WE are BROTHER

202 29 22
                                    


Seungwan berjalan tenang di malam hari hatinya terasa kosong karena sesuatu yang mengganggunya dirumah ,sesuatu yang tidak pernah ia sangka akan terjadi ,hatinya terasa beku dan siap untuk dihancurkan oleh palu berbentuk sakit hati

Cukup jauh ia melangkah namun kaki nya tidak mau lelah sebelum akhirnya matanya menatap kearah sebuah rumah yang tidak lebih besar dengan rumahnya

Entah kenapa hatinya terasa semakin sakit melihat rumah itu

Puk

Sebuah barang mengenai kepalanya sebelum ia menatap kebelakang

" Kau siapa ? Kenapa menatap rumahku seperti itu ? "

Seungwan terdiam menatap lelaki itu cukup lama membuat lelaki itu menjadi sedikit takut

Tes....

Airmatanya mengalir tanpa ia ketahui

Lelaki yang ditatapnya menjadi iba melihat itu ia berpikir sepertinya lelaki ini sedang mengalami hal yang buruk.....mungkin

Ia menatap rumahnya yang sudah gelap dengan hanya lampu depan yang hidup menandakan orang orang didalam sana sudah tertidur tanpa mempedulikan ia sudah kembali atau tidak

" Kau tahu ? Dibelakang rumah ku ada kebun bunga dan aku memiliki tenda camping disana kalau aku sedang sepertimu aku biasanya akan kesana "

Seungwan menatapnya kosong membuat lelaki itu menghela nafas dan menariknya ke belakang rumahnya












Seulgi.... Yah nama lelaki itu tadi hanya melihat seungwan yang terus menangis di tempat duduk mereka sekarang ia terus menunggu agar orang di hadapannya ini menjadi sedikit lebih tenang

" Kau umur berapa ? " Tanyanya setelah melihat nya sedikit tenang

" 11 tahun "

" Sama denganku terus namamu ? "

" Seungwan "

" Aku kang seulgi "

Seungwan menatapnya tanpa ingin berbicara sedikitpun

" Ibuku akan sangat marah jika tahu aku berkeliaran disini malam malam apa keluargamu tidak takut ? "

Seungwan menunduk dan menggelengkan kepala sembari menautkan jari jemarinya

" Aku ... Tidak punya orang tua "

" Jangan berbohong dari pakaianmu saja sudah terlihat mewah "

" Apa hubungannya ? "

" Tentu orang yg tidak punya orang tua tidak bisa memilikinya gasp orang tuamu meninggal ? "

Seungwan menggeleng kan kepalanya

" Aku tidak tahu apa aku pantas memanggil mereka orang tua "

" Kau dan orangtuamu tidak harmonis ? Mereka sering berkelahi sehingga kau berpikir begitu ? "

Seungwan menatapnya berpikir

" Kau seperti orang dewasa saja pikiranmu terlalu ... Dewasa "

Seulgi tersenyum bodoh seperti beruang

" Hanya pengalaman saja "

Seungwan menatapnya

" Keluargamu tidak harmonis juga ? "

Between love and Dreams : divorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang