13; can we back?

389 37 37
                                    

-------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------








Don't forget to vote and comment 💕









Happy reading








Sejak tadi Seghira hanya mengayun ayunkan kakinya di atas kursi, ia duduk di teras sendirian. Sedikit kesal karena orang tuanya benar benar sibuk akhir akhir ini

"Seghiraaaaa" Seghira berlari ke pagar melihat Sunoo berdiri di sana

"Loh sun" ia membukakan gerbang untuk Sunoo masuk, sedikit heran kenapa tiba tiba Sunoo datang

"Gue mau bicara soal Jungwon" Seghira membelalak ia menggeleng cepat, ia tidak mau.

"Ga ga ga gamau, gue gamau denger apa apa tentang Jungwon" Sunoo menghela nafas

"Emang lo ga capek gini terus sama Jungwon?" Gadis itu menatap Sunoo tajam, yang memulai Jungwon kenapa seakan akan jadi dia yang salah

"Lo nyalahin gue? Mending pulang Sono" Sunoo menepuk jidatnya "makanya lo harus denger sesuatu tentang Jungwon dulu Seghira, gue tau sesuatu yang cuma gue Jungwon sama Kiana yang tau, tapi Jungwon sama Kiananya juga gatau kalau gue tau" Seghira menggaruk kepala yang tidak gatal

Kata kata Sunoo terlalu sulit di cerna otak lambatnya "apapun itu gue gamau denger Sunoo, gue mau istirahat kalau mau mampir sekedar main ya terserah lo tapi kalau mau bahas Jungwon mending lo pulang"

Sunoo menatap Seghira penuh harap, berharap gadis itu berubah pikiran dan mau mendengarkannya "ghira ayolahhhh" Seghira menggeleng

"Engga, Lo mending pergi atau gue usir paksa nih" Sunoo pasrah, ia bangkit dari duduknya "yaudah gue pulang"

Seghira menatap Sunoo yang keluar dari pagarnya "niat ke sini cuma buat beginian noo, gue penasaran tapi gue takut malah makin bikin otak gue puyeng"

Seghira masuk ke dalam rumah, ia mengambil buku matematikanya di meja belajar "Sebenarnya gue ga ngerti maunya lo tuh apa, cuma kalau gue ga berusaha ngerti entar mama gue juga gamau ngerti maunya gue apa" ia menunjuk nunjuk buku matematikanya dengan kesal

Seghira mulai membuka lembaran bukunya, tangannya berhenti saat melirik ke arah buku yang ia rasa cantik ia beli 7 tahun lalu setelah merengek-rengek kepada sang mama hingga menjadi pusat perhatian di swalayan

Saat itu buku itu tinggal satu dan juga harganya termasuk cukup mahal

Sebab itu juga Seghira tidak pernah menulis apa apa di dalamnya, katanya sayang

Kertasnya tebal namun setelah 7 tahun buku itu tentu sudah tidak sekuat dulu

Seghira membuka bukunya itu, ia termenung "gue tulisan sesuatu aja kali ya"

𝐋3MBAR KERTAS ; 🅨🅙🅦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang