PDG. 38

2.8K 281 32
                                    

  Dokter shin mengontrol kondisi jisoo lebih sering dari biasanya dikarnakan jisoo yang mulai semakin melemah. Dan rencananya 2 hari lagi operasinya akan dilakukan sesuai permintaan jisoo.

"Diam ditempat tidur jika ingin sesuatu kau bisa meminta bantuan suster atau keluargamu. Ini demi kebaikan bayimu" dengan nada sedih diakhir kalimat.

Jisoo mengusap tangan dokter shin dengan tersenyum. "Makasih karena telah sabar merawatku dari awal hingga nanti. Tolong pastikan bayiku baik-baik saja" pinta jisoo.

"Tanpa kau minta pun akan ku lakukan hal itu. Kau bukan hanya sekedar pasien bagiku, aku juga akan ikut andil dalam mengurus bayimu kau jangan khawatir"

Jisoo sangat beruntung masih dikelilingi orang-orang baik yang perduli akan bayinya nanti.

"Sekali lagi terima kasih"

"Hmm..kalau begitu aku harus pergi ada pasien lain yang harus ku urus tak apa kan ku tinggal?"

Pasalnya jisoo sendiri saat ini keluarganya belum datang karena kemarin jisoo suruh untuk pulang.

"Tak apa kan ada suster menemaniku" kata jisoo sambil melirik suster yang akan menjaganya selagi keluarganya belum datang.

"Iya kalau ada apa-apa tinggal bilang sama dia"

"Nee"

"Kalau begitu aku pergi"

***

"Semuanya sudah eonni urusi jangan pikirkan lagi bajingan itu" kata irene setelah selesai dengan urusan perceraian jisoo.

"Nee eonni terima kasih"

"Hey berhentilah berterima kasih sudah seharusnya eonni melakukan itu. Sekarang pokuslah pada bayimu"

Benar ia hanya perlu pokus pada bayinya sekarang. Bayinya harus lahir dengan selamat. Tapi ia juga kepikiran taehyung apa ia sudah sehat? Apa ia makan dengan baik? Apa ada yang mengurusnya?

Jisoo menghembuskan nafasnya kasar jika ia bisa bepergian jauh dan diijinkan jisoo ingin menemui taehyung untuk terakhir kalinya. Jisoo ingin berpamitan.

"Kau pasti memikirkan taehyung kan?." tanya irene.

Jisoo terkejut apa ia begitu ketara? "A-aniya untuk apa" elak jisoo dengan sendu.

"Kau tidak pandai berbohong jisoo. Aku tau kau ingin tau kabarnya. Dia sudah baik,karena orang suruhanmu" sindir irene dengan tersenyum kecil.

Lagi jisoo ketahuan, ah memang benar yang dikatakan irene ia tak pandai berbohong. Jisoo hanya menggigit kecil bibirnya ada kelegaan dihatinya saat mendengar taehyung baik-baik saja.

"Tapi...." irene menggantung perkataannya sehingga membuat jisoo penasaran.

Irene tertawa kecil saat melihat wajah penasaran jisoo dengan kelanjutan dari perkataannya.

"Taehyung seperti mayat hidup, tak ada gairah untuk hidup. Tubuhnya semakin kurus,makannya tidak teratur meski jisung memaksa. Jika kau melihat mungkin kau akan merasa kasian dan memaafkannya. Tapi maaf kami tak akan mengijinkanmu untuk menemuinya. Jika kalian bertemu tak baik untuk kesehatanmu, maaf"

Irene mengusap perut besar jisoo dengan kelembutan dan kasih sayang. Berdoa pada tuhan agar ada keajaiban untuk jisoo.

Jisoo membenarkan perkataan irene jika mereka bertemu tak baik untuk kondisinya. Ujung-ujungnya mereka akan menangis dan hal itu dilarang keras oleh dokter shin padanya. Jika ia banyak menangis maka akan berdampak buruk pada janinnya.

