7. Cupboard

861 114 12
                                    

Didalam kamar Jaemin terdapat sebuah lemari, berbeda dengan lemari yang digunakan untuk menaruh baju dan semua keperluan Jaemin, itu berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Didalam kamar Jaemin terdapat sebuah lemari, berbeda dengan lemari yang digunakan untuk menaruh baju dan semua keperluan Jaemin, itu berbeda. Lemari ini adalah sebuah lemari tanam terbuat dari kayu jati sedikit kusam karena memang tak pernah digunakan. Lemari itu sudah ada sejak keluarga Na membeli dan pindah ke rumah itu.

Lemari itu terletak di pojok ruangan pas menghadap tempat tidur Jaemin. Jaemin sering mengatakan jika banyak hitam terbang yang mengajaknya masuk kedalam lemari itu, namun Jaemin selalu menolaknya. Bagaimana tidak jika mereka saja wujud nya tak berbentuk, ada yang hanya bayangan hitam terbang, merayap dilantai dan ada juga yang berbentuk anak kecil namun terlalu kurus kering, hitam legam pula.

Jam menunjukan pukul 3 dini hari, namun Jaemin sudah terduduk di atas kasurnya, ia terbangun oleh suatu hal. Dengan piyama kelincinya Jaemin menggelengkan kepala nya keras, seperti menolak sesuatu.

"Tidak mau hitam, Nana tidak mau!!" Jaemin sedikit berteriak, menegaskan bahwa ia benar-benar tidak mau ikut.

Yah, hitam terbang itu muncul lagi di kamarnya dengan pintu lemari usang yang terbuka lebar. Hitam legam yang berbentuk anak kecil itu terus saja mengulurkan tangan nya pada Jaemin dan memberikan ajakan. Jaemin sudah semakin terpojok ketika beberapa hitam terbang sudah menaiki kasurnya.

"Ayo ikut" suara anak kecil hitam legam.

"Nana tidak mau hitam, Nana sudah bilang tidak boleh paksa" dengan bibir mengerucut dan menunjukan jadi telunjuknya menggoyangkan ke kanan dan kiri.

Salah satu hitam terbang yang memiliki kuku tajam meraih kaki Jaemin dan menyeretnya hingga ujung ranjang.

"Huaaaaa.... Nana sudah bilang tidak mau, tidak boleh nakal hiks" kini Jaemin mulai menangis ketakutan.

"Ayo ikut"

"Ayo ikut"

"Ayo ikut"

"Ikut"

"Ikut"

"Ikut"

Kini mereka mulai berucap serentak. Jaemin kini semakin menangis menjerit ketakutan. Bocah itu turun dari ranjang dan setengah berlari menuju pintu kamarnya untuk keluar, namun para hitam terbang itu justru mengejarnya dan lagi-lagi menarik kaki nya hingga jatuh tengkurap.

"Mommy Nana takut hiks"

Jaemin berusaha lepas dari hitam terbang itu, namun kaki nya justru semakin ditarik kearah lemari tua yang ada di pojokan kamarnya. Setelah semua hitam terbang itu masuk beserta Jaemin, pintu lemari itu tertutup dengan rapat.

...

Saat pagi tiba pukul 6, Yoona masuk ke kamar Jaemin, ini adalah rutinitasnya. Pagi ini terasa berbeda entah hanya perasaanya atau apa, namun hatinya sedikit gusar. Jantungnya berdegup kencang saat tak menemukan anaknya di atas ranjang. Biasanya jam segini Jaemin masih tertidur dengan nyenyak di atas kasurnya, namun yang ia lihat pagi ini tak ada Jaemin di sana.

INNER EYES - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang