7

303 39 7
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Naoki tidak tahu kalau

Aku melihat sekeliling tidak ada siapapun membuat aku heran sekali karena terakhir kuingat tadi aku kejang-kejang lalu penglihatanku gelap begitu saja.

"Ini dimana ya kok serba putih?" Bingungku.

"Naoki-kun!" Panggil Seseorang.

Aku membalikkan badanku ternyata itu nenek membuat aku senang akan hal tersebut saat aku akan menghampirinya ada yang menahan tangan kananku.

"Jagoan jangan pergi lebih baik kita kembali." Ucap Touchan.

"Tapi aku kangen baachan." Ucapku.

"Kembali ya adikmu menunggu." Ucap Touchan.

"Mau peluk baachan." Ucapku.

"Naoki-kun ayo ikut baachan!" Ajak Nenek.

"Iya aku ikut baachan." Ucapku.

Aku melepaskan pergelangan tanganku yang ditahan oleh touchan namun ada yang menahan pergelangan tanganku lagi saat kulihat ternyata kiyoko.

"Adek aku mau peluk baachan saja." Ucapku.

"Belum saatnya aniki lebih baik aniki ikut bersamaku." Ucap Kiyoko.

"Aku cuma mau menemani baachan saja." Ucapku.

"Jangan sekarang." Ucap Kiyoko.

"Baiklah aku akan mengikutimu dek." Ucapku.

"Ayo kembali." Ucap Kiyoko.

Tangan kananku dipegang kiyoko dan tangan kiriku dipegang touchan lalu aku mengikuti mereka melewati cahaya putih yang sangat silau.

Aku menutup mataku untuk menghalau cahaya putih tersebut dan aku membuka mataku kembali namun semuanya berubah menjadi atap rumah sakit.

"Touchan." Gumamku melihat touchan menangis.

Touchan akan memelukku namun aku mundur akhirnya aku terjatuh dari kasur begitu saja saat aku bangun aku merasakan telapak tangan kananku sedikit perih.

"Makanya jangan mundur jadi jatuh kan." Ucap Touchan.

"Jangan membuat touchan takut lagi ya." Ucap Touchan mengelus surai rambutku.

"Hah maksudnya?" Bingungku.

Dokter datang dan aku hanya diam saja tidak memahami semuanya apalagi dokter bilang tadi aku mati suri.

✔️ Shimizu Kiyoko Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang