5

291 44 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Naoki kadang

Aku melihat kearah langit kamarku sejenak dan melanjutkan menonton anime lagi karena masih lama sekali waktu untuk menjemput kiyoko.

"Naoki!" Panggil Touchan.

"Ya touchan." Ucapku.

Aku mengambil jaketku dan terdiam sejenak karena merasakan pusing di kepalaku namun tidak memperdulikannya sama sekali.

"Aku terlalu banyak menonton anime jadi sedikit pusing." Ucapku.

Aku keluar kamarku untuk berpamitan kepada touchan dan kaachan untuk menjemput kiyoko.

Aku memasang headset dan melanjutkan menonton anime yang sebentar lagi aku tamatkan tadi.

"Lha sudah habis saja season satu nya." Ucapku.

"Perasaan sebentar sekali aku menonton satu season ini." Ucapku.

"Minta rekomendasi lagi lha mumpung belum ujian juga kalau sudah ujian nanti laptop milikku diambil touchan termasuk hp." Ucapku.

Aku duduk di gang kosong sambil menunggu kiyoko karena aku sudah menghubunginya kalau aku menunggunya disini.

"Kenapa kau duduk disini?" Tanya Seseorang.

Aku tidak memperdulikannya dan lebih fokus dengan menonton anime lalu dia pergi begitu saja.

Aku memijat kepalaku sejenak dan kembali menonton anime sejenak tak lama ada yang menepuk pundakku.

"Naoki kenapa?" Tanya Kiyoko khawatir.

"Tidak apa-apa hanya sedikit pusing saja." Ucapku.

Aku berjongkok lalu kiyoko naik ke punggungku sementara aku hanya diam namun kiyoko mencium pipi kananku.

"Tumben diam saja." Ucap Kiyoko.

"Entahlah cuma sedikit pusing saja." Ucapku.

"Aku turun saja dari gendonganmu kalau begitu." Ucap Kiyoko.

"Tidak perlu aku masih sanggup melakukan ini." Ucapku.

Aku mempercepat langkahku tiba di rumah dan saat tiba di rumah aku langsung masuk ke kamarku begitu saja lalu melemparkan jaketku begitu saja.

Aku menutup mataku begitu saja untuk beristirahat karena lelah sekali terus menonton anime.

"Naoki-kun makan dulu nak." Ucap Kaachan mengelus surai rambutku.

"Tidak mau kaachan." Ucapku.

"Naoki kenapa sayang?" Tanya Touchan.

"Entahlah sepertinya nafsu makannya sedikit berkurang akhir-akhir ini." Ucap Kaachan.

"Hey putra touchan kenapa hm?" Tanya Touchan.

"Malas makan." Ucapku.

"Menginginkan sesuatu?" Tanya Touchan.

"Mau ramen udon." Ucapku.

"Baiklah touchan belikan tunggu sebentar ya." Ucap Touchan.

"Iya." Ucapku.

Aku terbangun lalu merasakan kalau kiyoko memelukku sangat erat jadi aku hanya menikmatinya saja.

"Aniki masih pusing kepalanya?" Tanya Kiyoko khawatir.

"Sudah membaik tenang saja." Ucapku.

"Kalau sakit aniki tidak perlu menjemputku padahal." Ucap Kiyoko.

"Nanti touchan marah sama aniki kalau tidak menjemput adek." Ucapku.

"Benar sih." Ucap Kiyoko.

"Jaga kakakmu sebentar ya adek kaachan akan mengambil mangkuk dulu." Ucap Kaachan.

"Iya kaachan." Ucap Kiyoko.

Aku hanya diam saja saat kiyoko mengelus surai rambutku dengan lembut membuat aku tersenyum akan hal tersebut.

"Nah ramen udon untuk putra touchan." Ucap Touchan.

Aku melihat touchan membelikan ramen udon untukku jadi aku tersenyum akan hal tersebut.

"Nah ayo makan yang lahap ya." Ucap Kaachan.

Kaachan menyuapi aku dan kulihat kiyoko mau jadi aku bilang sama kaachan yah kaachan juga menyuapi kiyoko.

"Kaachan sudah." Ucapku.

"Belum habis lho nak." Ucap Kaachan.

"Untuk adek saja." Ucapku.

"Habiskan ya dek aku mau istirahat kan besok sekolah." Ucapku sambil tersenyum.

"Ya sudah adek makan saja kalau kenyang taruh saja nanti touchan yang habiskan." Ucap Touchan.

"Touchan aku tidur bersama aniki ya malam ini." Ucap Kiyoko.

"Baiklah boleh asal jaga jarak aman." Ucap Touchan.

"Tentu." Ucap Kiyoko.

Touchan dan kaachan keluar kamar sementara aku melirik kearah kiyoko sejenak lalu menarik tangannya begitu saja.

"Pengertian banget sih adek aniki ini makin sayang deh." Ucapku.

Aku memeluk kiyoko sangat erat membiarkan kiyoko tiduran di dada bidangku begitu saja.

"Aniki tumben tidak habis makan nya?" Bingung Kiyoko.

"Entahlah nafsu makanku sedikit berkurang saja." Ucapku.

Kiyoko mendekat kearahku lalu menyatukan keningku dan keningnya membuat wajahku memerah karena perlakuan kiyoko padaku.

"Niichan kenapa wajahnya memerah begitu?" Tanya Kiyoko.

"Jangan buat aniki salting dong." Ucapku.

"Kita bersaudara lha wajar aku khawatir pada kakakku sendiri." Ucap Kiyoko.

"Bagaimana aniki tidak demam kan?" Tanyaku.

"Tidak demam sama sekali." Ucap Kiyoko.

"Makanya itu jadi jangan khawatir ya." Ucapku.

"Turnamen sebentar lagi ya?" Tanyaku.

"Iya sebentar lagi turnamen nasional jadi tim harus berlatih lebih keras lagi." Ucap Kiyoko.

"Bulan januari kah?" Tanyaku.

"Iya bulan januari." Ucap Kiyoko.

"Akhir tahun ini kita liburan bersama-sama yuk!" Ajakku.

"Kemana?" Tanya Kiyoko.

"Tempat yang spesial dong kali ini tapi giliran adek yang pilih kan tahun kemarin sudah pilihan aniki." Ucapku.

"Ke penginapan dekat gunung saja sepertinya seru." Ucap Kiyoko.

"Boleh juga tuh." Ucapku.

Aku mencium seluruh wajah kiyoko membuatnya tertawa keras akan hal tersebut.

🍁 Ingin manja juga

Sh Twins

~ 14 November 2022 ~

Cepat update aku kehabisan kouta

✔️ Shimizu Kiyoko Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang