SLOWLY BUT SURELY

566 62 0
                                    

The Wolf masih duduk melingkar di meja ruang meeting, setelah Lisa sampai di basecamp tentu The Wolf langsung memulai rapat dadakannya. Mereka menyusun rencana untuk melanjutnya misi yang telah diberikan dan sepakati bersama para daddy. Jisoo yang paling jago untuk urusan kali ini kemampuannya seakan tidak berfungsi karena barang berharga yang dicari belum terdeteksi keberadaannya.

Jisoo manusia pecinta chikin itu satu-satunya dalam The Wolf yang paling jago masalah IT, hacking, intelligence dan expert inventor. Tapi kali ini rasanya jalan didepannya sudah buntu seolah tidak ada jalan lain.

Masing-masing tampak memijat pelipisnya bergantian, entah mengapa susah sekali mendeteksi keberadaan barang berharga yang tersimpan rapih di gedung tua itu. Jisoo juga bolak-balik mengecek cctv yang sudah ia sambungkan ke laptop pribadinya. Jangan tanya kenapa Jisoo memiliki banyak akses untuk itu.

Tentu saja Jisoo sudah menyambungkan akses cctv yang berada di monitor basecamp rooftop kampus dengan laptop pribadinya. Agar bisa terus memantau keadaan gedung tua itu dimana pun ia berada, karena itu salah satu hal penting bagi The Wolf agar lebih waspada dan mengetahui aktifitas disana.

"Kok bisa nggak ada tanda-tanda satu pun, dimana sih harta karun itu" Ucap Mingyu frustasi sambil menggaruk kepalanya.

"Sepertinya emang udah disimpan rapih bertahun-tahun, mungkin ratusan tahun.." Jawab Chanyeol.

"Bisa jadi, keberadaannya pun baru tercium akhir-akhir ini, itu pun baru kelompok kita. maybe?" Timpal Wendy.

"Heum, tapi belum ada yang bisa memastikan disebelah mana harta karun itu disimpan kan? woah, gedung tua yang keren." Sahut Eunwoo dengan nada kagumnya.

"Apa kita perlu pakai alat itu hyung? " Jisoo melemparkan pertanyaanya pada Jin.

"Alat apa?" Jawab Seulgi penasaran dengan alat yang dimaksud oleh Jisoo.

"Kalian ingat malam natal 5tahun yang lalu tidak?, daddy-ku memberi kotak hadiah besar kan?" Jin membuat The Wolf mengingat-ingat hal tersebut.

"Nee" Jawab mereka serentak.

"Nah! kalian tau tidak apa isinya?" Tanya Jin kembali.

"Nggak tau lah hyung, kan waktu itu kita main sampai malam terus nggak jadi buka gift bareng-bareng." Protes Wendy mengingat kejadian malam natal 5 tahun yang lalu.

"Ah iya hehe, maaf lupa" Kekeh Jin karena lupa detail ceritanya.

"Jadi apaaa?" Tanya Mingyu tidak sabar.

"Jadi, waktu aku buka gift dari daddy ternyata itu Gold Detector termahal yang pernah aku lihat pas ikut daddy belanja perlengkapan senjatanya." Jawab Jin semangat menyombongkan alat yang ia punya.

"Jinjja?!" jawab The Wolf bebarengan.

"Eum, biasa aja kali mukanya" Tukas Jin mengejek wajah sahabat-sahabatnya yang tercengang.

"Yaaa! kenapa nggak bilang dari kemarin sih hyung!" Mingyu sekarang memarahi Jin, karena pasalnya memang mereka sudah buntu dan sempat putus asa sedikit untuk mencari keberadaan harta karun itu.

"Yaaa! Mingyu-yaa kenapa marahin gue!. Gue juga baru ingat pas Jisoo tanya barusan" Bela Jin karena dimarahi oleh Mingyu yang lebih muda darinya.

"Stop!, mending kita lanjut. Jadi selanjutnya kita langsung turun ke gedung itu buat cari tahu dimana harta itu disimpan, setuju?" Sela Lisa bertanya pendapat The Wolf karena melihat kedua sahabatnya mulai bercek-cok ria.

"Call!" Jawab The Wolf serentak.

.
.
.

De Caelo Kim's Apartment.

THE WOLF (don't want to be mafia) [ H I A T U S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang