❝setiap orang punya sakit, maka setiap orang punya sembuh❞
Ya, kisah sederhana yang entah mengapa menjadi begitu rumit, hanya karena keingin tahuan.
Jungwon, Seghira dan perasaan yang mereka sembunyikan.
TAHAP REVISI!!
Start: 21 february 2022
End:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-------------------
Don't forget to vote and comment 💕
Happy reading
Aku mengunyah kripik kentang dengan tenang, ketiga temanku juga fokus pada layar TV di hadapan kami
Setelah kejadian menyeramkan tadi aku langsung bilang pada Minra kalau aku akan ke rumahnya, dan benar seja kedua manusia itu ikut ikutan
"Duh kok endingnya gantung si, ga seru film rekomendasi lo Jung ah" Minjung menatap tidak terima pada Minra
"Padahal bagus, selera lo tuh aneh aneh" Elya hanya menatap mereka enggan
"Guys gue mau nanya dong" atensi ketiganya beralih padaku
"Nanya apaan, tumben juga dari tadi lo diem" Aku menghela nafas sesaat lalu kembali bersuara
"Kalau ga punya Rahim bisa melahirkan ga?" Ketiganya sontak terdiam menatapku dengan tatapan datar
"Menurut lo anaknya mau di taro di mana hah? Di lambung gitu? Terus keluarnya dari anus gitu? Gila nih temen lo, nanya kok aneh aneh" Minra berceloteh merasa pertanyaanku tidak masuk akal
Aku juga tahu kok sebenarnya, Mana tau kan ternyata bisa.
Sebenarnya ini hanya pengalihan untuk menghibur batinku yang di ambang celaka
"Kenapa nanya begitu?" Kali ini Elya yang bersuara seakan tahu aku bertanya bukan sekedar karena penasaran
"Gada sih, cuma pengen tahu aja" Aku cengengesan, kembali mengambil keripik kentang dari kemasan
"Ga mungkin lo gatau, anak SMP juga tau yakali lo ga tau" Elya Masih menyangkal.
"Kenapa pula engga, lo liat temen lo yang ini, pengetahuannya bahkan lebih minim dari anak SD" aku terkekeh melihat Minra menunjuk nunjuk Minjung dan yang ditunjuk hanya mendengus kesal
"Gue cuma mastiin, El. Ga lebih"
[]
Aku menarik kursi meja makan lalu duduk. Mama menyodorkan piring padaku
"Mama tadi baru dari panti asuhan bunda Lia. Kamu jarang main ke rumah Kak Lea, kenapa, Ra?" Aku menghentikan tanganku yang hendak mengambil makanan
"Lagi padat waktu aja, ma"
"Kamu kan di sekolah udah ga belajar lagi, 3 hari lagi juga udah libur. Emangnya sibuk ngapain? Kalau ada kegiatan baru kasih tau mama dong, kan mama pengen tau kegiatan kegiatan anak mama" aku tersenyum Kecil
"Paling sibuk liat drama Korea. Mama kaya gatau aja anak muda jaman sekarang, ira bisa panik kalau ketinggalan satu episode drama terbaru" Papa yang baru bergabung langsung menyahut, Meja makan dipenuhi tawa begitu juga aku