****

Bermodalkan kabur dari kurungan anaknya taehyung berhasil sampai dirumah sakit. Dengan hanya menggunakan celana pendek dan kaos pendek taehyung dengan percaya diri memasuki rumah sakit tak memperdulikan tatapan orang-orang terhadapnya. Taehyung memasuki lift untuk menuju ruangan jisoo dirawat.

Sampainya disana taehyung hanya menatap pintu ruangan jisoo dengan tatapan sendu. Setelah dipikir kembali ia merasa malu untuk menemui jisoo lagi. Menunduk dengan menangis hanya itu yang ia lakukan.

Irene yang akan keluar dikejutkan dengan keberadaan taehyung. Sehingga membuatnya berteriak.

"Arrghh yak!!!"

"Wae eonni?" tanya jisoo.

Irene dengan cepat menutup pintunya dan masuk kembali menghampiri jisoo.

"A-aniya ta_di ada kecoa...ya kecoa" jawab irene dengan gugup.

Dalam hati irene berdoa semoga jisoo tidak melihat adik sialannya.

"Kecoa? Dirumah sakit?" jisoo tentu bingung dengan jawaban irene.

Irene mengangguk cepat "Hmm kecoa ihh....sangat menjijikkan" irene bergidik ngeri dengan wajah jijiknya.

Seketika jisoo tertawa melihat irene seperti itu sangat jarang ia melihat ekspresi irene seperti itu. Irene bernafas lega karena jisoo tidak curiga.

Aku melihatnya eonni, bukan kecoa tapi adikmu

Jisoo tersenyum kecil dengan tatapan sedih.

"Eonni akan temani kamu disini,istirahatlah" kata irene sambil membenarkan selimut diatas perut jisoo.

Jisoo hanya mengangguk lagian ia juga butuh istirahat penuh. Usapan yang dirasakannya diatas Perut besarnya membuat jisoo dengan cepat tertidur.

"Maaf untuk semua kesalahan adikku, sooya"

Taehyung masih disana,berdiri berharap ada yang membukakan pintu ruang rawat jisoo Karena ia tidak punya keberanian untuk masuk. Ia teringat kembali pada saat dulu dimana dirinya sering mengacuhkan keberadaan Jisoo. Tapi sekarang ia begitu memohon ingin bertemu jisoo.

Karma is real.

Taehyung tersenyum masam. Begitu banyak dosa yang ia lakukan pada jisoo bahkan hanya dengan kata maaf saja tak cukup.

"Sooya apa aku juga harus ikut denganmu untuk menembus dosa-dosaku padamu?"

"Ya...mungkin harus. Daripada aku hidup tanpamu"

Ceklek

Taehyung tersenyum senang saat pintu ruangan itu terbuka namun senyumnya pudar saat melihat sang kakak yang menatapnya tajam. Taehyung mundur beberapa langkah untuk memberikan jalan pada sang kakak.

"Kau siapa? Berani datang kesini?" kata irene dengan sinis dan menatap adiknya dari atas sampai bawah. "Memalukan sekali dirimu datang dengan keadaan seperti ini"

Benar ia sangat memalukan batin taehyung.

"Noona"

"Apa? Kau panggil aku apa barusan?"

"Mianhae"lirihnya.

"Sudah kubilang bukan untuk urusi selingkuhanmu. Bukankah sejak awal kau tak mengakui anak yang dikandung jisoo anakmu maka..ya...urusi anak kandungmu itu dari selingkuhanmu." kata irene lalu meninggalkan taehyung pergi.

Perkataan irene barusan bagaiman belati yang menikam dadanya. Begitu menyakitkan namun tak berdarah.

Ini baru awal tae belum seberapa dengan apa yang jisoo rasakan dulu karenamu__Taehyung.


Nanananaaaa gue nyanyi diatas perderitaan readers hahaa
Maunya gimana atuh SEA sad or happy ending bingung aku tuh hahA

Please! Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang