari spion motor. Ah gigi Minho kering terkena angin.
Setelah perjalanan cukup lama karena minho menjalankan motornya dengan lambat, kini mereka telah sampai dipelataran rumah dua tingkat milik teman Minho. Di garasi sudah ada motor yang Minho kenali sebagai motor milik teman sekelompok nya.
Saat masuk kedalam Minho melihat teman-temannya sudah duduk semerawut dengan laptop juga buku, mengerjakan bagian mereka masing-masing.
"Loh bawa buntut lagi?" Tanya Suho, salah satu teman Minho.
"Iya ketahuan, dia di pos satpam tadi" balas Minho dengan muka masam nya.
"Gak apa lah bisa buat hiburan kita" sahut Lay, teman Minho satu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER EYES - Na Jaemin
Fanfiction"Mommy meleka benal-benal ada di dalam kamal ku" "Itu mungkin hanya imajinasi mu sayang" "Tidak Mommy!. Meleka sungguh ada di sana" Haluuuu~ Baluuuuu~ Nihhhhh~ Baca ae langsung. Masih dengan Na Jaemin kita. Bersama Keluarga Rusaaa..... Yeaaaaahhh...