Bab 1. Komitmen

453 45 5
                                    

"Ibu," panggil Gunawan, setelah panggilan video selesai. "Gunawan mau minta izin sama Ibu buat jadi salah satu orang yang jagain Rara. Jadi orang ya sayang sama Rara. Gunawan minta restu Ibu."
Hati Ibu terenyuh. Mamandang Gunawan dan Rara bergantian. Untuk pertama kalinya ada laki-laki yang berani langsung meminta izin untuk dekat dengan anaknya. Ibu mengangguk, lalu memeluk keduanya.

***

Kehadirannya di rumah Rara beberapa waktu lalu menjadi bukti nyata dan ketegasan bahwa hubungan Gunawan dan Rara baik-baik saja. Kegalauan dan kegelisan penggemar keduanya kini berganti menjadi rasa bahagia dan haru.
Tidak perlu lagi menyembunyikan komitmen yang saat ini mereka jalani, meski itu berarti sang pembenci akan semakin mencaci. Terserah mereka bicara apa, karena sebaik dan setulus apa pun yang dilakukan, mereka tetap tidak akan menyukainya. Ikatan Gunawan dan Rara semakin kuat saat restu ibu Rara telah Gunawan dapatkan. Dia berjanji akan menjaga kepercayaan yang sudah diberikan padanya.

Tidak ada yang salah dalam cinta. Justru dia mengajarkan semua rasa. Menjadikan seseorang lebih menghargai sebuah hubungan dan perasaan.
Dilihatnya beberapa potret dalam galeri, mencari photo bersama Gunawan yang cocok untuk ia posting di akun sosial media. Pilihan Rara jatuh pada photo saat dirinya berulang tahun, memakai pakaian putih dengan corak hitam, sedangkan Gunawan memakai stelan putih. Photo itu diambil saat keduanya mengisi acara di Indosiar.
Baru beberapa menit photo itu diposting, ribuan 'like' dan komentar memenuhinya. Mereka semua bahagia, karena Gunawan dan Rara baik-baik saja.

*

Malam ini seperti biasa, Rara diberi kepercayaan sebagai mentor untuk salah satu peserta Pop Academy. Popa body itulah sebutan untuk mentor para peserta.

Menjadi berkah tersendiri bagi Gunawan dan Rara yang sering kali dilibatkan bersama untuk mengisi beberapa acara yang Indosiar buat. Sebelum acara Popa Academy dimulai, Gunawan dan Rara juga menjadi salah satu personil boy band dan girl band; Jd Eleven dan Byoode, keduanya sibuk latihan dengan grup masing-masing. Mempersiapkan penampilan untuk salah satu acara penganugerahan Indosiar para artis yang masuk nominasi.

Waktu latihan yang telah selesai digunakan untuk para personil Byoode dan Jd Eleven berkumpul dan mengborol. Hari sedari tadi sedang melakukan siaran langsung di salah satu sosial medianya memberikan benda pipih itu pada Gunawan, sebab dirinya sedang memakai jaket.

"Mall, yuk?" ajak Cahu--pelatih mereka.

"Best, gass kita." Antusias Faul, dirinya langsung bangun dari duduk. Menarik Ridwan dan Randa untuk ikut berdiri.

"Gun, ayo ikut enggak?" teriak Hari.

Gunawan menoleh ke arah siaran langsung yang masih berjalan di ponsel Hari. Dirinya melangkah pelan ke tempat Rara bersama teman-teman Byoode, mengarahkan sedikit ponsel itu ke samping. Lalu, berbisik pada Rara, "mau pergi dulu, yah." Gunawan meminta izin dan pamit.

"Mau ke mana? Sama siapa? Ngapain?" Itu suara Rara. Terdengar jelas kalau dirinya khawatir. Bagaimana pun Gunawan masih baru di Jakarta, bahkan pemuda itu jarang untuk sekadar jalan-jalan.

"Sama Kak Cahu, sama Jd juga."

"Nanti ke sini lagi enggak?" tanya Rara penuh perhatian.

"Enggak, langsung ke asrama. Enggak apa-apa, 'kan?"

Rara mengangguk. Ini kesempatan agar Gunawan lebih terbuka dengan teman-temannya. "Ya udah hati-hati."

YARA (komitmen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang