Bab 8. Duri

258 42 9
                                    

Dilibatkannya JD Eleven dan Byoode di Liga Dangdut Indonesia 2021 membuat Gunawan dan Rara akan lebih sering bekerja bersama. Ini anugerah dan berkah bagi keduanya.

Karena itu hampir setiap hari pun ruang ganti penuh makanan dari berbagai jenis menu yang dikirim oleh Gunara. Maka banyak do'a baik pula yang mengalir untuk Gunawan dan Rara.

Yang paling penting, banyak kebersamaan dari keduanya tertangkap kamera dari orang-orang terdekat.

Tidak perlu sang penulis menceritakannya di sini, Gunara pasti lebih tahu dan menyimpan moment itu. Apalagi saat Gunawan live bigo di studio, Rara berlari kecil ke arahnya dan ikut bergabung. Menempelkan pipinya ke pipi Gunawan, lalu memberi gerakkan, seperti gaya kucing ketika 'ngedusel' membuat Gunara yang menonton terkena serangan fajar, serangan listrik, terkejang-kejang, terjungkal, terjerembab, terjatuh, terkantuk, teriak dan ter ter lainnya secara tiba-tiba.

Sungguh mengenaskan bila jomlo menonton adegan tersebut. Belum lagi melihat 'Behind The Scend' saat keduanya sesi photo. Pelukan. Gendongan. Ah, sudahlah yang membaca ini juga pasti banyak yang jomlo. Penulis tidak mau membuat pembacanya merasa terdzolimi.

*

Cinta datang satu paket bersama rasa sakit, sebab kesakitan juga bagian dari cinta. Tidak memulu soal bahagia, tapi air mata yang menyesakkan dada. Maka, saat merasakan indahnya sebuah perasaan, siapkan juga hati yang lapang untk menerima kesengsaraan.

Sikap 'welcome' yang Rara tunjukkan terkadang membuat orang salah paham. Hampir semua tahu kalau ia ada hubungan special dengan Gunawan. Sikapnya pada lelaki lain menjadi pusat perhatian. 'Track record' Rara dalam hal ini membuat sang pembenci menjadikannya bahan perundungan.

Akhir-akhir ini Rara sering siaran langsung bersama seorang pria, dia pernah menjadi pengisi acara di Indosiar.

Gunawan tahu? Sudah pasti. Dia cemburu? Tentu saja, tapi apa yang bisa dilakukan? Gunawan sudah memberi kepercayaan penuh pada Rara, dia pasti bisa menjaga dirinya.

Karena hidup terus tumbuh. Gunawan tidak melarang Rara dekat atau berteman dengan siapapun. Gunawan memberi kebebasan pada Rara, dirinya tahu itu haknya. Namun, Rara juga harus tahu batasan dan mengerti ke mana hatinya harus pulang. Akan ada banyak sekali rasa cemburu, tetapi Gunawan berusaha memercayainya.

Gunawan bingung, sangat bingung ketika Rara sudah mengajaknya keluar. Bukan tidak mau, tapi ada sesuatu yang sulit dijelaskan. Bagian dari dirinya yang lain menyuruhnya untuk menunggu, bahwa saat ini belum waktunya.

Padahal Rara sangat tahu dan mengerti, bahwa hubungan tidak selalu soal materi atau hadiah yang diberi. Melainkan hati.

Mengembuskan napas dengan kasar, lalu menjatuhkan tubuh di atas ranjang, Rara dibuat kesal. Lagi dan lagi Gunawan tidak mau diajak pergi. Dia hanya ingin main time zone, setelahnya pulang lagi pun tak apa.

Sebagai wanita, Rara ingin sekali seperti pasangan lainnya yang bisa jalan, makan berdua, bingung nyari parkir di tempat yang dituju. Kan, hal kayak gitu bikin gemes.

"Enggak pernah malem mingguan. Diajak jalan seringnya enggak mau. Disuruh ke rumah selalu alasan. Lama-lama ngeselin tau enggak!" teriak Rara pada ponsel. Lalu, menenggelamkan wajah di bantal bentuk love yang terdapat photo dirinya dan Gunawan.

"Dasar dingin. Enggak peka!" Ditinjunya bantal itu sekuat tenaga. "Awas aja kalo aku pancing masih datar!"

*

Seperti biasa, kalau sedang off bekerja, Rara akan siaran langsung di aplikasi bigo. Dia kembali siaran langsung bersama pria itu, pria yang akhir-akhir ini menjadi duri di hubungan Gunawan dan Rara.

YARA (komitmen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang